Menu

Mode Gelap
Jalur Gumitir Dibuka Lebih Awal, DPRD Jember Ingatkan Pengguna Jalan Soal Hal ini Satu Pelaku Pembacokan di Jalur Bromo Ditangkap, Aroma Cinta Segitiga Menguap Komplotan Curanmor di Lumajang Bobol Garasi dan Gondol Pick Up Tolak Balapan, Pemuda Lumajang Jadi Korban Kekerasan di Jalan Status WhatsApp Berujung Maut, Dendam Cinta Lama Berakhir Tragis di Lumajang Kabar Baik! Jalur Gumitir Jember-Banyuwangi Bisa Dilintasi Mulai 4 September 2025

Hukum & Kriminal · 3 Jun 2019 09:53 WIB

Buntut Demo Mahasiswa, LSM Adukan OKP


					Buntut Demo Mahasiswa, LSM Adukan OKP Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Aksi (demo) tiga Organisasi Kepemudaan (OKP) di depan kantor Pemkot Probolinggo berbuntut panjang. Sejumlah LSM melaporkan tiga OKP yakni, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) ke Mapolres Probolinggo Kota.

Pelaporan yang dimotori Lumbung Informasi Rakyat (Lira) tersebut dilakukan pada Senin (3/6). Lira tak sendiri, bersama  16 LSM yang tergabung menjadi koalisi LSM Probolinggo melaporkan pihak yang menggelar aksi (PMII, HMI dan IMM) terkait program 99 hari kerja Pemkot Probolinggo.

Lewat sambungan seluler, Bupati Lira Probolinggo, Sudarsono menyampaikan, aksi aliansi oleh tiga OKP di depan halaman pemkot Probolinggo beberapa hari yang lalu dinilai lebih ke arah penyebaran berita bohong karena tidak diikuti bukti.

“Bagi kami aksi itu telah menimbulkan konflik di masyarakat, seakan-akan Pemerintah Kota Probolinggo tidak ada tindak lanjut terkait janji politik. Padahal beberapa program sudah dijalankan,” jelas Darsono.

Ia menilai, mahasiswa yang menganggap Pemkot Probolinggo yang dipimpin Hadi Zainal Abidin sudah 99 hari kerja adalah tidak benar. Sebab bagi Lira masih terhitung 80 hari kerja.

“80 hari kerja di dapat setelah terkurangi hari Sabtu dan Minggu, beberapa hari besar yang tidak termasuk sebagai hari efektif. Sehingga OKP itu salah jika sudah 99 hari kerja. Harusnya koordinasi dulu, tidak langsung aksi,” tandasnya.

Tak hanya soal itu, Lira menganggap aksi kemarin menyudutkan dan mendeskreditkan Walikota yang akrab disapa Habib Hadi.

“Aksi tersebut telah menista dan mediskreditkan kehormatan Walikota Probolinggo dan pembunuhan karakter sehingga terbentuk opini walikota terkesan tidur, tidak melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai penyelenggara negara,” tandasnya.

Aksi pelaporan itu langsung ditanggapi oleh OKP yang tergabung dalam aliansi. Ketua HMI Cabang Probolinggo, Abu Hanifah mengaku, sudah mendapat informasi tersebut. Namun soal tindak lanjut masih belum bisa.

“Kemarin kan aliansi dari HMI, IMM dan PMII. Jadi kami masih akan koordinasi dulu. Terkait bagaimana tanggapan termasuk respons kami ke depan. Yang jelas kami akan ikuti mekanisme ini dulu,” singkatnya lewat sambungan seluler. (*)

 

Penulis : Rahmad Soleh
Editor : Ikhsan Mahmudi

Artikel ini telah dibaca 9 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Satu Pelaku Pembacokan di Jalur Bromo Ditangkap, Aroma Cinta Segitiga Menguap

2 September 2025 - 20:19 WIB

Komplotan Curanmor di Lumajang Bobol Garasi dan Gondol Pick Up

2 September 2025 - 19:33 WIB

Tolak Balapan, Pemuda Lumajang Jadi Korban Kekerasan di Jalan

2 September 2025 - 19:12 WIB

Status WhatsApp Berujung Maut, Dendam Cinta Lama Berakhir Tragis di Lumajang

2 September 2025 - 18:54 WIB

Pemkab Jember Resmikan Layanan PMI, Dorong Proses Administrasi Lebih Efektif

1 September 2025 - 20:05 WIB

Polisi Ringkus Pelaku Pembacokan di Kedungsupit Probolinggo, Motif Masih Diselidiki

1 September 2025 - 19:45 WIB

Bupati Lumajang dan Ketua DPRD Kompak Jaga Harga Pangan Lewat GPM

1 September 2025 - 19:27 WIB

Bupati Pasuruan Ajak Semua Pihak Wujudkan Pasuruan Aman dan Kondusif

1 September 2025 - 17:15 WIB

Bunda Indah Tegaskan Perbaikan Infrastruktur Sekolah Prioritas Pemkab Lumajang

1 September 2025 - 16:33 WIB

Trending di Pemerintahan