Menu

Mode Gelap
Umat Hindu Tengger Rayakan Kuningan, Berharap Dianugerahi Kesehatan dan Keselamatan KAI Daop 9 Jember Tawarkan Sensasi Nikmati Keindahan Alam Diatas Kereta Didampingi Gus Haris, Gubernur Khofifah resmikan SMKN Sukapura di Probolinggo Pelaku Tabrak Lari Pelajar SMK di Pasuruan Ditangkap, Mengaku Takut Dimassa Haru Mardijah, Nenek Berusia 104 Tahun di Jember yang Bakal Naik Haji Kankemenag Kota Probolinggo Bakal Berangkatkan 213 Jamaah Calon Haji, Dilepas Tanggal 26 Mei

Lingkungan · 8 Okt 2019 10:27 WIB

Sehari, Ada 45 Ton Sampah di Probolinggo


					Sehari, Ada 45 Ton Sampah di Probolinggo Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Setiap hari, puluhan ton sampah dihasilkan di Kabupaten Probolinggo. Hal itu terlihat dari tumpukan sampah di Tempat Akhir Pembuangan Sampah (TPAS) yang berada di Desa Seboro, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo yang mencapai 44-45 ton per hari.

Kasi Pemrosean Sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Probolinggo M. Aminullah mengatakan, banyaknya sampah yang diangkut ke TPAS Seboro setiap harinya menunjukkan bahwa kebutuhan hidup warga di Kabupaten Probolinggo cukup tinggi.

“Itu sudah rata-rata hasil pembuangan sampah rumah tangga ke TPAS, setiap harinya memang di kisaran angka 44 hingga 45 ton,” kata Aminullah, Selasa (8/10).

Ketika sudah diangkut dari pemukiman ke TPAS, lanjut Amin, sapaan akrabnya, sampah-sampah tersebut dipilah menjadi dua jenis. Yakni sampah organik dan non-organik. Tujuannya, agar proses pemanfaatan lebih mudah dan cepat.

“Sampah organik kami proses menjadi pupuk kompos, sedangkan sampah non-organik seperti botol plastik dan sejenisnya, itu kan bisa dijadikan bahan baku kerajinan. Makanya kami pisahkan, biar bisa diambil manfaatnya,” ujar Amin.

Dari hasil olah sampah organik menjadi pupuk, Amin melanjutkan, pupuk-pupuk tidak dikomersilkan kepada publik. Akan tetapi digunakan untuk pupuk perawatan tanaman taman-taman yang dikelola dibawah naungan DLH.

“Sampai saat ini kami belum menjual pupuk yang dihasilkan dari sampah. Kami manfaatkan untuk perawatan tanaman di taman saja. Di TPAS juga banyak pemulung, jadi mereka juga nyari sampah yang bisa dijual,” Amin menjelaskan.

Sementara menurut, Kasi Pengangkutan Sampah DLH Kabupaten Probolinggo, Riwon Supriyanto, perolehan sampah setiap harinya tidak bisa dianggap total sampah yang ada di Tempat Pembuangan Sampah (TPS).

“Karena yang kami angkut itu kalau TPS-nya sudah penuh, jadi kalau sampahnya masih belum penuh, kami diamkan dulu. Sejauh ini kami siapkan 15 armada truk untuk mengakut tumpukan sampah itu,” ucap dia. (*)


Penulis : Moh Ahsan Faradies
Editor : Efendi Muhammad


Artikel ini telah dibaca 22 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Bupati Lumajang Perkuat Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Luar Negeri

2 Mei 2025 - 16:57 WIB

Dari Sejarah Ki Hajar Dewantara, Bupati Lumajang Dorong Revitalisasi Pendidikan untuk Tingkatkan SDM

2 Mei 2025 - 16:04 WIB

Bupati Lumajang Tegaskan Larangan Tahan Ijazah dan Wajib Patuhi UMK

1 Mei 2025 - 20:07 WIB

Ditengah Efisiensi, Pemkot Probolinggo Digerojok Anggaran Rp40 Miliar untuk Perbaiki Infrastruktur

1 Mei 2025 - 19:37 WIB

Penutupan Tambak Udang Penyebab Limbah Hanya Janji, Warga Surati Pemkab dan DPRD Jember

30 April 2025 - 13:40 WIB

Komisi A DPRD Lumajang Apresiasi Kinerja Damkar, Dorong Peningkatan Sarana dan Prasarana

30 April 2025 - 10:21 WIB

DPRD Lumajang Gelar Uji Publik Raperda Fasilitasi Pengembangan Pesantren

30 April 2025 - 09:17 WIB

Hanya Dijatah Anggaran Rp 150 juta Setahun, MUI Probolinggo Protes

30 April 2025 - 03:53 WIB

Pemkab Probolinggo Kebut Perbaikan Jembatan Rusak, Gunakan Dana Kedaruratan

28 April 2025 - 20:00 WIB

Trending di Lingkungan