Menu

Mode Gelap
Mediasi Buntu, Paguyuban Pedagang Oleh-oleh Haji Keukeh Berjualan di Sekitar Masjid Alun-alun Tinjau Pembangunan Jembatan Penghubung Condong – Brabe, Gus Haris Upayakan Akses Permanen Kesetrum Saat Kegiatan Sekolah, Siswa SMPN 3 Kota Pasuruan Tewas Tiga Direktur BUMD Lumajang Mundur, Bupati Siapkan Seleksi Visioner dan Audit PD Semeru Kesiapan Maksimal Lumajang Jaga Kesehatan Masyarakat di Tengah Tren Positif Covid-19 Nasional Sepasang Kekasih Kena Begal di Jalan Barito Kota Probolinggo, Motor Raib

Ekonomi · 20 Okt 2019 13:32 WIB

Mencari Tebalan Gampang-gampang Susah


					Mencari Tebalan Gampang-gampang Susah Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Banyak orang tahu bahwa tebalan salah satu satwa laut yang enak untuk dikonsumsi. Namun tak banyak yang tahu bagaimana cara mencari tebalan.

Nah salah satu warga yang biasa mencari tebalan (Madura: tebelen) adalah Suhartono (40), warga kampung Bremi, Kelurahan Sukabumi, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo.

Pria yang akrab disapa Har itu, Minggu (20/10) pagi mencari tebalan bersama keluarganya. “Untuk mengisi kekosongan waktu. Untuk dimakan sendiri, bukan untuk dijual. Sebagai hiburan, mumpung Minggu,” jelasnya.

Banyak warga yang mencari tebalan untuk dijual demi menopang ekonomi keluarganya. “Kalau mereka memang untuk dijual. Kalau kami untuk dimakan bersama keluarga. Timbang nganggur di rumah. Pulangnya, tebalan langsung kami masak,” tandasnya.

Kedua warga terlihat tengah asyik mencari satwa laut yang biasa disebut ‘Tebalan’ di Pantai Mayangan. (Foto : Rahmad Soleh)

Ia melanjutkan, mencari tebalan tak hanya pagi namun juga bisa sore, bahkan di siang bolong. Tergantung pasang-surut air laut. Jika air laut pasang di pagi hari, maka tidak bisa mencari tebalan atau kerang di pagi hari.

“Kalau pasangnya pagi, kita nyari siang atau sore. Pokoknya setelah air laut surut,” katanya. Bagi yang belum pengalaman, sulit untuk menangkap tebalan. Sebab, setiap menggali pasir, belum tentu di dalamnya ada tebalan sehingga butuh keahlian khusus.

Sebab, jika tidak cekatan atau cepat, bisa saja tebalan lari dengan cara masuk ke lubang yang dalam. “Kalau tidak cepat nangkapnya, tebalannya masuk ke dalam,” tutupnya. (*)


Penulis: Rahmad Soleh
Editor: Ikhsan Mahmudi


Artikel ini telah dibaca 124 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Perputaran Uang Pemotongan Hewan Kurban di Probolinggo Capai Rp 30 Miliar

14 Juni 2025 - 14:23 WIB

PHRI Lumajang Nilai Kebijakan Mendagri Buka Peluang Besar Pertumbuhan Hotel dan Restoran

8 Juni 2025 - 08:58 WIB

Terjadi Deflasi, Harga Cabai di Jember Turun Drastis

4 Juni 2025 - 01:41 WIB

Gurihnya Keripik Talas Lereng Gunung Semeru Rambah Luar Daerah

29 Mei 2025 - 17:17 WIB

Laris Sebelum Hari H, Sapi Kurban di Pasuruan Hampir Habis

28 Mei 2025 - 17:14 WIB

Disporapar Probolinggo Gelar Pelatihan Digital, Dorong Pegiat Ekonomi Kreatif Kuasai Teknologi

28 Mei 2025 - 16:43 WIB

Jual Sapi Zaman Now: Offline, Online, tetapi Tetap Bikin Dompet Tebal

27 Mei 2025 - 17:16 WIB

Menjelang Idul Adha, Harga Hewan Ternak di Lumajang Merangkak Naik

24 Mei 2025 - 18:34 WIB

Pedagang Hewan Qurban Musiman Mulai Bertebaran di Kota Probolinggo

23 Mei 2025 - 18:07 WIB

Trending di Ekonomi