Menu

Mode Gelap
Serapan Tembakau tak Maksimal, HKTI Probolinggo Temui Bupati Gus Haris Asyik! Pemkab Probolinggo Fasilitasi Kuliah Gratis plus Uang Saku di Unitomo Surabaya Dua Pekan, 1.320 Orang di Kabupaten Probolinggo Langsungkan Pernikahan Pria asal Tiris Dibacok Di Mayangan Probolinggo, Salah Sasaran? Toyota Avanza Warga Alassumur Kulon Probolinggo Terbakar, Kerugian Ratusan Juta Kakak-beradik Atlet Balap Motor asal Kota Probolinggo Sabet 2 Medali Porprov Jatim 2025

Lingkungan · 8 Okt 2019 10:27 WIB

Sehari, Ada 45 Ton Sampah di Probolinggo


					Sehari, Ada 45 Ton Sampah di Probolinggo Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Setiap hari, puluhan ton sampah dihasilkan di Kabupaten Probolinggo. Hal itu terlihat dari tumpukan sampah di Tempat Akhir Pembuangan Sampah (TPAS) yang berada di Desa Seboro, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo yang mencapai 44-45 ton per hari.

Kasi Pemrosean Sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Probolinggo M. Aminullah mengatakan, banyaknya sampah yang diangkut ke TPAS Seboro setiap harinya menunjukkan bahwa kebutuhan hidup warga di Kabupaten Probolinggo cukup tinggi.

“Itu sudah rata-rata hasil pembuangan sampah rumah tangga ke TPAS, setiap harinya memang di kisaran angka 44 hingga 45 ton,” kata Aminullah, Selasa (8/10).

Ketika sudah diangkut dari pemukiman ke TPAS, lanjut Amin, sapaan akrabnya, sampah-sampah tersebut dipilah menjadi dua jenis. Yakni sampah organik dan non-organik. Tujuannya, agar proses pemanfaatan lebih mudah dan cepat.

“Sampah organik kami proses menjadi pupuk kompos, sedangkan sampah non-organik seperti botol plastik dan sejenisnya, itu kan bisa dijadikan bahan baku kerajinan. Makanya kami pisahkan, biar bisa diambil manfaatnya,” ujar Amin.

Dari hasil olah sampah organik menjadi pupuk, Amin melanjutkan, pupuk-pupuk tidak dikomersilkan kepada publik. Akan tetapi digunakan untuk pupuk perawatan tanaman taman-taman yang dikelola dibawah naungan DLH.

“Sampai saat ini kami belum menjual pupuk yang dihasilkan dari sampah. Kami manfaatkan untuk perawatan tanaman di taman saja. Di TPAS juga banyak pemulung, jadi mereka juga nyari sampah yang bisa dijual,” Amin menjelaskan.

Sementara menurut, Kasi Pengangkutan Sampah DLH Kabupaten Probolinggo, Riwon Supriyanto, perolehan sampah setiap harinya tidak bisa dianggap total sampah yang ada di Tempat Pembuangan Sampah (TPS).

“Karena yang kami angkut itu kalau TPS-nya sudah penuh, jadi kalau sampahnya masih belum penuh, kami diamkan dulu. Sejauh ini kami siapkan 15 armada truk untuk mengakut tumpukan sampah itu,” ucap dia. (*)


Penulis : Moh Ahsan Faradies
Editor : Efendi Muhammad


Artikel ini telah dibaca 22 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Asyik! Pemkab Probolinggo Fasilitasi Kuliah Gratis plus Uang Saku di Unitomo Surabaya

17 Juni 2025 - 22:43 WIB

Survei The Republic Institute, Tingkat Kepuasan Terhadap Bupati dan Wakil Bupati Jember Capai 82,8 Persen

17 Juni 2025 - 16:48 WIB

Jelang Terima SK PPPK, Guru di Lumajang Meninggal Dunia

17 Juni 2025 - 16:11 WIB

Absensi Siperlu Lumajang Dicurigai, Bupati: Deteksi Mata dan Ekspresi Wajah Harus Dioptimalkan

17 Juni 2025 - 15:08 WIB

Bertemu Wali Kota, FKUB Kota Probolinggo Ajukan Perluasan Lahan TPU bagi Non Muslim

17 Juni 2025 - 14:36 WIB

Selokambang Kritis: Potensi Besar, Pengelolaan Masih Minim

17 Juni 2025 - 14:14 WIB

Tinjau Pembangunan Jembatan Penghubung Condong – Brabe, Gus Haris Upayakan Akses Permanen

16 Juni 2025 - 15:37 WIB

Tiga Direktur BUMD Lumajang Mundur, Bupati Siapkan Seleksi Visioner dan Audit PD Semeru

16 Juni 2025 - 14:23 WIB

Kolaborasi Warga – Pemerintah di Candipuro, Perbaiki Tiga Jalan Desa

15 Juni 2025 - 16:44 WIB

Trending di Pemerintahan