Menu

Mode Gelap
Pemkab Lumajang Kaji Kebijakan Kerja Fleksibel ASN, Fokus Jaga Kualitas Pelayanan Masyarakat Dua Warga Pasuruan Ditangkap, Edarkan Sabu demi Cuan dan Bisa Nyabu Gratis Sesuai Target, Cabor PODSI Kota Probolinggo Borong 5 Medali di Porprov Jatim 2025 Top! Tiga 3 Atlet Panjat Tebing Kota Probolinggo Sabet 3 Medali Kejurnas Kelompok Umur ASN Lumajang Menanti Arahan Implementasi Work From Anywhere, Ini Kata Mereka Sebanyak 375 Jemaah Haji Lumajang Pulang, Seorang Meninggal di Madinah

Pemerintahan · 18 Mar 2019 15:29 WIB

Enam Kejuruan Ikuti Pelatihan Berbasis Kompetensi


					Enam Kejuruan Ikuti Pelatihan Berbasis Kompetensi Perbesar

PROBOLINGGO-PATURA7.com, UPT Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Probolinggo menggelar pelatihan berbasis kompetensi tahap II tahun 2019, Senin (18/3/2019). Dalam tahap ini, ada 6 paket kejuruan yang diberikan kepada masyarakat.

Enam jurusan itu diantaranya tune up sepeda motor selama 160 jam pelajaran atau 20 hari, perakitan komputer dan operator komputer masing-masing selama 200 jam pelajaran atau 30 hari dan prosessing hasil pertanian selama 160 jam pelajaran atau 20 hari.

Selain itu juga ada 2 (dua) yang menggunakan Mobile Training Unit (MTU). Yakni, kejuruan menjahit di Desa Kalirejo Kecamatan Dringu selama 280 jam pelajaran atau 35 hari dan kejuruan bordir di Desa Batur Kecamatan Gading selama 200 jam pelajaran atau 25 hari.

Masing-masing kejuruan diikuti oleh 16 orang peserta, sehingga total peserta untuk 6 kejuruan sebanyak 96 orang peserta. Khusus untuk kejuruan tune up sepeda motor kali ini ada 1 (satu) peserta wanita dari Kecamatan Paiton.

“Melalui pelatihan berbasis kompetensi ini, harapannya masyarakat yang tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi mampu menambah ketrampilan agar bisa bersaing di pasar kerja,” Kepala UPT BLK Disnaker Kabupaten Probolinggo Ali Imron.

Sementara Plt Kepala Disnaker Kabupaten Probolinggo Ach. Fauzie Effendy mengatakan pelatihan berbasis kompetensi ini sangat signifikan dalam menurunkan angka kemiskinan. Sebab kemiskinan itu terjadi karena rendahnya daya beli di masyarakat.

“Oleh karenanya dicari jalan keluarnya melalui pemberian pengetahuan. Dengan adanya pengetahuan maka akan mempunyai keahlian tertentu sehingga memiliki ketrampilan dan mempunyai kegiatan produktif,” ucap Fauzie.

Menurutnya, pelatihan berbasis kompetensi ini dilakukan dalam rangka untuk meningkatkan ketrampilan. Harapannya apabila sudah terampil dengan ketrampilan tertentu, maka nantinya akan berfikir secara ekonomis untuk mencukupi kebutuhan dirinya.

“Selain itu akan memberikan pengaruh positif bagi lingkungannya dengan mengundang tetangga untuk bekerja di usaha yang dimilikinya. Sehingga bukan hanya meningkatkan pendapatan, tetapi juga memperluas kesempatan kerja,” urainya. (*)

 

 

Penulis : Mohammad Rochim

Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Pemkab Lumajang Kaji Kebijakan Kerja Fleksibel ASN, Fokus Jaga Kualitas Pelayanan Masyarakat

23 Juni 2025 - 17:19 WIB

ASN Lumajang Menanti Arahan Implementasi Work From Anywhere, Ini Kata Mereka

23 Juni 2025 - 13:00 WIB

Sebanyak 375 Jemaah Haji Lumajang Pulang, Seorang Meninggal di Madinah

23 Juni 2025 - 12:39 WIB

Gus Haris – Ra Fahmi Ngantor di Kecamatan Pakuniran, Blusukan ke Daerah ini

23 Juni 2025 - 12:19 WIB

Pusat Kreativitas Anak Muda Segera Hadir di Kabupaten Pasuruan

22 Juni 2025 - 18:24 WIB

Pemprov Jatim Gelontorkan Anggaran Rp 9 Miliar Bangun Bronjong di Probolinggo

22 Juni 2025 - 17:54 WIB

DPRD Desak Dinas Pariwisata Lumajang Segera Intervensi dan Perbaiki Manajemen Air Terjun Tumpak Sewu

22 Juni 2025 - 09:20 WIB

Rawan Terjadi Kecelakaan, 2 Pos Perlintasan KA Segera Dibangun di Sumberasih dan Leces

21 Juni 2025 - 17:55 WIB

Bupati Lumajang Kritik Selokambang Tetap Kotor

20 Juni 2025 - 13:01 WIB

Trending di Pemerintahan