Menu

Mode Gelap
Turunkan Angka Stunting, Pemkab Jember Cegah Pernikahan Dini Coba Curi Motor di Pasar Maron, Lansia Diamuk Massa Disorot soal Ketimpangan Wilayah, Bupati Pasuruan: Tidak Ada Pasuruan Barat dan Timur Pariwisata Tumpak Sewu Terancam Stagnan, Homestay dan Atraksi Pendamping Tak Terkoordinasi Ketidaksepemahaman BUMDes dan Pengelola Tumpak Sewu Ancaman Serius bagi Ekonomi Lokal Pendapatan Tumpak Sewu Selama Ini Dipertanyakan

Pendidikan · 28 Jan 2020 13:26 WIB

Bangun Mental Anak, Andalkan Menggambar dan Mewarnai


					Bangun Mental Anak, Andalkan Menggambar dan Mewarnai Perbesar

KRAKSAAN-PANTURA7.com, Maraknya kasus pelecehan seksual terhadap anak dibawah umur di Kabupaten Probolinggo, memantik simpati berbagai pihak. Pendampingan terhadap pun diperketat, baik oleh orang tua, guru hingga pemerhati anak.

Seperti yang dilakukan komunitas Probolinggo berkarya. Komunitas seniman ini terjun ke sejumlah Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Kabupaten Probolinggo. Mereka memberikan pendampingan dan edukasi kepada anak di bawah umur.

Dikatakan oleh Inisiator Probolinggo berkarya, Indah Sari, pendampingan yang diterapkan melalui metode menggambar dan mewarnai, bertujuan agar anak-anak tidak hanya merasa diperhatikan oleh orang-orang dekat mereka.

“Dengan pendampingan ini, kami menunjukkan kepada mereka, bahwa masih banyak orang jauh ataupun orang luar yang peduli dan perhatian kepada mereka. Melalui cara yang cocok dengan usia mereka,” kata Indah Sari, Selasa, (28/1/2020).

Terapan pendekatan melalui metode tersebut, menurut Indah, selain untuk melatih ketrampilan anak-anak, diharapkan juga bisa mendengar uneg-uneg yang mereka rasakan. Sehingga nantinya mereka bisa terbuka dan tidak ekslusif.

“Sekitar 2 sampai 3 jam kami dampingi, baru kita temani curhat. Kali ini masih di SD dan MI sekitar Kelurahan Sidopekso, Kecamatan Kraksaan. Kami targetkan pendampingan hingga ke pelosok daerah, setidaknya ada sedikit mental keberanian terbangun,” tuturnya.

Kedepannya, wanita asal Kelurahan Semampir ini berharap, pendampingan yang ia berikan kepada anak-anak di bawah umur, juga ditiru oleh pihak sekolah. sehingga anak-anak bisa merasa tidak kurang teman bermain.

“Metode yang sama diharapkan juga dilakukan sekolah sekolah. Agar anak-anak ini tidak merasa sendiri, terutama untuk korban kekerasan atau pelecehan dalam keluarga,” ia menjelaskan.

Sekedar informasi, selama Januari 2020 saja, terdapat 2 kasus asusila anak di Kabupaten Probolinggo, tepatnya di Kecamatan Paiton dan Tegalsiwalan. Kedua korban merupakan anak di bawah umur, dengan pelaku orang – orang terdekatnya. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Turunkan Angka Stunting, Pemkab Jember Cegah Pernikahan Dini

18 Juni 2025 - 20:06 WIB

Asyik! Pemkab Probolinggo Fasilitasi Kuliah Gratis plus Uang Saku di Unitomo Surabaya

17 Juni 2025 - 22:43 WIB

Dua Pekan, 1.320 Orang di Kabupaten Probolinggo Langsungkan Pernikahan

17 Juni 2025 - 22:28 WIB

Jelang Terima SK PPPK, Guru di Lumajang Meninggal Dunia

17 Juni 2025 - 16:11 WIB

Bertemu Wali Kota, FKUB Kota Probolinggo Ajukan Perluasan Lahan TPU bagi Non Muslim

17 Juni 2025 - 14:36 WIB

Mediasi Buntu, Paguyuban Pedagang Oleh-oleh Haji Keukeh Berjualan di Sekitar Masjid Alun-alun

16 Juni 2025 - 16:36 WIB

Pemotongan Hewan Kurban di Probolinggo Libatkan 243 Desa, Tahun Depan Target Sapu Bersih

15 Juni 2025 - 16:29 WIB

Verifikasi Siswa Rampung, Sekolah Rakyat Kabupaten Pasuruan Siap Dimulai

14 Juni 2025 - 16:31 WIB

Pasuruan Siap Terapkan Aturan Rekrutmen Tanpa Batasan Usia Kerja

14 Juni 2025 - 16:22 WIB

Trending di Sosial