PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Rapat Pleno Penetapan Calon Pimpinan DPRD dari Partai Golkar Kota Probolinggo pada Kamis (22/8) sempat memanas. Pasalnya, kandidat yang sudah dicalonkan mengundurkan diri.
Dalam rapat pleno di kantor DPD Golkar Kota Probolinggo, Jalan Mastrip, Kota Probolinggo tak hanya dihadiri Ketua DPD Audy Firmana. Tetapi juga dihadiri Sekretaris DPD Golkar Jatim, Sahat Tua Simanjuntak dan beberapa pengurus lainnya.
Ada tiga kandidat calon pimpinan dewan yakni, Fernanda Zulkarnain yang juga mantan cawali, Mukhlas Kurniawan yang saat ini incumbent Wakil Ketua DPRD, dan Farina Churun Inin.
Dalam hal ini Mukhlas Kurniawan menjelaskan, pada rapat pleno ia mengundurkan diri sebagai calon pimpinan dewan. Alasannya selain sudah pernah menjabat, ia ingin lebih fokus di hal teknis.
“Saya ingin lebih fokus persoalan teknis dalam alat kelengkapan dewan seperti komisi-komisi. Karena lebih mudah menyerap aspirasi rakyat,” kata Mukhlas.
Sesuai aturan dan petunjuk pelaksanaan DPP Golkar, kandidat pimpinan dewan termasuk di daerah minimal tiga orang. Meski satu orang mundur, tiga kandidat tetap lanjut sesuai petunjuk.
“Nanti tiga nama ini diusulkan ke DPP, terlepas ada satu kandidat mundur, kami tidak bisa menerima. Biar nanti DPP yang memutuskan,” kata Sahat.
Jika memang Mukhlas mundur, tersisa dua orang, angin berhembus kuat kepada Fernanda. Sebab sejak lama Fernanda digadang-gadang jadi Wakil Ketua DPRD Kota Probolinggo.
Sementara itu terkait dengan arah koalisi, DPD Partai Golkar Kota Probolinggo memastikan berada pada posisi mengawal siapapun kepala daerahnya. Sesuai instruksi DPP mengawal sampai provinsi dan kabupaten / kota.
“Posisi kita mengawal, namun bukan sekadar mengawal. Jika baik kita dukung , jika tidak otokritik dan memberikan solusi itu harus,” tandasnya.
Dalam Pileg 2019 kemarin, DPD Partai Golkar mendapat lima kursi DPRD. Sementara total suara yang didapat sebanyak 11.074 suara. (*)
Penulis: Rahmad Soleh
Editor: Ikhsan Mahmudi
Tinggalkan Balasan