Menu

Mode Gelap
Pengurus PWI Pusat Dikukuhkan di Solo, Semangat Persatuan jadi Kunci Harmoni Lagu Anak Indonesia, Anak-anak Lereng Bromo Ikuti Lomba Bernyanyi Rampungkan Struktur Pengurus, PCNU Kota Kraksaan Sertakan 13 Doktor Parkir di Pinggir Jalan, Motor Warga Kebonsari Kulon Kota Probolinggo Raib Dimaling Korban Meninggal Musala Ambruk di Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo Bertambah jadi 14 Orang Polres Probolinggo Kota Amankan 6 Ekor Hewan Ternak, Diduga Hasil Curian

Pemerintahan · 9 Agu 2019 06:23 WIB

Hadapi Idul Adha, 400 Juleha Disiagakan


					Hadapi Idul Adha, 400 Juleha Disiagakan Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Jelang Hari Raya Idul Adha 1440 Hijriyah, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo menyiagakan 400 juru sembelih halal (Juleha).

Ratusan Juleha seluruhnya berasal dari pengurus dan takmir masjid yang telah mengikuti pelatihan penyembelihan. Tujuannya agar warga tak perlu meyembelih ke Rumah Potong Hewan (RPH).

Kasi Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Probolinggo dr. Nikolas mengatakan, sejauh ini pemerintah baru memiliki sektiar 5 RPH di 5 kecamatan se Kabupaten Probolinggo.

“Yang diantaranya berada di wilayah Kecamatan Krejengan dan Kecamatan Leces. Sementara beberapa kecamatan lainnya itu masih belum ada,” kata Nikolas, Jum’at (9/8).

Karena RPH cukup terbatas, lanjut Nilolas, warga akan merasa kesulitan untuk menyembelih hewan kurbannya. Yang juga nantinya jarak tempuh yang jauh akan menghabiskan ongkos yang cukup mahal.

“Sebagai alternatif, kami melatih sekitar 400 Juleha untuk persiapan Hari Raya Kurban. Tapi itu hanya untuk saat hari raya saja,” ujar Nikolas melanjutkan.

Dengan adanya juleha tersebut, menurutnya, warga tak perlu jauh-jauh untuk menyembelih hewan kurban. Para juleha tersebut telah disediakan di setiap masjid-masjid.

“Mereka pun telah dilatih cara menyembelih hewan kurban dengan halal. Insya Allah, kurban yang disembelih oleh mereka nanti juga halal,” tutur dia.

Dalam permasalahan kurban, Nikolas berharap kepada warga untuk mengamati dan memeriksa hewan kurbannya sebelum disembelih. Jika dirasa memiliki cacat dan tidak sehat, lebih baik tidak disembelih lebih dulu.

“Sebab hewan kurban nantinya akan dikonsumsi oleh orang banyak. Khawatir terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan,” tegas dia. (*)

 

 

 

Penulis : Moh Ahsan Faradies

Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 19 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Haru dan Bahagia! Kala Bupati Gus Haris Santuni Lansia Sebatang Kara di Kraksaan

3 Oktober 2025 - 19:07 WIB

Empat Kepala Dinas tak Tergeser, Wali Kota Probolinggo: Ada Pekerjaan yang Belum Selesai

3 Oktober 2025 - 15:13 WIB

Babinsa Lumajang Patungan Perbaiki Rumah Nenek Miskin yang Tinggal di Kandang Sapi

3 Oktober 2025 - 13:38 WIB

Penetapan NI PPPK Paruh Waktu di Lumajang Tembus 19,3 Persen

3 Oktober 2025 - 13:02 WIB

Pengentasan Kemiskinan Berhasil, 266 KPM PKH Lulus Mandiri

2 Oktober 2025 - 15:53 WIB

Antisipasi Keracunan, Wali Kota Probolinggo Tinjau SPPG dan MBG di Sekolah

2 Oktober 2025 - 14:56 WIB

Tak Lagi Penuhi Syarat, Ratusan Penerima Bantuan di Pasuruan Dihapus

1 Oktober 2025 - 17:27 WIB

Dinilai Tidak Hargai Makam Kyai, Warga Bongkar Bangunan Makam di Winongan Pasuruan

1 Oktober 2025 - 15:52 WIB

Musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk, Pesantren di Jember Gelar Tahlil dan Istighosah

30 September 2025 - 19:32 WIB

Trending di Sosial