Menu

Mode Gelap
Haru Mardijah, Nenek Berusia 104 Tahun di Jember yang Bakal Naik Haji Kankemenag Kota Probolinggo Bakal Berangkatkan 213 Jamaah Calon Haji, Dilepas Tanggal 26 Mei Jadi Tuan Rumah Pesta Miras yang Tewaskan 2 Orang, Kades Temenggungan Ngaku Tidak Tahu Kasus PMK di Probolinggo, 51 Ekor Sapi Terpapar, 2 Mati, 9 Sembuh Kunjungan Industri Dinilai Penting Bagi Siswa SMK, ini Beberapa Alasannya Singa Betina TWSL Kota Probolinggo Bunting, Kandang Mulai Disterilkan

Kesehatan · 1 Mei 2020 11:31 WIB

Tempat Karantina Tanpa Kasur, Warga Protes


					Tempat Karantina Tanpa Kasur, Warga Protes Perbesar

TIRIS-PANTURA7.com, Proses karantina bagi pemudik tingkat desa di Kabupaten Probolinggo, sudah berjalan sejak Kamis (16/4/2020) lalu. Meski demikian, tak sedikit warga yang menilai bahwa fasilitas dan sarana prasarana yang disediakan Tim Satgas Covid-19 tidak memadai.

Salah satu tempat isolasi pemudik yang disorot berada di Desa Racek, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo. Di desa ini, pemudik ditempatkan di gedung Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Racek.

Sebagaimana yang disampaikan oleh Muhammad Uki (27) warga setempat. Ia mengatakan, ruang kelas SDN 1 Racek yang dijadikan tempat isolasi sangat memprihatinkan. Hal itu setidaknya terlihat dari tempat tidur yanh hanya menggunakan alas ala kadarnya.

“Tidak ada kasur, bahkan sampai saat ini tidak ada perbaikan untuk tempat karantina. Ada juga yang beralaskan karpet dengan selimut saja,” kecam Uki, Jum’at (1/5/2020).

Terlihat warga yang dikarantina tengah tidur beralaskan karpet. (Foto : istimewa).

Melihat sarana prasarana seperti itu, lanjut Uki, ia menilai alangkah lebih baik jika para pemudik melakukan karantina mandiri rumahnya masing-masing daripada terlantar di tempat karantina yang minim fasilitas memadai.

“Kalau hanya peralatan istirahatnya seperti itu, bisa-bisa warga yang dikarantina justru kian terganggu kesehatannya. Kan lebih baik istirahat di rumahnya saja, isolasi mandiri,” ketusnya.

Menanggapi hal itu, Koordinator Pengamanan dan Gakum Satgas Covid-19 Kabupaten Probolinggo, Ugas Irwanto mengatakan, membludaknya para pemudik, menjadi sebab utama karantina tingkat desa tidak bisa maksimal.

“Masalah sarana prasarana itu tidak semua desa sama. Jika melihat di tingkat kecamatan, Kecamatan Tiris merupakan salah satu daerah paling banyak pemudiknya, mencapai 500 orang lebih. Sedangkan anggaran dan lokasi terbatas,” jelas Ugas.

Menurut Ugas, pentingnya karantina bagi para pemudik adalah untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Hal itulah yang menjadi dasar pemudik dikarantina, yang hasilnya lebuh efektif jika dibandingkan isolasi mandiri di rumah.

“Daripada mereka dirumah ada resiko tinggi terhadap keluarga dan tetangganya, lebih baik dikarantina di desa. Perugas juga bisa memaksimalkan pemeriksaan, menu makan dan vitamin,” tepis Ugas. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 23 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kasus PMK di Probolinggo, 51 Ekor Sapi Terpapar, 2 Mati, 9 Sembuh

2 Mei 2025 - 19:10 WIB

Bupati Lumajang Perkuat Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Luar Negeri

2 Mei 2025 - 16:57 WIB

Dari Sejarah Ki Hajar Dewantara, Bupati Lumajang Dorong Revitalisasi Pendidikan untuk Tingkatkan SDM

2 Mei 2025 - 16:04 WIB

Bupati Lumajang Tegaskan Larangan Tahan Ijazah dan Wajib Patuhi UMK

1 Mei 2025 - 20:07 WIB

Ditengah Efisiensi, Pemkot Probolinggo Digerojok Anggaran Rp40 Miliar untuk Perbaiki Infrastruktur

1 Mei 2025 - 19:37 WIB

Hari Buruh Internasional, Mahasiswa dan Pekerja Lurug Gedung DPRD Jember

1 Mei 2025 - 19:16 WIB

Peringati Hari Buruh, Pemkab Probolinggo Ajak Serikat Pekerja dan Pengusaha Perkuat Kolaborasi

1 Mei 2025 - 16:43 WIB

Kemenag Lumajang Prioritaskan Keselamatan dan Kenyamanan Jamaah Haji Lansia

1 Mei 2025 - 15:40 WIB

KAI Daop 9 Jember Persempit Perlintasan JPL 09, Hanya Boleh Dilalui Kendaraan Bermotor

1 Mei 2025 - 14:02 WIB

Trending di Sosial