Menu

Mode Gelap
Pembersihan Material Musala Ambruk Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo Alami Kendala, Tim Ahli Didatangkan Korban Meninggal Musala Ambruk di Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo Kini 37 Orang Pemuda Lumajang Ubah Limbah Makanan MBG Jadi Eco Enzyme, Pupuk, dan Pakan Magot Gerakan Sosial, NU Santuni Anak Penderita Sindromproteus di Besuk Probolinggo Pemdes Tempeh Tengah Ajak Warga Bantu Santri Keracunan HCL Ponpes Asy-Syarifiy 01 Tegaskan Tak Lalai, Kasus HCL Disebut Ulah Santri yang Iseng

Pemerintahan · 18 Mar 2019 15:29 WIB

Enam Kejuruan Ikuti Pelatihan Berbasis Kompetensi


					Enam Kejuruan Ikuti Pelatihan Berbasis Kompetensi Perbesar

PROBOLINGGO-PATURA7.com, UPT Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Probolinggo menggelar pelatihan berbasis kompetensi tahap II tahun 2019, Senin (18/3/2019). Dalam tahap ini, ada 6 paket kejuruan yang diberikan kepada masyarakat.

Enam jurusan itu diantaranya tune up sepeda motor selama 160 jam pelajaran atau 20 hari, perakitan komputer dan operator komputer masing-masing selama 200 jam pelajaran atau 30 hari dan prosessing hasil pertanian selama 160 jam pelajaran atau 20 hari.

Selain itu juga ada 2 (dua) yang menggunakan Mobile Training Unit (MTU). Yakni, kejuruan menjahit di Desa Kalirejo Kecamatan Dringu selama 280 jam pelajaran atau 35 hari dan kejuruan bordir di Desa Batur Kecamatan Gading selama 200 jam pelajaran atau 25 hari.

Masing-masing kejuruan diikuti oleh 16 orang peserta, sehingga total peserta untuk 6 kejuruan sebanyak 96 orang peserta. Khusus untuk kejuruan tune up sepeda motor kali ini ada 1 (satu) peserta wanita dari Kecamatan Paiton.

“Melalui pelatihan berbasis kompetensi ini, harapannya masyarakat yang tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi mampu menambah ketrampilan agar bisa bersaing di pasar kerja,” Kepala UPT BLK Disnaker Kabupaten Probolinggo Ali Imron.

Sementara Plt Kepala Disnaker Kabupaten Probolinggo Ach. Fauzie Effendy mengatakan pelatihan berbasis kompetensi ini sangat signifikan dalam menurunkan angka kemiskinan. Sebab kemiskinan itu terjadi karena rendahnya daya beli di masyarakat.

“Oleh karenanya dicari jalan keluarnya melalui pemberian pengetahuan. Dengan adanya pengetahuan maka akan mempunyai keahlian tertentu sehingga memiliki ketrampilan dan mempunyai kegiatan produktif,” ucap Fauzie.

Menurutnya, pelatihan berbasis kompetensi ini dilakukan dalam rangka untuk meningkatkan ketrampilan. Harapannya apabila sudah terampil dengan ketrampilan tertentu, maka nantinya akan berfikir secara ekonomis untuk mencukupi kebutuhan dirinya.

“Selain itu akan memberikan pengaruh positif bagi lingkungannya dengan mengundang tetangga untuk bekerja di usaha yang dimilikinya. Sehingga bukan hanya meningkatkan pendapatan, tetapi juga memperluas kesempatan kerja,” urainya. (*)

 

 

Penulis : Mohammad Rochim

Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 6 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Pemuda Lumajang Ubah Limbah Makanan MBG Jadi Eco Enzyme, Pupuk, dan Pakan Magot

5 Oktober 2025 - 15:10 WIB

Gerakan Sosial, NU Santuni Anak Penderita Sindromproteus di Besuk Probolinggo

5 Oktober 2025 - 14:42 WIB

Pemdes Tempeh Tengah Ajak Warga Bantu Santri Keracunan HCL

5 Oktober 2025 - 13:47 WIB

Harmoni Lagu Anak Indonesia, Anak-anak Lereng Bromo Ikuti Lomba Bernyanyi

4 Oktober 2025 - 17:08 WIB

Rampungkan Struktur Pengurus, PCNU Kota Kraksaan Sertakan 13 Doktor

4 Oktober 2025 - 16:31 WIB

Haru dan Bahagia! Kala Bupati Gus Haris Santuni Lansia Sebatang Kara di Kraksaan

3 Oktober 2025 - 19:07 WIB

Santri Minum HCL, Kemenag Evaluasi Keselamatan di Ponpes Lumajang

3 Oktober 2025 - 16:39 WIB

Empat Kepala Dinas tak Tergeser, Wali Kota Probolinggo: Ada Pekerjaan yang Belum Selesai

3 Oktober 2025 - 15:13 WIB

Babinsa Lumajang Patungan Perbaiki Rumah Nenek Miskin yang Tinggal di Kandang Sapi

3 Oktober 2025 - 13:38 WIB

Trending di Sosial