Menu

Mode Gelap
Mensos Gus Ipul Tekankan Pentingnya Akurasi Data dalam Pengentasan Kemiskinan Hindari Balap Liar, Pikap Muat 19 Orang Terguling di JLS Pasirian Lumajang Libur Panjang, Puluhan PJL Jaga Titik Rawan Jalur Kereta Api DTSEN: Revolusi Data Terpadu Pertama di Indonesia untuk Perbaikan Penyaluran Bantuan Sosial Libur Long Week-end Kenaikan Isa Almasih, Polres Probolinggo Kota Sebar 100 Personil Perbaikan Pipa Rampung, Distribusi Air Bersih di Kota Probolinggo Berangsur Normal

Budaya · 22 Apr 2019 11:11 WIB

Kolosal Tari Glipang Warnai Gebyar Harjakabpro ke 273


					Kolosal Tari Glipang Warnai Gebyar Harjakabpro ke 273 Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo menggelar upacara Hari Jadi Kabupaten Probolinggo (Harjakabrpo) Senin (22/4/2019) di Alun-alun Kota Kraksaan. Upacara ini dipimpin oleh Wakil Bupati Probolinggo HA. Timbul Prihanjoko.

Peringatan Harjakabpro tahun ini mengambil tema ‘273 Jejak Glipang’. Dalam momentum ini, sebanyak 273 penari dari Sanggar Gema Sang Surya, dengan gemulai menari secara kolosal.

“Hal ini adalah momentum baik bagi Kabupaten Probolinggo terutama dalam bidang kesenian. Kalau ini dikelola dengan baik, akan sangat menarik untuk kita tampilkan kepada masyarakat,” tutur Wakil Bupati Probolinggo HA. Timbul Prihanjoko.

Dengan kian membuminya tarian Glipang, Wabup berharap, kreatifitas dan inovasi masyarakat di Kabupaten Probolinggo semakin meningkat. Sebab Tari Glipang merupakan warisan budaya leluhur yang telah eksis sejak tahun 1984.

Para penari Glipang saat mengajak Wakil Bupati Probolinggo ikutan menari. (Foto : Moh Ahsan Faradies).

“Harapan kita, warga Kabupaten Probolinggo dengan momentum ini lebih berdinamika, kreatifitas dan inovasinya lebih meningkat. Maka dari itu, kami dari pemerintah akan memfasilitasi kreatifitas, ide-ide seperti ini,” ungkap dia.

Seniman Tari Glipang Muhammad Nasir mengaku tidak bisa menyembunyikan kebanggaan lantaran Tari Glipang kini sudah diakui oleh lembaga pendidikan di Kabupaten Probolinggo. Bentuknya, makin banyak sekolah dari SD hingga SMA yang mempelajari seni Tari Glipang.

“Alhamdulillah. Hampir 100 persen lembaga-lembaga pendidikan sudah mengembangkan tarian khas kabupaten ini. Antusiasme lembaga untuk ikut melestarikan Tari Glipang cukup tinggi,” ucap Nasir seusai tampil.

Perlu diketahui, tari ini menceritakan perjuangan petani tebu di Kabupaten Probolinggo dalam melawan penjajah saat masa kolonial Belanda. Tarian ini juga dilengkapi film dokumenter, yang akan menjadi tonggak pencanangan Gerakan Ekonomi Kreatif Kabupaten Probolinggo 2019. (*)

 

 

 

Penulis : Moh Ahsan Faradies

Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 23 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Mensos Gus Ipul Tekankan Pentingnya Akurasi Data dalam Pengentasan Kemiskinan

30 Mei 2025 - 21:14 WIB

Diplomasi Bupati Jember, Hasilkan Pos Pelayanan Pekerja Migran Indonesia

29 Mei 2025 - 18:18 WIB

Lumajang Terapkan Standard Baru Pengawasan Hewan Kurban dengan Teknologi Modern

28 Mei 2025 - 11:57 WIB

Lumajang Raih WTP: Transformasi Tata Kelola Keuangan dengan Digitalisasi

28 Mei 2025 - 11:23 WIB

Survei The Republic Institut, Masyarakat Probolinggo Puas Kinerja Gus Haris – Ra Fahmi

28 Mei 2025 - 10:56 WIB

Pemkab Probolinggo Luncurkan Sae Law Care, Program Hukum bagi Birokrat

27 Mei 2025 - 20:48 WIB

Cegah Korupsi, Pemkab Probolinggo Deklarasi Perluasan Pembangunan Zona Integritas

27 Mei 2025 - 20:19 WIB

Bupati Lumajang Tegaskan Pelayanan Dispenduk Capil Tidak Boleh Tutup Saat Jam Istirahat

27 Mei 2025 - 08:30 WIB

Pemkot Probolinggo Lepas 214 Jamaah Calon Haji, Wali Kota Beri Pesan Menyentuh

26 Mei 2025 - 22:44 WIB

Trending di Regional