Menu

Mode Gelap
Pengurus PWI Pusat Dikukuhkan di Solo, Semangat Persatuan jadi Kunci Harmoni Lagu Anak Indonesia, Anak-anak Lereng Bromo Ikuti Lomba Bernyanyi Rampungkan Struktur Pengurus, PCNU Kota Kraksaan Sertakan 13 Doktor Parkir di Pinggir Jalan, Motor Warga Kebonsari Kulon Kota Probolinggo Raib Dimaling Korban Meninggal Musala Ambruk di Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo Bertambah jadi 14 Orang Polres Probolinggo Kota Amankan 6 Ekor Hewan Ternak, Diduga Hasil Curian

Pemerintahan · 13 Mei 2019 12:26 WIB

Terancam PKL Buah Bermotor, 3 Pedagang Pasar ‘Luruk’ DPRD


					Terancam PKL Buah Bermotor, 3 Pedagang Pasar ‘Luruk’  DPRD Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Tiga pedagang pasar meluruk DPRD Kota Probolinggo, Senin (13/5/2019). Mereka mengaku, terancam dengan beroperasi pedagang kaki lima (PKL) bermotor.

Tiga penjual buah yakni Abdul Hamid (60) , Mahur (61) dan Faisol Abdul Ghofur (58) mendatangi  DPRD. Mereka mengadu lantaran lapaknya selalu sepi tersaingi keberadaan PKL buah.

Sempat terjadi ketegangan karena salah paham. Abdul Hamid (65) tersinggung lantaran Sekretaris Komisi 2, Syaifuddin enggan menerima ketiganya secara dinas. Mengingat ketiganya datang dadakan, bukan atas undangan pimpinan DPRD.

Hamid sempat tersinggung dengan pernyataan Syaifuddin yang tidak akan menerima mereka. “Saya datang ke sini karena Sampeyan wakil rakyat. Lantas apa gunanya dewan kalau kami tidak diterima. Ini gedung rakyat, kenapa rakyat tidak diterima,” protes Hamid.

Pedagang lain, Faisol mengaku, kedatangannya ke gedung wakil rakyat, untuk memberitahukan kondisi pasar Gotong Royong. Disebutkan, penghasilan pedagang buah Pasar Gotong Royong terjun bebas, akibat tidak ada pembeli.

Bahkan, penghasilannya tinggal 10 persen lantaran warga beralih ke PKL buah dengan kendaraan roda tiga dan empat.

“Penghasilan kami hilang turun 90 persen. Jadi kalau ngulak langsep 100 kilo, hanya laku 10 kilo. Yang 10 Kg kami buang karena rusak dan busuk lantaran lama lakunya,” ujar Faisol.

Mewakili para pedagang buah ia meminta, pemkot dan DPRD lebih serius menertibkan pedagang buah menggunakan kendaraan bak terbuka. Mengingat, berdampak sekali pada pedagang buah Pasar Gotong Royong.

Sejak awal Saifuddin tak bermaksud menolak kedatangan Hamid dan 2 rekannya. “Coba dengarkan, Saya tetap menerima Sampeyan. Tapi secara pribadi. Kalau kelembagaan, ada prosedurnya. Tidak tiba-tiba datang ke sini,” ucap Syaifuddin.

Menanggapi keluhan tersebut Syaifuddin akan menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama OPD terkait. Asal, keluhan pedagang Pasar Gotong Royong ditulis dan dikirim ke pimpinan dewan. (*)

 

 

Penulis: Rahmad Soleh

Editor: Ikhsan Mahmudi

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Haru dan Bahagia! Kala Bupati Gus Haris Santuni Lansia Sebatang Kara di Kraksaan

3 Oktober 2025 - 19:07 WIB

Empat Kepala Dinas tak Tergeser, Wali Kota Probolinggo: Ada Pekerjaan yang Belum Selesai

3 Oktober 2025 - 15:13 WIB

Babinsa Lumajang Patungan Perbaiki Rumah Nenek Miskin yang Tinggal di Kandang Sapi

3 Oktober 2025 - 13:38 WIB

Penetapan NI PPPK Paruh Waktu di Lumajang Tembus 19,3 Persen

3 Oktober 2025 - 13:02 WIB

Pengentasan Kemiskinan Berhasil, 266 KPM PKH Lulus Mandiri

2 Oktober 2025 - 15:53 WIB

Antisipasi Keracunan, Wali Kota Probolinggo Tinjau SPPG dan MBG di Sekolah

2 Oktober 2025 - 14:56 WIB

Tak Lagi Penuhi Syarat, Ratusan Penerima Bantuan di Pasuruan Dihapus

1 Oktober 2025 - 17:27 WIB

Dinilai Tidak Hargai Makam Kyai, Warga Bongkar Bangunan Makam di Winongan Pasuruan

1 Oktober 2025 - 15:52 WIB

Musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk, Pesantren di Jember Gelar Tahlil dan Istighosah

30 September 2025 - 19:32 WIB

Trending di Sosial