PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Hamparan buih atau busa putih menyelimuti Pantai Binor Harmony (Bohay) yang berada di Desa Binor, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo. Diduga, buih itu bersumber dari limbah Perusahaan Listrik Tenaga Uap (PLTU) Paiton.
Pantauan PANTURA7.com, buih yang diperkirakan setebal 10-15 sentimeter itu tak hanya mengganggu eksotika alam perairan Pantai Bohay, namun juga menyebarkan bau amis. Akibatnya, pengunjung tak betah lama-lama berada di bibir pantai.
Salah satu pengunjung, Miftahiyah Hidayati, mengaku kaget dengan hamparan putih yang mengambang di perairan wisata itu. Buih-buih itu, jelasnya, ada yang beterbangan pasca tersapu angin kencang.
“Ya mengganggu, termasuk bagi wisatawan yang lain. Untuk bau menyengat sih enggak, tapi amis gitu,” kata dara cantik ini.
Sementara, Ketua Komunitas Aktivis Lingkungan Binor Green Community (BGC) Anton Sumarsono mengatakan setelah mendapatkan kabar adanya buih tersebut, mulanya ia mengira merupakan faktor alam yang memang sering dijumpai di laut.
“Setelah saya cek, ternyata itu muncul dari outlet PJB UBJOM unit sembilan. Tapi sekarang sudah normal kembali, sudah hilang buih-buihnya,” kata Anton Marsono, saat dikonfirmasi Sabtu (7/12).
Munculnya buih-buih putih agak coklat itu, lanjut pria yang karib disapa Sony ini, ditemukan pada Jum’at (6/12) sekitar pukul 15.00 WIB. Pihaknya lantas melakukan pembersihan karena kuatir mengganggu wisatawan dan merusak ekosistem.
“Ekosistem laut juga takut terganggu, jadi sekitar selesai adzan maghrib kemarin, buih-buihnya sudah bersih,” ujar Sony.
Kekhawatiran itu muncul, menurut Sony, setelah dirinya mengecek buih-buih di permukaan laut. Ketika disentuh dan mengenai kulit, langsung menimbulkan rasa gatal dan agak perih.
“Makanya kami langsung membersihkan. Kalau terkena kulit saja bisa gatal, bagaimana dengan hewan di bawah laut. Ya, sebagai antisipasi saja, takut ada hal-hal yang tidak diinginkan,” tutupnya. (*)
Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT