Menu

Mode Gelap
KAI Daop 9 Jember Tawarkan Sensasi Nikmati Keindahan Alam Diatas Kereta Didampingi Gus Haris, Gubernur Khofifah resmikan SMKN Sukapura di Probolinggo Pelaku Tabrak Lari Pelajar SMK di Pasuruan Ditangkap, Mengaku Takut Dimassa Haru Mardijah, Nenek Berusia 104 Tahun di Jember yang Bakal Naik Haji Kankemenag Kota Probolinggo Bakal Berangkatkan 213 Jamaah Calon Haji, Dilepas Tanggal 26 Mei Jadi Tuan Rumah Pesta Miras yang Tewaskan 2 Orang, Kades Temenggungan Ngaku Tidak Tahu

Religi & Pesantren · 3 Feb 2020 07:14 WIB

Gus Sholah Wafat, Shalat Gaib dan Tahlil Mengalir


					Gus Sholah Wafat, Shalat Gaib dan Tahlil Mengalir Perbesar

LECES-PANTURA7.com, Warga Nahdlatul Ulama (NU) atau yang biasa disebut Nahdliyin, melakukan shalat gaib dan tahlil untuk almarhum KH. Salahuddin Wahid (Gus Solah). Shalat gaib dan doa bersama itu dilakukan di seluruh penjuru tanah air.

Shalat gaib dan tahlil itu, juga atas maklumat (instruksi) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Shalat gaib dan tahlil bisa dilakukan berjamaah di masjid atau di pondok pesantren.

Salah satu pondok pesantren (Ponpes) yang menggelar shalat gaib dan tahlil adalah Ponpes Al-Ihsan Assalafy, Desa Kerpangan, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo. Salat gaib digelar Senin (3/2/2020) pagi.

Pengasuh Ponpes aal-Ihsan Assalafy, Kiai Faisol Zaini, menyebut, Gus Sholah merupakan sosok religius yang moderat. Dikatakannya, Gus Sholah selalu mengedepankan kepentingan umat dalam menyelesaikan setiap permasalahan.

“Bagi Gus Sholah, kepentingan umat lebih penting, baik di internal Nahdlatul Ulama maupun dalam konteks persoalan bangsa,” terangnya.

Tak hanya di tingkat atas, Alm. Gus Solah menurut Kiai Faisol, juga sangat disegani dan menjadi tauladan kaum pesantren. “Pesan Almarhum Gus Solah yang paling saya jaga, mari bersama merawat NU dan umat,” tandasnya.

Ketua MWCNU Kecamatan Leces ini lantas menambahkan, kepergian tokoh bangsa seperti Gus Sholah, menambah duka mendalam bagi kalangan pondok pesantren dan Nahdliyin, khususnya di Jawa Timur.

“Dalam sepekan ini, ada tiga tokoh panutan santri yang telah wafat. Yakni Almarhum Habib Hasyim Bin Abdullah Assegaf Banyuwangi, KH. Moh. Muzayyan Badri Kraksaan, dan terakhir KH. Salahuddin Wahid Jombang,” tutupnya. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 10 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kiai Hasan Genggong, Ulama Sejuta Karomah dengan Jejak Spiritual Mendalam

10 April 2025 - 22:15 WIB

Berburu Barokah, Ribuan Jemaah Hadiri Haul Kiai Hasan Genggong ke-72

10 April 2025 - 16:48 WIB

TP PKK Lumajang Tebar Ilmu Perkuat Iman dengan Kajian Tafsir dan Tahsin Al-Qur’an

27 Maret 2025 - 15:41 WIB

NU Lumajang Beberkan Lima Keistimewaan yang Perlu Diketahui Saat Bulan Ramadhan

6 Maret 2025 - 11:54 WIB

Tentukan Awal Ramadhan, NU Kota Probolinggo Tunggu Sidang Isbat

26 Februari 2025 - 09:28 WIB

Perluas Dakwah, NU Krejengan Probolinggo Gelar Pelatihan Digital

10 Februari 2025 - 15:43 WIB

Mengenal Sofia, Aktivis asal Leces yang Kini Menakhodai Fatayat NU Kabupaten Probolinggo

27 Januari 2025 - 13:04 WIB

Kreatif! Ponpes Azidan Barokatu Zainil Hasan Gelar Lomba Kreasi Tumpeng Sambut Hari Ibu

16 Desember 2024 - 19:43 WIB

Era Baru NU Kota Probolinggo Dimulai, Tiga Pilar jadi Spirit Gerakan

27 Oktober 2024 - 19:22 WIB

Trending di Religi & Pesantren