Menu

Mode Gelap
Jelang Musim Hujan, 7 Wilayah KAI Daops 9 Jember Rawan Terdampak Bencana Alam Cegah Penyakit Sejak Dini, 52 Siswa MI Tarbiyatul Mubtadiin Terima Vaksin MR dan HPV Pemkab Lumajang Tanggung Biaya Perawatan Korban Kecelakaan, Bupati Langsung Kunjungi RS Diguyur Hujan Dua Hari, Jembatan Penghubung Kecamatan di Lumajang Putus Total Polres Probolinggo Kota Ringkus 10 Tersangka Narkoba Jaringan Madura, Sita 39,66 Gram Sabu Mantab! 5.831 Honorer di Situbondo Diangkat jadi PPPK Paruh Waktu

Kesehatan · 1 Mei 2020 11:31 WIB

Tempat Karantina Tanpa Kasur, Warga Protes


					Tempat Karantina Tanpa Kasur, Warga Protes Perbesar

TIRIS-PANTURA7.com, Proses karantina bagi pemudik tingkat desa di Kabupaten Probolinggo, sudah berjalan sejak Kamis (16/4/2020) lalu. Meski demikian, tak sedikit warga yang menilai bahwa fasilitas dan sarana prasarana yang disediakan Tim Satgas Covid-19 tidak memadai.

Salah satu tempat isolasi pemudik yang disorot berada di Desa Racek, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo. Di desa ini, pemudik ditempatkan di gedung Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Racek.

Sebagaimana yang disampaikan oleh Muhammad Uki (27) warga setempat. Ia mengatakan, ruang kelas SDN 1 Racek yang dijadikan tempat isolasi sangat memprihatinkan. Hal itu setidaknya terlihat dari tempat tidur yanh hanya menggunakan alas ala kadarnya.

“Tidak ada kasur, bahkan sampai saat ini tidak ada perbaikan untuk tempat karantina. Ada juga yang beralaskan karpet dengan selimut saja,” kecam Uki, Jum’at (1/5/2020).

Terlihat warga yang dikarantina tengah tidur beralaskan karpet. (Foto : istimewa).

Melihat sarana prasarana seperti itu, lanjut Uki, ia menilai alangkah lebih baik jika para pemudik melakukan karantina mandiri rumahnya masing-masing daripada terlantar di tempat karantina yang minim fasilitas memadai.

“Kalau hanya peralatan istirahatnya seperti itu, bisa-bisa warga yang dikarantina justru kian terganggu kesehatannya. Kan lebih baik istirahat di rumahnya saja, isolasi mandiri,” ketusnya.

Menanggapi hal itu, Koordinator Pengamanan dan Gakum Satgas Covid-19 Kabupaten Probolinggo, Ugas Irwanto mengatakan, membludaknya para pemudik, menjadi sebab utama karantina tingkat desa tidak bisa maksimal.

“Masalah sarana prasarana itu tidak semua desa sama. Jika melihat di tingkat kecamatan, Kecamatan Tiris merupakan salah satu daerah paling banyak pemudiknya, mencapai 500 orang lebih. Sedangkan anggaran dan lokasi terbatas,” jelas Ugas.

Menurut Ugas, pentingnya karantina bagi para pemudik adalah untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Hal itulah yang menjadi dasar pemudik dikarantina, yang hasilnya lebuh efektif jika dibandingkan isolasi mandiri di rumah.

“Daripada mereka dirumah ada resiko tinggi terhadap keluarga dan tetangganya, lebih baik dikarantina di desa. Perugas juga bisa memaksimalkan pemeriksaan, menu makan dan vitamin,” tepis Ugas. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 32 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Cegah Penyakit Sejak Dini, 52 Siswa MI Tarbiyatul Mubtadiin Terima Vaksin MR dan HPV

19 September 2025 - 19:15 WIB

Pemkab Lumajang Tanggung Biaya Perawatan Korban Kecelakaan, Bupati Langsung Kunjungi RS

19 September 2025 - 18:53 WIB

Mantab! 5.831 Honorer di Situbondo Diangkat jadi PPPK Paruh Waktu

19 September 2025 - 13:35 WIB

Jalan Rusak Akibat Banjir Lahar, Warga Gondoruso Gotong Royong Lakukan Perbaikan

19 September 2025 - 12:51 WIB

Angka Kemiskinan Kota Probolinggo Tahun 2025 Turun Jadi 5,69 Persen, Masuk 6 Besar di Jatim

18 September 2025 - 19:40 WIB

Lumajang Beradaptasi dengan Efisiensi Anggaran, Fokus pada Pembangunan Infrastruktur

18 September 2025 - 19:00 WIB

Pembangunan Tak Boleh Molor, DPRD Lumajang Kawal Serapan Anggaran Hingga Tuntas

18 September 2025 - 16:56 WIB

Wow! Pimpinan DPRD Kabupaten Pasuruan Bakal Dibuatkan Rumah Dinas Seharga Rp10 Miliar

18 September 2025 - 15:11 WIB

Di Lumajang, Anak-anak Bisa Pilih Menu Makan Bergizi Sendiri

17 September 2025 - 14:56 WIB

Trending di Pemerintahan