PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Aktivitas Gunung Bromo yang berada di Dusun Cemorolawang, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo terus melemah. Selama tiga hari terakhir, semburan asap vulkanis dan tremor menerus alami penurunan.
Semburan asap yang disertai abu vulkanik dari kawah Gunung Bromo tak setinggi hari-hari sebelumnya. Yakni, sekitar 50 meter sampai paling tinggi 700 meter dengan warna putih tipis. Padahal sebelumnya, ketinggian asap mencapai 1.500 meter dengan warna abu-abu kecoklatan.
Sementara, dari hasil pengamatan via seismograf di Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Bromo, tremor menerus Gunung Bromo dominan dikisaran 2 milimeter. Angka ini cenderung menurun jika dibandingkan beberapa hari lalu yang mencapai 3 milimeter.
“Saat ini, ketinggian asap vulkanik cenderung putih dengan ketinggian dibawah seribu meter, sudah tidak mengandung abu. Sementara tremor menerus dominan dua milimeter,” kata petugas PGA Bromo, Wahyu Andrian Kusuma, Minggu (31/3/2019).
Meski erupsi Gunung Bromo mulai lemah, namun menurut Wahyu, aktifitas bromo tetap fluktuatif dengan status waspada atau level II. “Masih fluktuatif. Berkaca pada pengalaman sebelumnya, erupsi bromo paling cepat biasnya dua bulan,” tandas dia.
Aktifitas Gunung Bromo yang mulai normal seperti semula, membuat para pelaku wisata setempat antusias. Mereka berharap, Gunung Bromo benar-benar normal agar aktifitas wisata yang sebelumnya terdampak erupsi juga normal.
“Ada kabar menggembirakan bagi kami, yakni selama beberapa hari terakhir asap bromo kembali putih. Semoga kunjungan wisata yang sebelumnya turun, kembali ramai,” harap salah satu pelaku wisata di bromo, Sugeng Leksono. (*)
Penulis : Mohamad Rochim
Editor : Efendi Muhammad
Tinggalkan Balasan