PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Para petani tembakau di wilayah Kabupaten Probolinggo pada tahun ini kegirangan. Pasalnya, meski masih tahap awal namun harga jual tembakau sudah diatas prediksi.
Muhammad Sholihin, petani tembakau asal Desa Dawuhan, Kecamatan Krejengan, mengatakan, kali ini tembakau yang ditanam dilahan seluas 400 meter persegi bisa laku sampai Rp. 28 juta.
“Kalau sebelumnya, hanya laku berkisar 17,5 juta. Saya jualnya bukan kiloan. Tetapi, borongan. Hasilnya sangat berbeda dengan tahun lalu, ya alhamdulillah,” katanya pria kelahiran 1990 ini.
Faktor mahalnya harga tembakau, menurut Lihin, sapaan akrabnya, karena banyak tanaman tembakau milik petani lain belum yang panen. Sehingga stok digudang tembakau masih belum banyak.
“Kalau dulu itu banyak yang terserang penyakit. Makanya para pemborong mengambil murah. Selain itu, gudang juga belum penuh,” ujar pria berambut lurus ini.
Saat ini, lanjut Lihin, ia mengaku tengah bersiap panen untuk yang kedua kalinya. Ia memprediksi, harga tembakau pada panen selanjutnya akan lebih mahal lagi.
“Cuaca mendukung, tidak terlalu banyak hama. Insyaallah harga selanjutnya akan lebih mahal. Kalau saya perkirakan, harga tembakau rajang bisa tembus Rp 40 ribu keatas,” ucapnya.
Petani lain, Saifullah asal Desa Rawan, Kecamatan Krejengan, mengakui jika harga tembakau kali ini lebih mahal dibandingkan dengan harga sebelumnya. Harga jual tembakau, jelasnya, seusai dengan harapan petani.
“Harga tembakau yang sudah dirajang berkisar Rp 36 hingga 38 ribu per kilogramnya. Bisa dibilang mahal, tentu kisaran harga ini sebanding dengan jerih payah petani karena tahun-tahun sebelumnya murah,” girangnya. (*)
Penulis : Moh Ahsan Faradies
Editor : Efendi Muhammad
Tinggalkan Balasan