Menu

Mode Gelap
Bupati Lumajang Tegaskan Larangan Tahan Ijazah dan Wajib Patuhi UMK Ditengah Efisiensi, Pemkot Probolinggo Digerojok Anggaran Rp40 Miliar untuk Perbaiki Infrastruktur Hari Buruh Internasional, Mahasiswa dan Pekerja Lurug Gedung DPRD Jember Futsal Gagal Melenggang, KONI Kota Probolinggo Sisakan 32 Cabor di Porprov Jatim 2025 Kuota Haji Lumajang 2025 Menurun Peringati Hari Buruh, Pemkab Probolinggo Ajak Serikat Pekerja dan Pengusaha Perkuat Kolaborasi

Lingkungan · 31 Okt 2020 12:01 WIB

Musim Hujan, Sampah Tetap Jadi Masalah Klasik


					Musim Hujan, Sampah Tetap Jadi Masalah Klasik Perbesar

MAYANGAN-PANTURA7.com, Sungai dan saluran air di Kota Probolinggo butuh dibersihkan dalam upaya mengantisipasi banjir saat musim hujan. Masalah sampah yang dibuang di sungai dan saluran drainase masih menjadi malasah klasik di Kota Bayuangga.

“Kami melakukan pengelontoran sungai dan pembersihan saluran air dalam upaya mengantisipasi genangan air atau banjir di perkotaan,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Probolinggo Rachmadeta Antariksa, Sabtu (31/10/2020).

Program pembersihan sungai dan saluran air tersebut merupakan rutinitas tahunan. Tujuannya untuk mengembalikan fungsi sungai sebagaimana mestinya. Sehingga saat debit air meningkat tidak meluap atau sampai menimbulkan genangan.

Dari hasil kegiatan yang dilaksanakan rutin tersebut, lanjut dia, ditemukan permasalahan klasik.
Permasalah itu yakni masih adanya sampah yang memenuhi sungai dan penjaring sampah. Hal itu yang biasanya menimbulkan banjir atau luapan air saat musim menghujan akibat tersumbatnya saluran air.

“Hingga saat ini sampah masih menjadi kendala, sehingga diperlukan kesadaran bersama untuk tidak membuang sampah sembarangan, terlebih ke sungai yang menjadi saluran air,” ucap Deta, panggilan akrab Rachmadet Antariksa.

Deta mengklaim, secara umum kondisi sungai dan saluran air di Kota Probolinggo sudah baik. Namun, tingginya intensitas hujan dan bertambahnya volume air dengan cepat membuat genangan di beberapa titik. Memang setelah hujan reda, kondisi akan segera normal kembali.

“Kita ketahui Kota Probolinggo merupakan daerah hilir, selain sedimentasi, pasang surut air laut juga mempengaruhi aliran air menuju muara,” katanya.

Sementara itu Kepala Dinas Kepemudaan Olah Raga dan Pariwisata (Dispopar), Budi Krisyanto menambahkan, mengingat sudah memasuki musim hujan, masyarakat diimbau menjaga kebersihan sungai dan saluran air.

Selain itu Kota Probolinggo yang bertumpu pada sektor pariwisata juga wajib menjaga kebersihan lingkungan.

“Selain menyebabkan air meluap akibat berkurangnya daya tampung sungai, sampah juga akan bergerak menuju muara, ini akan mengotori pantai. Jadi masyarakat dimohon untuk tidak membuang sampah sembarangan, terlebih di sungai atau saluran air,” ujarnya. (*)


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Rizal Wahyudi


Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Penutupan Tambak Udang Penyebab Limbah Hanya Janji, Warga Surati Pemkab dan DPRD Jember

30 April 2025 - 13:40 WIB

Pemkab Probolinggo Kebut Perbaikan Jembatan Rusak, Gunakan Dana Kedaruratan

28 April 2025 - 20:00 WIB

Lindungi Pengguna Jalan, KAI Jember Pasang Portal di Perlintasan Berbahaya

23 April 2025 - 04:52 WIB

Hippa di Lumajang Keluhkan Efektivitas Dam Boreng

22 April 2025 - 19:41 WIB

Pemkot Probolinggo Segera Tata Ulang Alun-alun, Siapkan Anggaran Rp10 M

18 April 2025 - 09:29 WIB

Warga Khawatir, Tanggul Penahan di DAS Gunung Semeru di Sumberwuluh Terkikis

15 April 2025 - 14:15 WIB

Musim Penghujan di Kota Probolinggo Diprediksi Berakhir Akhir April 2025

15 April 2025 - 02:58 WIB

Jembatan Pajarakan Diperbaiki, ini Jalur Alternatif untuk Hindari Kemacetan

14 April 2025 - 13:23 WIB

Warga Lumajang Menghela Napas Lega, Jalan Rusak 10 Tahun Segera Diperbaiki

13 April 2025 - 14:00 WIB

Trending di Lingkungan