PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Pantai utara Probolinggo mulai dikunjungi berbagai jenis burung pantai migran. Salah satunya yang sangat menarik dan menantang untuk diamati adalah burung Berkik-kembang besar (Rostratula benghalensis).
Tidak hanya menjadi perhatian pengamat lokal dan fotografer satwa liar Probolinggo, kehadiran jenis burung yang termasuk dalam 562 daftar burung dilindungi PERMEN LHK No. P20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018 ini juga mengundang kehadiran pengamat dan fotografer satwa liar dari luar kota.
Di Indonesia, satwa yang kerap dijuluki Inggeris Greater painted snipe ini tidak umum di jumpai kecuali di wilayah Sumatera dan Kalimantan. Namun demikian, populasinya amat sedikit. Sementara Pulau Jawa, satwa ini sudah sangat jarang dijumpai.
Perilaku uniknya yang paling umum adalah pandai dalam menyamarkan diri diantara rerumputan dan ilalang. Selain itu, sifatnya cenderung sensitif dan tahan berlama-lama bersembunyi ketika merasa terancam.
“Bagi kalangan wildlife fotografer, Berkik-kembang besar memiliki reputasi sebagai burung ghoib. Karena pandai berkamuflase dan betah bersembunyi sehingga sulit untuk memotretnya,” kata Budi Setiawan (48) Akademisi Unair Surabaya, saat memotret Berkik-kembang besar di kawasan pertambakan Desa Asembagus kecamatan Kraksaan, Rabu (22/09) pagi.

Berkik-kembang Besar jantan yang tertangkap kamera berkeliaran di pantai pesisir Probolinggo. (Foto : Wildlife Fotografer)
Menurut pria yang akrab di panggil Cak Boeseth ini, ada dua kemungkinan mengapa burung omnivora yang mempunyai kebiasaan mendiami padang rumput, rawa-rawa dan lahan persawahan ini baru terpantau di Probolinggo.
“Bisa jadi karena memang perilakunya yang membuatnya sulit diamati. Kemungkinan kedua karena keberlimpahan sumber makanan dan habitat yang masih bagus di sini, sehingga migrasi untuk mengunjungi kawasan ini,” jelas Cak Boeseth.
Pada kesempatan yang sama Nur Akhmad Manan (37), salah satu anggota komunitas fotografer satwa liar Probolinggo (5am_wildlifephotography) menyebut, selama 5 tahun terakhir komunitasnya melakukan pengamatan, baru kali ini mendapati kelompok kecil burung Berkik-kembang besar. Sebelumnya hanya Berkik-ekor lidi (Gallinago stenura) yang langganan transit.
“Spot ini memang menjadi salah satu lokasi favorit burung berkik setiap tahunnya, namun catatan kami selama tiga tahun pengamatan disini hanya terpantau berkik-ekor lidi atau pintailed snipe,” tutur warga Desa Sukomulyo, Kecamatan Pajarakan ini.
Ia menambahkan, bisa menyaksikan keberadaan salah satu burung pantai langka dan mempunyai reputasi khusus seperti Berkik-kembang besar menjadi sebuah kebahagiaan tersendiri baginya apalagi bisa mengabadikannya melalui frame foto.
“Gregetan dan kesal adalah kesan yang kami rasakan saat mengamati burung ghoib ini. Bagaimana tidak, ketika kita sedang fokus kepada satu berkik, selangkah kita maju, eeh ternyata tepat di depan kita ada yang sedang sembunyi,” urai dia. (*)
Penulis : Moh. Rochim
Editor : Efendi Muhammad
Tinggalkan Balasan