Menu

Mode Gelap
KPK Mulai Gerah! Bakal Jemput Paksa 21 Tersangka Korupsi Dana Hibah Jatim Pesawat Latih Jatuh di Bogor, Tewaskan Eks Kadispen TNI AU Toyota Fortuner Terjun ke Sungai di Jalur Wisata Bromo, 2 Orang Luka-luka Masuki Musim Hujan, Polisi Imbau Pengendara Waspada Longsor di Piket Nol Dari Lupis hingga Sayur Gratis, Cerita Hangat di Balik Pasar Minggu Rowojali RW 06 Ketahanan Pangan Gagal Jika Petani Hanya Jadi Objek, Bukan Subjek

Lingkungan · 31 Okt 2020 12:01 WIB

Musim Hujan, Sampah Tetap Jadi Masalah Klasik


					Musim Hujan, Sampah Tetap Jadi Masalah Klasik Perbesar

MAYANGAN-PANTURA7.com, Sungai dan saluran air di Kota Probolinggo butuh dibersihkan dalam upaya mengantisipasi banjir saat musim hujan. Masalah sampah yang dibuang di sungai dan saluran drainase masih menjadi malasah klasik di Kota Bayuangga.

“Kami melakukan pengelontoran sungai dan pembersihan saluran air dalam upaya mengantisipasi genangan air atau banjir di perkotaan,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Probolinggo Rachmadeta Antariksa, Sabtu (31/10/2020).

Program pembersihan sungai dan saluran air tersebut merupakan rutinitas tahunan. Tujuannya untuk mengembalikan fungsi sungai sebagaimana mestinya. Sehingga saat debit air meningkat tidak meluap atau sampai menimbulkan genangan.

Dari hasil kegiatan yang dilaksanakan rutin tersebut, lanjut dia, ditemukan permasalahan klasik.
Permasalah itu yakni masih adanya sampah yang memenuhi sungai dan penjaring sampah. Hal itu yang biasanya menimbulkan banjir atau luapan air saat musim menghujan akibat tersumbatnya saluran air.

“Hingga saat ini sampah masih menjadi kendala, sehingga diperlukan kesadaran bersama untuk tidak membuang sampah sembarangan, terlebih ke sungai yang menjadi saluran air,” ucap Deta, panggilan akrab Rachmadet Antariksa.

Deta mengklaim, secara umum kondisi sungai dan saluran air di Kota Probolinggo sudah baik. Namun, tingginya intensitas hujan dan bertambahnya volume air dengan cepat membuat genangan di beberapa titik. Memang setelah hujan reda, kondisi akan segera normal kembali.

“Kita ketahui Kota Probolinggo merupakan daerah hilir, selain sedimentasi, pasang surut air laut juga mempengaruhi aliran air menuju muara,” katanya.

Sementara itu Kepala Dinas Kepemudaan Olah Raga dan Pariwisata (Dispopar), Budi Krisyanto menambahkan, mengingat sudah memasuki musim hujan, masyarakat diimbau menjaga kebersihan sungai dan saluran air.

Selain itu Kota Probolinggo yang bertumpu pada sektor pariwisata juga wajib menjaga kebersihan lingkungan.

“Selain menyebabkan air meluap akibat berkurangnya daya tampung sungai, sampah juga akan bergerak menuju muara, ini akan mengotori pantai. Jadi masyarakat dimohon untuk tidak membuang sampah sembarangan, terlebih di sungai atau saluran air,” ujarnya. (*)


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Rizal Wahyudi


Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Portal Jalan Tambakrejo–Lumbang Ditata Ulang, Mobil Damkar Jadi Tolak Ukur

2 Agustus 2025 - 18:04 WIB

Jalur Lumajang-Malang via Piket Nol Tertutup Longsor di Enam Titik

31 Juli 2025 - 19:36 WIB

Cuaca Ekstrem, BPBD Lumajang Imbau Penambang Waspada Banjir di Aliran Sungai Semeru

31 Juli 2025 - 16:05 WIB

Bakal Dipercantik, Alun-alun Kota Probolinggo Ditutup 5 Bulan

30 Juli 2025 - 16:31 WIB

Material Tanah dan Batu Besar Menutup Jalur Piket Nol Lumajang

29 Juli 2025 - 15:05 WIB

Pemkot Probolinggo Pindahkan CFD dari Alun-alun ke Jalan Suroyo, ini Sebabnya

24 Juli 2025 - 05:38 WIB

Jalur Gumitir Ditutup Dua Bulan, Ini Rute Jalur Pengganti Jember-Banyuwangi

23 Juli 2025 - 22:06 WIB

Jalur Pendakian Gunung Semeru Ditutup Sementara, 17-26 Agustus

18 Juli 2025 - 14:12 WIB

Revitalisasi Pasar Besar Pasuruan Tahap II Dimulai Tahun Ini, Anggaran Capai Rp6,4 Miliar

17 Juli 2025 - 15:38 WIB

Trending di Lingkungan