Menu

Mode Gelap
Pemdes Tempeh Tengah Ajak Warga Bantu Santri Keracunan HCL Ponpes Asy-Syarifiy 01 Tegaskan Tak Lalai, Kasus HCL Disebut Ulah Santri yang Iseng Pengurus PWI Pusat Dikukuhkan di Solo, Semangat Persatuan jadi Kunci Harmoni Lagu Anak Indonesia, Anak-anak Lereng Bromo Ikuti Lomba Bernyanyi Rampungkan Struktur Pengurus, PCNU Kota Kraksaan Sertakan 13 Doktor Parkir di Pinggir Jalan, Motor Warga Kebonsari Kulon Kota Probolinggo Raib Dimaling

Ekonomi · 4 Mei 2019 10:43 WIB

Sambut Ramadan, Harga Sembako Mulai Melangit


					Sambut Ramadan, Harga Sembako Mulai Melangit Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Tak hanya harga bumbu dapur yang naik harganya menjelang bulan puasa. Sejumlah sembako pun, kompak naik harga secara bersamaan.

Data yang diperoleh PANTURA7.com, terdapat 7 komoditas pangan yang harganya mulai melangit. Meliputi telor yang menjadi Rp. 24 ribu dari harga 20 ribu, telor asin Rp. 23 ribu, dari harga awal Rp. 21 ribu.

Sementara harga minyak goreng kini sudah seharga Rp. 12 ribu dari harga Rp. 9 ribu, Gula pasir menjadi Rp. 12 ribu dari harga Rp. 10 ribu,  beras medium Rp. 11 ribu dari harga Rp 10 ribu, kecap Rp. 23 ribu dari harga Rp. 20 ribu dan tepung terigu Rp. 9 ribu dari harga Rp. 7 ribu.

Kenaikan harga sembako ini menurut Mahfud (39) salah satu pedagang sembako di Pasar Semampir, Kecamatan Semampir, Kabupaten Probolinggo, memang menjadi tren ketika mendekati bulan suci Ramadhan.

“Setiap bulan memang biasanya ada harga di pasar yang turun dan naik, tapi ketika menjelang puasa mulai dari bumbu-bumbu dapur, sayur-sayuran dan sembako itu naik semua,” kata Mahfud, Sabtu (4/5/2019).

Naiknya harga sembako, lanjut pria yang tokonya pernah disatroni maling pada tahun 2018 silam ini, tidak seberapa jika dibandingkan dengan naiknya harga bawang putih di pasaran, yang kenaikan harganya siginifikan.

“Mentok harga sembako naiknya Rp. 5 ribu. Tapi kalau bawang putih puluhan ribu naiknya. Sekarang harga bawang putih ada yang Rp. 60 ribu hingga Rp. 70 ribu per kilogramnya,” tutur pria asal Kelurahan Semampir ini.

Berkaitan kenaikan harga serentak di pasaran, Diana (35) salah satu pembeli saat ditemui di Pasar Semampir hanya bisa pasrah. Bagaimanapun, ia harus tetap membeli meski sembako dan bawang putih kompak naik harga.

“Pendapatan suami bisa-bisa tidak cukup kalau semuanya naik. Belum lagi untuk bulan puasa yang bisa dua kali lipat anggaran belanjanya. Semuanya naik, yang beli kesusahan,” keluh Diana. (*)

 

 

Penulis : Moh Ahsan Faradies

Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Pemdes Tempeh Tengah Ajak Warga Bantu Santri Keracunan HCL

5 Oktober 2025 - 13:47 WIB

Harmoni Lagu Anak Indonesia, Anak-anak Lereng Bromo Ikuti Lomba Bernyanyi

4 Oktober 2025 - 17:08 WIB

Rampungkan Struktur Pengurus, PCNU Kota Kraksaan Sertakan 13 Doktor

4 Oktober 2025 - 16:31 WIB

Haru dan Bahagia! Kala Bupati Gus Haris Santuni Lansia Sebatang Kara di Kraksaan

3 Oktober 2025 - 19:07 WIB

Santri Minum HCL, Kemenag Evaluasi Keselamatan di Ponpes Lumajang

3 Oktober 2025 - 16:39 WIB

Babinsa Lumajang Patungan Perbaiki Rumah Nenek Miskin yang Tinggal di Kandang Sapi

3 Oktober 2025 - 13:38 WIB

Kapolres Probolinggo Peringatkan Anggotanya; Hindari Gaya Hidup Hedon, Bijak Bermedia Sosial

2 Oktober 2025 - 18:02 WIB

Siswa Berkebutuhan Khusus di Pandaan Rayakan Hari Batik dengan Membatik Bersama

2 Oktober 2025 - 17:29 WIB

Ratusan ASN Pemkot Probolinggo Ajukan Cerai, Mayoritas Diajukan Pihak Istri

1 Oktober 2025 - 18:17 WIB

Trending di Regional