Menu

Mode Gelap
Bupati Probolinggo Ucapkan Selamat ke Menkeu, Berharap Sinergi Pusat dan Daerah untuk Infrastruktur Kian Kuat Polisi Jerat Ayah-anak Tersangka Pembunuhan di Jalur Wisata Bromo Hukuman Penjara Seumur Hidup Ban Meletus dan Terjebak di Rel, Nissan Serena Dihantam Kereta Api di Probolinggo Cegah Sengketa, KAI Daop 9 Jember dan Kejari Kota Probolinggo Sepakati Kerjasama Dialog Terbuka di Candi Jabung, Gus Haris Ajak Mahasiswa Bersamai Pemda Majukan Probolinggo Sering Ditutupi Pintu dan Tuntutan Ekonomi, Motivasi Pria Mutilasi Istri Sirinya di Pacet Mojokerto

Kesehatan · 26 Feb 2019 17:25 WIB

Turunkan AKI-AKB, Dinkes ‘Gembleng’ Bidan Desa


					Turunkan AKI-AKB, Dinkes ‘Gembleng’ Bidan Desa Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo menggelar workshop peningkatan kapasitas bidan desa di ruang pertemuan Tengger Kantor Bupati Probolinggo, Selasa (26/2/2019). Workshop ini untuk memangkas angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).

Kegiatan diikuti oleh 170 bidan desa dari 17 puskesmas di Kabupaten Probolinggo. Mereka mendapatkan materi tentang tata laksana ibu hamil dengan penyakit menular atau tidak menular, pencegahan bayi lahir dengan BBLR, serta review persalinan normal dan komplikasi.

“Untuk mencapai penyamaan komitmen, salah satunya dilakukan dengan penguatan materi meliputi pertolongan persalinan. Diharapkan outcomenya angka kesakitan dan kematian menurun,” kata Kepala Dinkes Kabupaten Probolinggo dr Anang Budi Yoelijanto

Menurut Anang, di Kabupaten Probolinggo jumlah kesakitan dan kematian bayi masih tinggi. Pada tahun 2017 sebanyak 190 kasus dan tahun 2018 sebanyak 242 kasus. Jumlah kematian bayi dari tahun 2017 ke tahun 2018 mengalami kenaikan siginifikan.

Sedangkan kematian ibu tahun 2017 sebesar 16 kasus dan tahun 2018 sebesar 12 kasus. Kematian ibu dalam 5 tahun terakhir sudah mengalami penurunan. Soal kematian bayi, Anang menyebut ada 3 faktor keterlambatan dalam memperoleh pertolongan yang dibutuhkan.

“Diantaranya, karena terlambat mendeteksi adanya resiko tinggi, mengambil keputusan dan mencapai saran pelayanan kesehatan. Hal tersebut perlu penelusuran akar penyebab masalahnya,” jelas dia.

Sementara Kasi Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinkes Kabupaten Probolinggo Sutilah mengungkapkan, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak di Kabupaten Probolinggo.

“Dengan kegiatan ini maka bidan desa memahami tupoksinya dan mampu mendeteksi resiko tinggi kehamilan dan melakukan rujukan yang standart. Disamping mampu melaksanakan dan memahami apliasi SIMAMI,” tandas Sutilah. (*)

 

Penulis : Mohamas Rochim
Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 9 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Dialog Terbuka di Candi Jabung, Gus Haris Ajak Mahasiswa Bersamai Pemda Majukan Probolinggo

8 September 2025 - 19:33 WIB

Lagi, Pemkot Probolinggo Hibahkan Motor untuk Polisi RW demi Keamanan Wilayah

8 September 2025 - 17:17 WIB

Berkat DBHCHT Rp1,9 Miliar, Buruh di Lumajang Dapat Pelatihan dan Jaminan Sosial

8 September 2025 - 17:03 WIB

Polo’an SAE Probolinggo Dimulai, Kenduri Kebhinekaan dari Masjid untuk Rakyat

7 September 2025 - 21:17 WIB

Pemkot Probolinggo Bergeming, Pastikan Even Hari Jadi Tetap Digelar di Stadion Bayuangga

6 September 2025 - 14:07 WIB

Akademisi Sebut Istilah Penonaktifan Anggota DPR Tak Dikenal dalam UU MD3

5 September 2025 - 19:02 WIB

Bangun Simbiosis Mutualisme, Pemkab Lumajang Berikan Diskon 50 Persen Pajak Hotel dan Restoran

5 September 2025 - 16:04 WIB

Dapat Hibah, Kejari Kabupaten Probolinggo Kini Miliki Rupbasan

3 September 2025 - 16:23 WIB

Pemkab Lumajang Aktifkan Seluruh CCTV di Berbagai Wilayah Pedesaan

3 September 2025 - 15:39 WIB

Trending di Pemerintahan