Menu

Mode Gelap
Bakar-bakar Sampah Hanguskan Kandang, 4 Ekor Kambing Mati Terpanggang Kebanjiran Order, Persewaan Baju Karnaval di Pasuruan Raup Puluhan Juta Sempat Pudar, Tradisi Kelereng Balap Kembali Warnai Agustusan di Kedungsupit Probolinggo Terlindas Truk Tebu, Pemotor di Jalur Pantura Pajarakan Tewas Dari Dapur Nenek ke Meja Milenial, Makanan Tradisional yang Menyatukan Zaman Terinspirasi Pejuang Kemerdekaan, Peserta Tajemtra Berusia 70 Tahun ini Tuntaskan Rute 30 KM

Wisata · 2 Agu 2019 07:15 WIB

Kaldera Diterjang Badai Pasir, Ini Tips Aman Kunjungi Bromo


					Kaldera Diterjang Badai Pasir, Ini Tips Aman Kunjungi Bromo Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Sejak sepekan terakhir, badai pasir menerjang kawasan lautan pasir Gunung Bromo di Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo. Selain mengganggu pemandangan, kondisi ini mengancam kesehatan wisatawan dan pengunjung.

Pantauan PANTURA7.com Jum’at (2/8), debu dan pasir beterbangan terbawa angin sehingga kawasan lautan pasir atau kaldera tertutup arak-arakan badai pasir. Tdak hanya area kaldera, badai abu memapar kaki Gunung Bromo dan tebing perbukitan di kawasan konservasi itu.

“Tadi pagi belum ada, agak siangan sopir jeep mengingatkan agar saya memakai kacamata dan penutup hidung. Katanya ada badai pasir disni,” kata seorang wisatawan, Tom Widodo (42) saat ditemui di lautan pasir.

Tom pun mematuhi himbauan pemandu wisata, yang mengantarkannya berkeliling kawasan bromo itu. Ia mengakui jika paparan badai pasi itu mengancam kesehatannya. “Jarak pandang disini juga terganggu, tidak leluasa melihat pemandangan,” ujarnya.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo, Anggit Hermanuadi menjelaskan, terjangan badai pasir tidak terjadi setiap saat melainkan bergantung arah dan kecepatan angin.

“Badai pasir ini kejadian sporadis yang tidak terjadi setiap saat. Pada siang hari, badai pasir berhembus kencang sedangkan saat sore hari, angin bercampur debu tidak terlalu tebal karena kecepatan angin menurun,” papar Anggit.

Untuk menghindari dampak buruk badai pasir bagi kesehatan tubuh, pihaknya jelas Anggit, menghimbau agar para wisatawan dan warga setempat senantiasa mengenakan pakaian lebih tebal, kacamata dan masker jika berada di area kaldera.

“Sejauh ini masih aman. Gunakan pakaian tebal, masker dan kacamata selama di lautan pasir. Pengunjung juga bisa menikmati eksotika bromo di view-view yang tidak terdampak badai pasir,” Anggit memberikan tipsnya. (*)

 

Penulis : Moh. Rochim
Editor : Efendi Muhammad

 

Artikel ini telah dibaca 39 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Ada Fenomena Embun Upas di Bromo, TNBTS Waspadai Potensi Kebakaran Hutan

29 Juli 2025 - 08:43 WIB

Seperti Tidur di Atas Salju, Cerita Pendaki yang Menyaksikan Ranu Kumbolo Membeku

27 Juli 2025 - 14:38 WIB

Fenomena Embun Upas di Gunung Bromo, Sajikan Eksotika bak Pegunungan Alpen

11 Juli 2025 - 08:49 WIB

Keamanan Pendaki Ditingkatkan, TNBTS Wajibkan Gelang RFID bagi Pendaki Gunung Semeru

6 Juli 2025 - 09:33 WIB

Wamen: Dulu Instagram Saya Penuh Laporan Pungli Tumpak Sewu, Sekarang Sudah Beres

29 Juni 2025 - 20:51 WIB

DPRD Desak Dinas Pariwisata Lumajang Segera Intervensi dan Perbaiki Manajemen Air Terjun Tumpak Sewu

22 Juni 2025 - 09:20 WIB

Tumpak Sewu: Satu Objek Wisata, Dua Tarif Masuk Berbeda

19 Juni 2025 - 13:30 WIB

Pengelolaan Pemandian Selokambang Lumajang Diduga Bocor

19 Juni 2025 - 12:16 WIB

Pariwisata Tumpak Sewu Terancam Stagnan, Homestay dan Atraksi Pendamping Tak Terkoordinasi

18 Juni 2025 - 17:21 WIB

Trending di Pemerintahan