Menu

Mode Gelap
Bupati Lumajang Tegaskan Larangan Tahan Ijazah dan Wajib Patuhi UMK Ditengah Efisiensi, Pemkot Probolinggo Digerojok Anggaran Rp40 Miliar untuk Perbaiki Infrastruktur Hari Buruh Internasional, Mahasiswa dan Pekerja Lurug Gedung DPRD Jember Futsal Gagal Melenggang, KONI Kota Probolinggo Sisakan 32 Cabor di Porprov Jatim 2025 Kuota Haji Lumajang 2025 Menurun Peringati Hari Buruh, Pemkab Probolinggo Ajak Serikat Pekerja dan Pengusaha Perkuat Kolaborasi

Regional · 27 Jan 2020 09:47 WIB

PMII Probolinggo Dilantik, Problem Sosial dan Lingkungan Jadi ‘PR’


					PMII Probolinggo Dilantik, Problem Sosial dan Lingkungan Jadi ‘PR’ Perbesar

MARON-PANTURA7.com, Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Probolinggo Raya dilantik, Senin (27/1/2020). Prosesi pelantikan digelar di Gedung Olah Raga (GOR) Wijaya, Kecamatan Maron, Kabupaten Probolinggo.

Pelantikan yang dikemas sarasehan dengan tema ‘Optimalisasi Gerakan PMII Probolinggo Menghadapi Problematika Sosial dan Lingkungan’, dipimpin oleh Pengurus Koordinator Cabang (PKC) PMII Jawa Timur.

Selain Ikatan Alumni PMII (IKAPMII) Probolinggo dan Majelis Pembina Cabang (Mabincab), juga hadir sejumlah kader PMII tapal kuda, Kapolres Probolinggo AKBP Eddwi Kurniyato serta Kepala Bakesbangpol Linmas Kabupaten Probolinggo, Ugas Irwanto.

Pasca dilantik, Ketua Umum PC PMII Probolinggo Raya periode 2019 – 2020, Sholehuddin mengatakan, pihaknya akan tetap melakukan pengawalan berasas pada nalar kritis transformatif dan inovatif. Terutama soal ketimpangan sosial dan masalah lingkungan.

“Menjadi PR (Pekerjaan Rumah, red) PMII kedepan untuk melakukan pengawalan terhadap ketimpangan sosial yang masih terjadi di Probolinggo, terutama soal program bansos yang justru menciptakan keresahan karena sering tidak tepat sasaran,” kata Sholehuddin.

Prosesi Pelantikan PC PMII Probolinggo periode 2019-2020 di GOR Wijaya Maron. (Foto : PC PMII Probolinggo for P7.com).

Selain itu, imbuhnya, ada kebijakan di Probolinggo yang harus segera dikawal oleh kader PMII, yakni pembangunan infrastruktur yang tidak berasas pada humanisme. Akibatnya, kelompok pinggiran yakni rakyat kecil menjadi korban kesewenang-wenangan.

“Terakhir, ada eksploitasi lingkungan yang juga harus kita sikapi karena tidak memperhatikan ekosistem dan kebudayaan lokal,” paparnya.

Sementara, Ketua Majelis Pembina Cabang (Mabincab) PMII Probolinggo Moh. Amin Haddar menyebut, memang sudah seharusnya PMII Probolinggo Raya ‘mengaum’ lebih keras. Sebab, jelas dia, kader PMII tidak boleh hanya sekedar ada.

“PMII harus kelihatan, bukan hanya ada. Saya akan support apa yang menjadi langkah PC PMII Probolinggo Raya sepanjang positif untuk pembangunan daerah,” janji Amin. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 31 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kuota Haji Lumajang 2025 Menurun

1 Mei 2025 - 17:10 WIB

Mengenal Mini Boat Racing, Lomba Perahu Mini Khas Desa Banjarsari Probolinggo

28 April 2025 - 20:59 WIB

Mengenal Lebih Dekat Sejarah Kereta Api di Lumajang, dari Masa Kolonial hingga Sekarang

26 April 2025 - 18:23 WIB

Jalur Kereta Api di Lumajang Masa Kolonial, Tingkatkan Produksi dan Distribusi Komoditas Ekspor

20 April 2025 - 14:04 WIB

Mengenal Sejarah Transportasi Kereta Api di Lumajang pada Masa Kolonial Belanda

19 April 2025 - 12:52 WIB

Pemerintah Lumajang Dukung Usulan Pembangunan Jalan Tol Probolinggo-Lumajang

13 April 2025 - 13:21 WIB

Kereta Api Masih Favorit, Penumpang di Daop 9 Capai 117.208 Orang Selama Arus Balik

10 April 2025 - 22:04 WIB

Hadapi Puncak Arus Balik, ini Antisipasi KAI Daop 9 Jember

5 April 2025 - 20:16 WIB

Penumpang Terminal Bayuangga Tembus 70.467 Orang, Turun 10 Persen dari Tahun Lalu

5 April 2025 - 17:10 WIB

Trending di Regional