Menu

Mode Gelap
Batik dan Bordir Lumajang Unjuk Pesona di Ajang Batik Bordir Aksesoris Fair 2025 Kemenag Lumajang Prioritaskan Keselamatan dan Kenyamanan Jamaah Haji Lansia Anak di Bawah Umur di Lumajang Jadi Korban Rudapaksa Ayah Kandungnya KAI Daop 9 Jember Persempit Perlintasan JPL 09, Hanya Boleh Dilalui Kendaraan Bermotor Pesta Miras di Rumah Kades Temenggungan Probolinggo, Dua Warga Meninggal Dunia Ngebut! Pemkot Probolinggo Siapkan 4 Rombel Sekolah Rakyat

Internasional · 29 Jan 2020 01:37 WIB

Efek Virus Corona, 4 Pelajar Probolinggo Terjebak di Hubei


					Efek Virus Corona, 4 Pelajar Probolinggo Terjebak di Hubei Perbesar

MARON-PANTURA7.com, Virus corona yang menyebar di Cina, membuat mahasiswa-mahasiswi Indonesia yang berada di Cina, terisolasi. Mayoritas mereka juga tak bisa melajutkan studi karena adanya pembatasan akses di negeri tirai bambu.

Informasi yang diperoleh, ada sekitar 4 mahasiswa-mahasiswi yang berasal dari Kabupaten Probolinggo, yang hingga kini masih berada di Cina. Mereka terkurung di dalam asrama, sejak virus corona merebak dalam beberapa hari terakhir.

Empat warga Kabupaten Probolinggo itu, masing terdiri dari 3 mahasiswa dan seroang mahasiwi. Yakni Febry Halim Cahyadi (22) warga Desa Brabe, Kecamatan Maron, dan Rahmad Hidayatullah (22) warga Desa Sumberkatimoho, Kecamatan Krejengan.

Dua orang lainnya yang sama-sama berasa dari Kecamatan Paiton, adalah Mohammad Nadhif (19) warga Jabung Sisir, Kecamatan Paiton dan Dewfi Zhafira (18) warga Perumahan PT. YTL blok B3B, Desa Paitom, Kecamatan Paiton.

Keempatnya diketahui menempuh studi di Campus Hubei Polytechnic University, tepatnya di Provinsi Hubei, Kota Huangshi. Hanya butuh waktu sekitar 30 menit menggunakan kendaraan bermotor dari Kota Huangshi ke Kota Wuhan, yang dinilai pusat penyebaran virus corona.

Melalui kiriman video berdurasi 1 menit 36 detik, Febry Halim Cahyadi menyampaikan kepada PANTURA7.com, bahwa saat ini kondisi di Cina memang mencekam. Warga dilanda ketakutan terpapar virus corona.

“Kondisinya mengkhawatirkan karena ada virus corona, sehingga mahasiswa yang barada disini harus selalu stay di asrama,” katanya seperti dikutip di dalam kiriman video, Rabu (28/1/2020)

Dalam video itu, Febri juga menyampaikan bahwa ia dan mahasiswa lainnya yang berada di Cina tidak diperbolehkan keluar asrama, kecuali ada keperluan yang sangat mendesak.

“Sama satpam asrama tidak dibolehkan keluar asrama. Tak hanya di Kota Wuhan saja, disini juga demikian. Semua alat transportasi dan fasilitas publik mulai dari bandara, kereta dan bus dinonaktifkan,” tutur pria berkacamata ini dalam videonya. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 14 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Bromo Marathon Diikuti 1.600 Pelari dari 22 Negara

1 September 2024 - 13:50 WIB

Tiap Tahun, Jumlah Pekerja Migran Indonesia asal Lumajang Terus Bertambah

27 Juni 2024 - 08:22 WIB

Jadi Pemasok Energi Listrik di WWF ke-10 Bali, Pengamanan PLTU Paiton Diperketat

21 Mei 2024 - 12:45 WIB

Dalam Keadaan Sakit, Emak-emak asal Jorongan Probolinggo Dideportasi dari Malaysia

5 Maret 2024 - 19:04 WIB

Membanggakan! Polwan asal Kota Pasuruan jadi Lulusan Terbaik Turkish National Police Academy

31 Juli 2023 - 20:09 WIB

Sajikan Teh Herbal Berbekal “Bonggol Jagung”, 4 Santri Genggong Raih Medali di Korea

20 Januari 2022 - 16:57 WIB

Arab Saudi Hentikan Visa Umroh, Anisa Syakur; Uang Jamaah Harus Selamat

28 Februari 2020 - 13:46 WIB

Masa Karantina Usai, Khofifah Siapkan 3 Rumah Sakit Bagi 65 Warga Jatim

14 Februari 2020 - 09:13 WIB

Virus Corona Merebak, 1.360 Warga China Serbu Jatim

10 Februari 2020 - 15:51 WIB

Trending di Internasional