Menu

Mode Gelap
Hari Buruh Internasional, Mahasiswa dan Pekerja Lurug Gedung DPRD Jember Futsal Gagal Melenggang, KONI Kota Probolinggo Sisakan 32 Cabor di Porprov Jatim 2025 Kuota Haji Lumajang 2025 Menurun Peringati Hari Buruh, Pemkab Probolinggo Ajak Serikat Pekerja dan Pengusaha Perkuat Kolaborasi Batik dan Bordir Lumajang Unjuk Pesona di Ajang Batik Bordir Aksesoris Fair 2025 Kemenag Lumajang Prioritaskan Keselamatan dan Kenyamanan Jamaah Haji Lansia

Lingkungan · 5 Jun 2020 09:28 WIB

Derita Warga Desa Kalibuntu, Tiap Bulan Diterjang Rob


					Derita Warga Desa Kalibuntu, Tiap Bulan Diterjang Rob Perbesar

KRAKSAAN-PANTURA7.com, Peningkatan volume air laut di perairan utara Kabupaten Probolinggo, membawa petaka bagi warga Desa Kalibuntu, Kecamatan Kraksaan. Pasalnya, pemukiman warga pesisir tersebut terendam banjir rob.

Banjir akibat air laut yang pasang itu terjadi pada Kamis (4/6/2020) sekitar pukul 9.00 Wib. Air laut dari bibir pantai desa setempat meluap hingga ke merendam area pemukiman warga sekitar.

Bahkan, ketinggian air laut disejumlah titik pemukiman warga hampir mencapai 1 meter. Namun, selang 5 jam kemudian, air laut perlahan mulai surut kembali sehingga aktifitas warga berangsur kembali normal.

“Tingginya sekitar 50 meteran, tapi tidak berlangsung lama. Tidak enaknya kalau air laut naik ke pemukiman, setelah surut banyak kotoran dan sampah berserakan,” keluh salah seorag warga Desa Kalibuntu, Alan.

Banjir rob tersebut, menurut Alan, sudah sering terjadi di desanya, bahkan menjadi bencana rutin setiap tanggal belasan dalam kalender jawa. Ia menyesalkan banjir rutin itu tak kunjung ada penyelesaian dari pemerintah setempat.

“Setiap bulan sebenarnya ada banjir rob, cuma tidak sebesar ini. Banjir kali ini yang paling besar dibandingkan sebelumnya,” ujar dia.

Hal serupa disampaikan warga lainnya, Hasan. Menurutnya, dalam setahun banjir rob biasanya terjadi sebanyak 6 kali. Untuk bulan ke-5, ke-6 dan ke-7, air ke pemukiman warga pada siang hari. Sementara pada bulan ke-11, ke-12, Dan ke-1, air pasang datang pada malam hari.

“Kami harap pemerintah segera melakukan brake water atau tangkis gelombang di sekitar bibir pantai. Jika tidak, dampaknya pada pemukiman kami yang rutin kebanjiran setiap tahun. Setidaknya, ada 10 ribu warga sini yang menjadi korban banjir,” tuturnya. (*)


Editor : Efendi Muhamad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 14 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kuota Haji Lumajang 2025 Menurun

1 Mei 2025 - 17:10 WIB

Penutupan Tambak Udang Penyebab Limbah Hanya Janji, Warga Surati Pemkab dan DPRD Jember

30 April 2025 - 13:40 WIB

Mengenal Mini Boat Racing, Lomba Perahu Mini Khas Desa Banjarsari Probolinggo

28 April 2025 - 20:59 WIB

Pemkab Probolinggo Kebut Perbaikan Jembatan Rusak, Gunakan Dana Kedaruratan

28 April 2025 - 20:00 WIB

Mengenal Lebih Dekat Sejarah Kereta Api di Lumajang, dari Masa Kolonial hingga Sekarang

26 April 2025 - 18:23 WIB

Lindungi Pengguna Jalan, KAI Jember Pasang Portal di Perlintasan Berbahaya

23 April 2025 - 04:52 WIB

Hippa di Lumajang Keluhkan Efektivitas Dam Boreng

22 April 2025 - 19:41 WIB

Jalur Kereta Api di Lumajang Masa Kolonial, Tingkatkan Produksi dan Distribusi Komoditas Ekspor

20 April 2025 - 14:04 WIB

Mengenal Sejarah Transportasi Kereta Api di Lumajang pada Masa Kolonial Belanda

19 April 2025 - 12:52 WIB

Trending di Regional