Menu

Mode Gelap
Tiga Tahun Buron, Dua Tersangka Pembunuhan Diringkus Polres Jember Sebulan Lagi Beroperasi, Mensos Gus Ipul Tinjau Kesiapan Sekolah Rakyat di Kota Probolinggo Dusun Sumberlangsep Lumajang Terisolasi Pasca Banjir Lahar Semeru, Warga Terpaksa Berbelanja di Tengah Sungai Curi iPhone di Jember, Sepasang WNA asal Pakistan Dibekuk Polisi Pencurian Kelapa Berujung Penetapan Tersangka, Oknum LSM di Lumajang Tak Bisa Lagi Kabur dari Hukum Pria di Pasuruan Ditangkap Usai Pertontonkan Alat Kelamin di Instagram Live

Regional · 7 Mar 2019 10:08 WIB

Akses Wisata Gunung Bromo Ditutup, Wisatawan ‘Kecele’


					Akses Wisata Gunung Bromo Ditutup, Wisatawan ‘Kecele’ Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Perayaan Hari Raya Nyepi 1941 Saka, membuat akses menuju destinasi wisata Gunung Bromo ditutup. Kendati penutupan sudah disosialisasikan sejak beberapa hari lalu, masih terdapat wisatawan nekad untuk berkunjung.

Pantauan PANTURA7.com, pada Kamis (7/3/2019) pagi, akses menuju Gunung Bromo ditutup mulai 7 Maret pukul 05.00 WIB sampai dengan 8 Maret pukul 05.00 WIB. Dari jalur Probolinggo, penutupan dimulai dari balai Desa Wonokerto hingga Desa Ngadisari.

Salah satu wisatawan yang ‘kecele’ atas penutupan jalur adalah Herman Nafian (30) warga Situbondo. Ia mengaku tak mengetahui jika akses wisata Gunung Bromo ditutup. Herman bersama 3 orang temannya, terpaksa mengurungkan niat menikmati gunung bertinggi 2.329 mdpl itu.

“Ya sebenarnya tahu mas kalau ditutup, cuma agak nekat sih ternyata sampai di balai Desa Wonokerto dicegat. Mau tidak mau harus balik, rencananya mau ke Seruni Point,” kata Nafian menjelaskan.

Hal senada disampaikan oleh Mohammad Naim (26), warga Bangakalan Madura. Ia rombongan naik motor bersama rekan-rekanya, untuk menghabiskan libur Nyepi di Gunung Bromo. Namun sejumlah pecalang mencegatnya ketika hendak memasuki Desa Wonokerto.

“Saya tidak tahu kalau ditutup, makanya ya jauh-jauh dari Madura berangkat saja. Ya gimana lagi, kita balik. Mungkin menginap dulu dibawah, besok kalau sudah dibuka jalannya, kita lanjutkan perjalanan,” paparnya.

Camat Sukapura Yulius Christian menuturkan, penutupan akses wisata ini sebagai bentuk toleransi bagi umat Hindu yang sedang beribadah. Bahkan umat islam dan umat agama lain di lereng Gunung Bromo, turut menjaga kekhidmatan Nyepi selama 24 jam.

“Umat Muslim turut menjaga kelancaran umat hindu selama Hari Raya Nyepi. Dibantu TNI/Polri dan Satpol PP, kita jaga selama 24 jam, bagi shift bergantian satu sama lain,” ujar Yulius. (*)

Penulis : Rahmad Soleh
Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Wisata Lumajang Terhambat Karena Dinas Pariwisata Tak Fokus Tata Kelola dan Branding

13 Mei 2025 - 13:02 WIB

Libur Waisak, Ribuan Wisatawan Sesaki Wisata Gunung Bromo

12 Mei 2025 - 20:06 WIB

Transformasi Digital Pelayanan Haji: 721 Jemaah Lumajang Berangkat, 113 Menunggu Dokumen Syarikah

12 Mei 2025 - 13:08 WIB

Libur Waisak, 10 Ribu Penumpang Sesaki KAI wilayah Daop 9 Jember

12 Mei 2025 - 09:57 WIB

Menikmati Gurihnya Ketan Kratok, Jajanan khas Kota Probolinggo

10 Mei 2025 - 16:27 WIB

27 Jemaah Haji Lumajang Diberangkatkan Mendadak

9 Mei 2025 - 06:22 WIB

Mantapkan Persiapan, 894 Jamaah Calon Haji Probolinggo Manasik di Miniatur Ka’bah

8 Mei 2025 - 19:46 WIB

KA Mutiara Timur Tambahan Sambut Libur Waisak 2025, Beroperasi 5 Hari

8 Mei 2025 - 10:39 WIB

Babul Arifandhie Pimpin PWI Probolinggo Raya, Usung Visi Jos Mantab!

7 Mei 2025 - 16:38 WIB

Trending di Regional