Menu

Mode Gelap
Sempat Terbakar, Hutan di Kawasan Gunung Arjuno Kini Padam, BPBD Masih Siaga Hindari Razia Polisi, Puluhan Motor Disembunyikan di Semak-semak Soal Koperasi Merah Putih, Ketua DPRD Lumajang: Ini Langkah Strategis Yang Membuka Peluang Luar Biasa Kurir Paket Tewas Tertabrak Truk di Jalur Pantura Nguling Potensi Hilang dari Pajak Pasir Rp16 Miliar, Bupati Lumajang Perketat Penjagaan di Pos Pajak MUI Desak Wali Kota Probolinggo Berani Perangi Miras, LGBT dan Sound Horeg

Lingkungan · 5 Agu 2019 10:18 WIB

Mengunjungi Desa Krejengan, Desa Berseri Yang Tangguh Bencana Kekeringan


					Mengunjungi Desa Krejengan, Desa Berseri Yang Tangguh Bencana Kekeringan Perbesar

“Krisis air bersih akibat musim kemarau panjang, tidak dirasakan oleh warga Desa/Kecamatan Krejengan. Desa berpenduduk 2.155 jiwa ini menjadi desa tangguh kekeringan. Desa Krejengan bahkan menjadi salah satu dari 330 desa/kelurahan di Kabupaten Probolinggo yang mampu menembus kompetisi Desa Berseri kategori madya Jawa Timur”.

—Laporan : Moch. Ahsan Faradies—

 

PANTURA7.com, Desa Krejengan, sepintas tidaklah berbeda dengan desa-desa lain di Kabupaten Probolinggo. Desa yang terletak 27 kilometer sisi selatan pantai utara ini mayoritas mata pencaharian penduduknya petani, sebagian peternak dan pedagang.

Namun tak banyak yang menduga, Desa Krejengan kini tumbuh menjadi desa tangguh kekeringan. Meski wilayah lain sedang dilanda krisis air bersih, tidak demikian halnya dengan desa yang memiliki tiga dusun tersebut.

Dusun Krajan menjadi cermin dengan lingkungan asri dan masyarakat yang ramah. Saat PANTURA7.com berkunjung, Sabtu (3/8), setiap rumah terlihat berjajar rapat dilengkapi berbagai jenis tanaman dan bunga. Biopori dan lubang serapan air, tertanam disepanjang gang dusun.

Tak hanya itu, tandon tadah hujan terpasang di sejumlah halaman rumah warga. Biopori, lubang serapan air dan pemanenan air hujan (PAH) inilah yang membuat pasokan air di Desa Krejengan cukup tersedia meski sedang kemarau panjang.

“Kami juga punya embung tadah hujan, meski saat ini tidak ada airnya namun air resapan embubg tetap bisa dimanfaatkan warga menggunakan pompa air ke lahan pertaniannya,” kata Kepala Desa Krejengan, Nurul Huda.

Salah satu petani di Desa Krejengan memanfaatkan air resapan embung untuk mengairi lahan pertanian. (Foto : M. Ahsan F)

Jika pada musim kemarau menjadi penyanggah krisis air bersih, saat musim penghujan tandon tadah hujan dan biopori menjadi ‘penyelamat’ desa dengan 758 kepala keluarga (KK) itu dari ancaman banjir.

“Ini kami gagas sejak 4 tahun lalu, ya tidak mudah tapi setahap demi setahap kita lakukan. Berkat kekompakan warga dan elemen pemerintah desa, akhirnya berhasil,” tandas Huda.

Uniknya, di Dusun Krajan itu ada peraturan yang melarang membuang putung rokok sembarang. Jika melanggar dikenakan sanksi Rp. 5 ribu, yang diberlakukan khusus bagi warga dusun setempat saja.

“Dengan begitu, lingkungan tetap asri dan bersih. Tak ada satu putung rokok pun yang berserakan di jalan umum. Air tersedia, lingkungan bersih dan bebas polusi,” ucap Huda.

Kreatifitas penduduk Desa Krejengan berbuah prestasi, baik tingkat kecamatan hingga level nasional. Terakhir, Desa Krejengan kembali meraih prestasi ‘Desa Berseri’ yang masuk kategori madya Jatim, pada Juli 2019 lalu.

“Kami juga punya bank sampah untuk mengolah sampah-sampah rumah tangga, terutama sampah dan botol plastik. Kita tampung dan kelola, sehingga kebersihan lingkungan tetap terjaga,” tandas Ketua Apdesi Kabupaten Probolinggo ini. (*)

Artikel ini telah dibaca 39 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Soal Koperasi Merah Putih, Ketua DPRD Lumajang: Ini Langkah Strategis Yang Membuka Peluang Luar Biasa

22 Juli 2025 - 15:31 WIB

Potensi Hilang dari Pajak Pasir Rp16 Miliar, Bupati Lumajang Perketat Penjagaan di Pos Pajak

22 Juli 2025 - 14:37 WIB

Ribuan Tenaga R4 Terancam Dirumahkan, Pemkab Jember Janji Perjuangkan

22 Juli 2025 - 08:09 WIB

Satu Kartu, Satu Komoditas Tarif Pajak Batu, Pasir, dan Grosok Kini Dibedakan

21 Juli 2025 - 14:49 WIB

Pendapatan Pajak Pasir Baru Capai Rp8 Miliar hingga Juli, Masih Jauh dari Target

21 Juli 2025 - 10:32 WIB

Penambang Protes Tambahan Opsen Rp8.750, Pemerintah Tetap Jalankan Amanat UU No.1/2022

21 Juli 2025 - 09:58 WIB

Peduli Gempa Tiris, Bupati Gus Haris Tinjau Langsung dan Salurkan Bantuan

20 Juli 2025 - 08:22 WIB

Jalur Pendakian Gunung Semeru Ditutup Sementara, 17-26 Agustus

18 Juli 2025 - 14:12 WIB

Revitalisasi Pasar Besar Pasuruan Tahap II Dimulai Tahun Ini, Anggaran Capai Rp6,4 Miliar

17 Juli 2025 - 15:38 WIB

Trending di Lingkungan