Menu

Mode Gelap
Siasati Balap Liar, Bupati Jember Canangkan Pembangunan Sirkuit di Kawasan Stadion JSG Satreskrim Lumajang Ringkus 2 Pelaku Pengeroyokan Sadis di Bayeman Truk Pecah Ban Tabrak Dua Rumah dan Dua Mobil di Purwosari, Sopir Tewas Cegah Kecelakaan, Polisi Uji Kelayakan Jeep Bromo Secara Gratis Koperasi Desa Merah Putih Lumajang Tuntas Dilegalkan Siap Garap Usaha Sesuai Potensi Desa Polisi Tangkap Pelaku Pembuangan Bayi di Pos Kamling, Ternyata Sepasang Muda-mudi Dibawah Umur

Berita Pantura · 17 Sep 2019 11:40 WIB

Kondisi Hiu Paus di Kanal PLTU Paiton Kian Lemah


					Kondisi Hiu Paus di Kanal PLTU Paiton Kian Lemah Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Hiu Paus yang terjebak di kanal Perusahaan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Paiton hingga Selasa, (17/9) belum berhasil dikembalikan ke tengah laut. Berbagai strategi pun disiapkan tim gabungan agar biota laut itu bisa kembali ke habitatnya.

Tim Rescue Whale Shark Paiton melibatkan beberapa unsur, seperti Direktorat Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut-KKP, Direktorat Konservasi keanekaragaman Hayati-KLHK, BPSPL Denpasar, Satwas PSDKP Probolinggo dan BBKSDA Jawa Timur. Juga ada Kopaska TNI AL dan Dinas Perikanan Kabupaten Probolinggo.

Ketua tim penyelamat Hiu Paus Paiton, Letkol. (Inf) Imam Wibowo mengatakan, pengembalian hiu paus tutul ke tengah laut ditargetkan sudah rampung dalam 5 hari kedepan. Setelah cara manual tidak berhasil, tim akan menggunakan strategi lain.

“Kami upayakan nanti dapat menggiring hiu paus ke arah perairan laut lepas dengan menggunakan jaring yang kemudian ditarik oleh kapal khusus, semoga saja bisa selesai dalam waktu singkat,” kata Imam.

Komandan Kodim 0820 Probolinggo ini menambahkan, secara umum kondisi hiu paus dalam keadaan sehat. Hanya saja, kondisinya terus melemah. “kondisinya sehat, masih bisa bertahan hidup hingga beberapa hari kedepan,” ujarnya.

Sementara Direktur Konservasi dan Keanekaragaman Hayati – KLHK, Indra Exploitasia berjanji pihaknya akan bekerja maksimal untul mengembalikan hiu paus ke habitatbya. Sebab kata dia, mamalia ini merupakan satwa yang dilindungi.

“Keberadaan populasi satwa ini sangat kritis, sehingga kami berusaha sangat keras agar tidak terjadi sesuatu terhadap satwa ini. Dilain pihak, pasokan listrik juga tetap terjamin tanpa membahayakan hewan ini,” ujar Indra.

Diketahui, hiu paus terjebak di kanal utama PLTU Paiton sejak Kamis (12/9) lalu. Di area proyek strategis masional ini terdapat 8 intake kanal dengan lebar sekitar 7 meter dengan kedalaman 5 meter. Memiliki risiko yang besar dengan kecepatan arus 12,6 km/jam per 1 inlate.

Hiu paus yang terjebak dalam kanal air PLTU Paiton bukan kali pertama. Pada Februari 2015 silam, hiu paus berukuran 14 meter terjebak dalam kanal hingga mati. Keberadaan satwa tersebut bahkan membuat produksi energi listrik terganggu. (*)

 

Penulis : Moh Ahsan Faradies

Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru

17 September 2025 - 20:06 WIB

Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali Sepanjang Januari Hingga September

17 September 2025 - 19:52 WIB

Kemarau Basah Picu Risiko Banjir Lahar Semeru, Enam Kecamatan Masuk Zona Rawan

17 September 2025 - 16:25 WIB

Mekarnya Tabebuya di Embong Kembar, Ketika Lumajang Menyulap Diri Jadi Negeri Sakura

12 September 2025 - 13:06 WIB

Longsor Tutup Jalur Lumajang-Malang, Sistem Buka-Tutup Diberlakukan

10 September 2025 - 11:42 WIB

Perkuat Jalur Gumitir, Pemasangan Beronjong di Tikungan Khokap Dikebut

27 Agustus 2025 - 03:35 WIB

Cuaca Ekstrem, BPBD Lumajang Ingatkan Hindari Kawasan Rawan Longsor dan Banjir

21 Agustus 2025 - 20:20 WIB

TRC dan Loader Dikerahkan, BPBD Lumajang Buka Akses Jalan Tertimbun Longsor

20 Agustus 2025 - 14:16 WIB

Jelang Perayaan HUT Kemerdekaan RI, Warga Protes Kerusakan Hutan di Kawasan Proyek Tol Probowangi

16 Agustus 2025 - 19:55 WIB

Trending di Lingkungan