Menu

Mode Gelap
Dipanggil DPRD, Satpol PP Probolinggo Akui Lalai Awasi Peredaran Miras Sebulan Jelang Idul Adha, Harga Sapi Mulai Meroket Honda HRV Sasak Beat di Jember, Satu Penumpang Luka Parah Kisah Haru Siti Aminah, Balita 3 Tahun di Lumajang, Berjuang Melawan Penyakit Berat Bupati Lumajang Tegaskan Lindungi Hak Buruh dan Siap Beri Sanksi Tegas untuk Perusahaan Nakal Amphitheater Ranu Pani Miliaran Rupiah Tak Bermanfaat bagi Lumajang

Lingkungan · 31 Mei 2020 13:09 WIB

Bayi Singa Putih di Taman Safari Prigen Lahir Ditengah Pandemi Covid-19


					Bayi Singa Putih di Taman Safari Prigen Lahir Ditengah Pandemi Covid-19 Perbesar

PRIGEN-PANTURA7.com, Di tengah pandemi Covid-19, Taman Safari Prigen (TSP) Pasuruan, membuktikan kesuksesannya dalam breeding (pengembangbiakan) satwa. Kali ini, lahir anak singa putih bernama Gisel, yang kini sudah menginjak usia 2 bulan.

General Manager Taman Safari Prigen, Diaz Yonadie menjelaskan, Gisel lahir dengan normal pada 8 April 2020 lalu dengan berat 1,5kg. Gisel lahir dari dari indukan betina bernama Ghost dan pejantan bernama Kaka.

Dikatakannya, proses kelahiran Gisel ditangani secara langsung oleh drh Hanifa Agus Setyawan dan Ponasri, keeper (perawat satwa). Dalam pemantauan selama hampir 2 bulan ini, papar dia, kondisi bayi dalam keadaan sehat dan dalam pengasuhan induknya.

“Dia terpantau menyusu setiap 2 jam sekali dan beraktifitas normal. Untuk penanganan dan perawatan induk betina pasca melahirkan, kita berikan suplemen penambah volume ASI yaitu moloco,” terang Yonadie, Minggu (31/5/2020).

Menurut Kurator Taman Safari Prigen, drh Ivan Chandra, bayi Gisel ini masih dalam perawatan induknya yaitu Ghost, dibantu oleh keeper, paramedis dan dokter hewan. Setiap hari, jelasnya, Gisel menyusu ke induknya hingga nanti berusia sekitar satu tahun.

“Setelah vaksinasi saat berusia 3 bulan, si bayi Singa Putih ini akan kita lepas ke exhibit untuk berkumpul bersama kelompoknya,” ujarnya.

Sementara itu, Manager Edukasi TSP, Eko Windarto menuturkan, Gisel yang berjenis kelamin betina ini bisa dikatakan dewasa saat umur 3-4 tahun. Sedangkan untuk jantan berusia 4–5 tahun. Masa kebuntingan singa kurang lebih 105 – 115 hari atau 3,5 bulan.

“Singa merupakan satwa nocturnal atau aktif di malam hari dan hidupnya berkelompok. Dalam sekawanan singa terdapat satu pemimpin yaitu singa yang berjenis kelamin jantan. Serta memiliki daerah teritorial,” jelas Eko.

Ia menambahkan, singa putih merupakan satwa anti mainstream, dikarenakan warna rambutnya. Satwa karnivora tersebut memiliki habitat asli di Timbavati, Afrika Selatan. Ia bukan satwa albino atau satwa yang memiliki kekurangan zat warna kulit.

“Singa putih merupakan hasil mutasi langka yang terjadi pada singa kruger (Panthera leo krugeri). Mereka banyak ditemui di beberapa konservasi alam liar di Afrika Selatan dan di kebun binatang di seluruh dunia,” dia menjelaskan. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : Rizal Wahyudi


Artikel ini telah dibaca 44 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Amphitheater Ranu Pani Miliaran Rupiah Tak Bermanfaat bagi Lumajang

7 Mei 2025 - 17:10 WIB

Disurvei Pemprov Jawa Timur, Pemkab Probolinggo Berharap Jembatan Rusak Segera Diperbaiki

6 Mei 2025 - 14:19 WIB

Objek Wisata di Lumajang Kurang Prioritaskan Asuransi

6 Mei 2025 - 09:39 WIB

Penutupan Tambak Udang Penyebab Limbah Hanya Janji, Warga Surati Pemkab dan DPRD Jember

30 April 2025 - 13:40 WIB

Pemkab Probolinggo Kebut Perbaikan Jembatan Rusak, Gunakan Dana Kedaruratan

28 April 2025 - 20:00 WIB

Pura Senduro Berharap Dukungan Pemerintah Lumajang Tingkatkan Wisata Budaya

27 April 2025 - 10:23 WIB

Mengenal Sumber Mata Air Gayam, Destinasi Wisata Baru yang Dikunjungi Wali Kota Probolinggo

24 April 2025 - 21:00 WIB

Lindungi Pengguna Jalan, KAI Jember Pasang Portal di Perlintasan Berbahaya

23 April 2025 - 04:52 WIB

Hippa di Lumajang Keluhkan Efektivitas Dam Boreng

22 April 2025 - 19:41 WIB

Trending di Lingkungan