Menu

Mode Gelap
Ratusan Fotografer Serbu Safari Prigen, Buru Momen Satwa Terbaik Portal Jalan Tambakrejo–Lumbang Ditata Ulang, Mobil Damkar Jadi Tolak Ukur Di Kota Probolinggo, Bayi Perempuan Ditemukan di Teras Rumah, Dilengkapi Surat Wasiat Stok BBM di Jember Kini Normal, Mobilitas Masyarakat Kembali Lancar Pemkot Probolinggo Batalkan Rencana Bangun SMPN di Wilayah Barat, Disdikbud Beberkan Alasan Mengenal Roisatul Muttaqin Alalloh, Dara Cantik asal Jorongan Probolinggo yang Wakili Indonesia di 3 Negara

Lingkungan · 8 Okt 2019 10:27 WIB

Sehari, Ada 45 Ton Sampah di Probolinggo


					Sehari, Ada 45 Ton Sampah di Probolinggo Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Setiap hari, puluhan ton sampah dihasilkan di Kabupaten Probolinggo. Hal itu terlihat dari tumpukan sampah di Tempat Akhir Pembuangan Sampah (TPAS) yang berada di Desa Seboro, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo yang mencapai 44-45 ton per hari.

Kasi Pemrosean Sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Probolinggo M. Aminullah mengatakan, banyaknya sampah yang diangkut ke TPAS Seboro setiap harinya menunjukkan bahwa kebutuhan hidup warga di Kabupaten Probolinggo cukup tinggi.

“Itu sudah rata-rata hasil pembuangan sampah rumah tangga ke TPAS, setiap harinya memang di kisaran angka 44 hingga 45 ton,” kata Aminullah, Selasa (8/10).

Ketika sudah diangkut dari pemukiman ke TPAS, lanjut Amin, sapaan akrabnya, sampah-sampah tersebut dipilah menjadi dua jenis. Yakni sampah organik dan non-organik. Tujuannya, agar proses pemanfaatan lebih mudah dan cepat.

“Sampah organik kami proses menjadi pupuk kompos, sedangkan sampah non-organik seperti botol plastik dan sejenisnya, itu kan bisa dijadikan bahan baku kerajinan. Makanya kami pisahkan, biar bisa diambil manfaatnya,” ujar Amin.

Dari hasil olah sampah organik menjadi pupuk, Amin melanjutkan, pupuk-pupuk tidak dikomersilkan kepada publik. Akan tetapi digunakan untuk pupuk perawatan tanaman taman-taman yang dikelola dibawah naungan DLH.

“Sampai saat ini kami belum menjual pupuk yang dihasilkan dari sampah. Kami manfaatkan untuk perawatan tanaman di taman saja. Di TPAS juga banyak pemulung, jadi mereka juga nyari sampah yang bisa dijual,” Amin menjelaskan.

Sementara menurut, Kasi Pengangkutan Sampah DLH Kabupaten Probolinggo, Riwon Supriyanto, perolehan sampah setiap harinya tidak bisa dianggap total sampah yang ada di Tempat Pembuangan Sampah (TPS).

“Karena yang kami angkut itu kalau TPS-nya sudah penuh, jadi kalau sampahnya masih belum penuh, kami diamkan dulu. Sejauh ini kami siapkan 15 armada truk untuk mengakut tumpukan sampah itu,” ucap dia. (*)


Penulis : Moh Ahsan Faradies
Editor : Efendi Muhammad


Artikel ini telah dibaca 25 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Portal Jalan Tambakrejo–Lumbang Ditata Ulang, Mobil Damkar Jadi Tolak Ukur

2 Agustus 2025 - 18:04 WIB

Pemkot Probolinggo Batalkan Rencana Bangun SMPN di Wilayah Barat, Disdikbud Beberkan Alasan

2 Agustus 2025 - 05:41 WIB

Bupati Tersentuh Nasib Lansia Tinggal di Rumah Tidak Layak di Kunir

1 Agustus 2025 - 20:37 WIB

Gubernur Khofifah Tinjau Sekolah Rakyat Terpadu di Jember, ini Pesannya

31 Juli 2025 - 21:54 WIB

Jalur Lumajang-Malang via Piket Nol Tertutup Longsor di Enam Titik

31 Juli 2025 - 19:36 WIB

Gubernur Khofifah Sebut Gangguan Jalur Laut dan Darat Hambat Distribusi BBM ke Jember

31 Juli 2025 - 16:32 WIB

Cuaca Ekstrem, BPBD Lumajang Imbau Penambang Waspada Banjir di Aliran Sungai Semeru

31 Juli 2025 - 16:05 WIB

Warga Terjebak Banjir Lahar, Pemkab Lumajang Ajukan Normalisasi Sungai Regoyo

31 Juli 2025 - 14:50 WIB

Bakal Dipercantik, Alun-alun Kota Probolinggo Ditutup 5 Bulan

30 Juli 2025 - 16:31 WIB

Trending di Lingkungan