PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Probolinggo, menertibkan pedagang kaki lima (PKL), Jumat (25/1/2019). Sebanyak enam PKL dengan menggunakan motor roda tiga ini, ditertibkan saat menggelar dagangan. Soalnya berjualan di Jalan HOS Tjokroaminoto dan Jalan Mastrip dilarang.
“Kami telah berulang kali memberikan teguran dan peringatan untuk tidak berjualan di badan jalan karena mengganggu ketertiban umum, tetap saja tidak mengindahkan. Sehingga dilakukan penertiban dan dagangan dibawa ,” kata Agus Effendi, Kasat Pol PP Kota Probolinggo.
Pihaknya mengambil langkah tegas atas pelanggaran Peraturan Daerah (Perda) yang kerap dilakukan oleh sejumlah PKL. Pasalnya mereka menggelar dagangan di kawasan bahu jalan menyebabkan terganggunya ketertiban umum dan keindahan kota.
Dalam penertiban yang dilakukan Jumat sore (25/1/2019), petugas mengamankan lima unit ranmor roda tiga dan sebuah pick-up. PKL yang menggunakan roda tiga dan pick up umumnya berjualan buah naga, duku dan salak.
Pol PP mengamankan timbangan PKL dan dibawa ke mako di Jalan Panglima Sudirman. Karena timbangan PKL disita, mereka menyusul ke mako untuk mengambilnya.
“Peringatan secara tertulis dan lisan sudah kerap kami layangkan kepada sejumlah PKL. Sehingga kami lakukan penertiban dengan menyita timbangan mereka untuk dibawa ke mako,” tegas Agus.
Untuk itu, pihaknya melakukan tindakan tegas terhadap sejumlah pelaku pelanggaran perda tanpa pandang bulu karena terganggunya ketertiban umum di wilayah Kota Probolinggo.
“Kami kembalikan timbangan mereka setelah datang ke sini. Tentu saja dengan catatan menandatangi surat perjanjian agar mulai besok tak berjualan lagi di jalur yang dilarang. Jika masih dilanggar maka kendaraan roda tiganya yang akan kami sita,” tutup Agus.
Sementara itu, Saher (31) PKL asal Kecamatan Kedopok ini mengaku, capek sebenarnya kejar-kejaran dengan Satpol PP. Pasalnya ia siap saja jika diatur namun merata dan mendapat tempat stategis.
“Ya inginnya gak kayak gini, ada tempat tapi yang strategis. Saya siap meski ada retribusi dan tidak jualan di bahu jalan tapi yang penting strategis,” ucap Saher.
Ia pun berharap ada solusi yang nyaman ke depannya untuk para PKL. (*)
Penulis: Rahmad Soleh
Editor: Ikhsan Mahmudi
Tinggalkan Balasan