Menu

Mode Gelap
Aksi Pengeroyokan di Gondangwetan, Korban Luka, Pelaku Terjatuh Kecelakaan Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli Polres Probolinggo Gagalkan Peredaran Sabu dan Ratusan Ribu Pil Okerbaya Kemasan Vitamin Ternak Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali Sepanjang Januari Hingga September Luka Parah Akibat Ledakan Bondet, Maling Motor di Grati Pasuruan Akhirnya Tewas

Ekonomi · 20 Okt 2019 13:32 WIB

Mencari Tebalan Gampang-gampang Susah


					Mencari Tebalan Gampang-gampang Susah Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Banyak orang tahu bahwa tebalan salah satu satwa laut yang enak untuk dikonsumsi. Namun tak banyak yang tahu bagaimana cara mencari tebalan.

Nah salah satu warga yang biasa mencari tebalan (Madura: tebelen) adalah Suhartono (40), warga kampung Bremi, Kelurahan Sukabumi, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo.

Pria yang akrab disapa Har itu, Minggu (20/10) pagi mencari tebalan bersama keluarganya. “Untuk mengisi kekosongan waktu. Untuk dimakan sendiri, bukan untuk dijual. Sebagai hiburan, mumpung Minggu,” jelasnya.

Banyak warga yang mencari tebalan untuk dijual demi menopang ekonomi keluarganya. “Kalau mereka memang untuk dijual. Kalau kami untuk dimakan bersama keluarga. Timbang nganggur di rumah. Pulangnya, tebalan langsung kami masak,” tandasnya.

Kedua warga terlihat tengah asyik mencari satwa laut yang biasa disebut ‘Tebalan’ di Pantai Mayangan. (Foto : Rahmad Soleh)

Ia melanjutkan, mencari tebalan tak hanya pagi namun juga bisa sore, bahkan di siang bolong. Tergantung pasang-surut air laut. Jika air laut pasang di pagi hari, maka tidak bisa mencari tebalan atau kerang di pagi hari.

“Kalau pasangnya pagi, kita nyari siang atau sore. Pokoknya setelah air laut surut,” katanya. Bagi yang belum pengalaman, sulit untuk menangkap tebalan. Sebab, setiap menggali pasir, belum tentu di dalamnya ada tebalan sehingga butuh keahlian khusus.

Sebab, jika tidak cekatan atau cepat, bisa saja tebalan lari dengan cara masuk ke lubang yang dalam. “Kalau tidak cepat nangkapnya, tebalannya masuk ke dalam,” tutupnya. (*)


Penulis: Rahmad Soleh
Editor: Ikhsan Mahmudi


Artikel ini telah dibaca 151 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli

17 September 2025 - 20:39 WIB

Berkah MTQ XXXI Jatim, Ekonomi UMKM di Jember Ikut Tumbuh

17 September 2025 - 19:24 WIB

Kue Pasar Jadi Konsumsi MTQ XXXI Jatim, Pedagang Tradisional Jember Kebanjiran Pesanan

15 September 2025 - 14:57 WIB

Serapan Gula Petani tak Maksimal, Wagub Emil Tinjau PG Gending Probolinggo

9 September 2025 - 23:54 WIB

Harga Tembakau Kasturi Turun, Petani Lumajang Tetap Sumringah

9 September 2025 - 21:05 WIB

Penyerapan Pupuk Organik di Lumajang Rendah, Alokasi Berpotensi Dikurangi

8 September 2025 - 18:54 WIB

Petani Tebu Lumajang Akhirnya Sumringah, Tumpukan Gula di Gudang Terjual Rp.79,7 Miliar

5 September 2025 - 19:13 WIB

Impor Gula Rafinasi Bocor ke Pasar Konsumsi, Gula Petani Lokal Tak Terserap

4 September 2025 - 10:59 WIB

Kebanjiran Order, Persewaan Baju Karnaval di Pasuruan Raup Puluhan Juta

24 Agustus 2025 - 17:18 WIB

Trending di Ekonomi