Menu

Mode Gelap
Stok BBM di Jember Kini Normal, Mobilitas Masyarakat Kembali Lancar Pemkot Probolinggo Batalkan Rencana Bangun SMPN di Wilayah Barat, Disdikbud Beberkan Alasan Mengenal Roisatul Muttaqin Alalloh, Dara Cantik asal Jorongan Probolinggo yang Wakili Indonesia di 3 Negara Bupati Tersentuh Nasib Lansia Tinggal di Rumah Tidak Layak di Kunir Pemilik Kafe Magnolia Siap Buka Ruang Komunikasi Soal Lahan Parkir Terungkap! Ini Alasan Pria di Pasuruan Nekat Curi Pakaian Dalam Wanita

Gaya Hidup · 6 Mar 2019 06:12 WIB

Pukul dan Peras Anak Buah, Gembong Anjal Terancam Pidana


					Pukul dan Peras Anak Buah, Gembong Anjal Terancam Pidana Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Mohammad Slamet (31) gembong anjal asal Pasuruan yang ditangkap oleh Satpol PP Kabupaten Probolinggo, Selasa (5/3/2019) kemarin, nampaknya akan lama berurusan dengan aparat penegak hukum. Pasca ditangkap Pol PP, ia dan 4 anak buahnya dilimpahkan ke Polsek Kraksaan.

Kepala SPK Polsek Kraksaan Iptu Budi Harjo, mengatakan, pihaknya sudah menerima pelimpahan 5 anjal tersebut. Dua anjal, Slamet dan Keyla (20), akan mendapatkan pemeriksaan khusus soal dugaan tindak kekerasan yang melibatkan keduanya.

“Kami periksa dulu keduanya, jika dari hasil pemeriksaan terdapat unsur kekerasan anak dibawah umur, maka Slamet sebagai ketua anjal akan kami limpahkan ke Mapolres Probolinggo,” ujar Budi, Rabu (6/3/2019).

Keyla (20) anjal asal Lumajang yang sering dipukul oleh Moh Slamet (31), Ketua Anjal asal Pasuruan. (Foto : Moh Ahsan Faradies )

Dugaan kekerasan ini awalnya diketahui oleh Kasi Operasi dan Pengendalian (Opsdal) Satpol PP Kabupaten Probolinggo Mashudi, berdasarkan pengakuan dari Keyla. Remaja perempuan itu mengaku kerap dipukuli Slamet jika tak setor uang hasil ngamen.

“Dari pemeriksaan kepada Keyla, diperoleh informasi jika ketua geng tidak segan-segan menampar, bahkan mencongkel mata jika dia kalau tidak setor uang Rp. 100 ribu perhari,” cerita Mashudi.

Keyla menuturkan, ia terjun ke dunia jalanan setelah kedua orang tuanya di Lumajang cerai. Ia menjadi anak buah Slamet selama 4 bulan terakhir, setelah berkenalan lewat media sosial. Selama menjadi anak buah Slamet, selama itu pula ia menjadi ‘sapi perah’ Slamet.

“Saya kenal lewat facebook, karena saya ingin punya banyak teman, akhirnya saya gabung. Sehari cuma dapat Rp 20 ribu, biasanya kalau tidak sampai target, saya dipukul,” tutur Keyla.

Pemukulan terhadapnya, lanjut Keyla, berlanjut hingga ia dan 4 orang anjal lain ditangkap Satpol PP. “Kalau dipukul biasanya di wajah, kadang ditampar dan sering mata saya diculek. Kalau hari ini nyetor Rp.30 ribu, berarti besoknya lagi harus nyetor Rp.170 ribu,” tuturnya sembari terisak. (*)

 

 

 

Penulis : Moh Ahsan Faradies

Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Terungkap! Ini Alasan Pria di Pasuruan Nekat Curi Pakaian Dalam Wanita

1 Agustus 2025 - 20:08 WIB

Kejari Lumajang Selidiki Dugaan Korupsi Alih Fungsi Sungai Asem

1 Agustus 2025 - 19:50 WIB

Sambut HUT RI ke-80, Pemkot Probolinggo Bagikan 6 Ribu Bendera ke Warga

1 Agustus 2025 - 19:01 WIB

Terekam CCTV, Pencuri Pakaian Dalam Wanita di Pasuruan Diringkus Polisi

31 Juli 2025 - 19:53 WIB

Polres Probolinggo Ringkus Enam Maling Jalanan yang Resahkan Warga

31 Juli 2025 - 18:49 WIB

Melawan, Polisi Tembak Pelaku Perampokan di Sumberwetan Kota Probolinggo

31 Juli 2025 - 17:35 WIB

Kejari Lumajang Segera Lelang Motor Tilang Tak Diambil Pemiliknya

31 Juli 2025 - 15:42 WIB

Kejari Kabupaten Pasuruan Terima Pengembalian Dana Hibah PKBM Senilai Rp2,5 Miliar

30 Juli 2025 - 18:13 WIB

Warga Desa Wonorejo Lumajang Dibacok Orang Tidak Dikenal

30 Juli 2025 - 17:37 WIB

Trending di Hukum & Kriminal