Menu

Mode Gelap
Operasi Patuh Semeru Digelar, ini 8 Pelanggaran yang Jadi Target Kepolisian Hari Pertama Sekolah Rakyat di Kota Probolinggo, Dipantau Langsung Gubernur Khofifah Tiga Korban Perahu Terbalik di Lekok Masih Hilang, Pencarian Dilanjutkan Besok Dua Maling Motor yang Ditembak Polisi di Gending Divonis 11 Bulan dan 1 Tahun 6 Bulan Janda di Pasuruan Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Rumahnya Pedang Pora Sambut Kedatangan AKBP M. Wahyudin Latif di Polres Probolinggo

Pendidikan · 18 Jan 2019 15:56 WIB

Pesantren se-Tapal Kuda Bahtsul Masail di Genggong


					Pesantren se-Tapal Kuda Bahtsul Masail di Genggong Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Pesantren Zainul Hasan (PZH) Genggong di Desa Karangbong, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo menjadi tuan rumah Bahtsul Masail yang diselenggarakan oleh Forum Komunikasi Pondok Pesantren Putri se-Kabupaten Probolinggo (FKP3PRO), Jum’at (18/1/2019).

Digelar di gedung SMP putri PZH Genggong, kajian fiqih ini diikuti oleh pondok pesantren (Ponpes) se-Tapal Kuda. Rinciannya, sebanyak 17 ponpes dari Kabupaten Probolinggo, 1 ponpes delegasi dari Bondowoso dan 1 ponpes berasal dari Pasuruan.

“Kegiatannya berlangsung sehari saja, total ada 73 peserta yang berpartisipasi. Kami memang membatasi jumlah peserta maksimal tiga orang per pesantren agar kajian dan diskusi bisa maksimal,” kata Ketua Panitia Bahtsul Masail, Indah Nihayati.

Menurut Indah, ada 4 topik utama yang menjadi sentra pembahasan Bahtsul Masail, yakni meliputi halal-haram makanan, penukaran tanah wakaf dan urusan galau atau sa’ilah. “Kami juga membahas sholat jenazah korban pesawat jatuh yang jasadnya tidak ditemukan,” tandasnya.

Salah satu peserta bahtsul masail saat berpendapat. (Foto : Moh Ahsan Faradies)

Salah satu Pengasuh PZH Genggong, Nun Hassan Ahsan Malik mengatakan, Bahtsul Masail masih sangat diperlukan meski peradaban manusia sudah modern dan ditopang teknologi super canggih. Sebab menurutnya, Bahtsul Masail tak sekedar tradisi, namun juga diskursus keilmuan dalam memecah persoalan hukum islam.

“Pijakan kehidupan manusia ini tidak akan lepas daripada pendapat ulama terdahulu. Makanya setiap masalah di dalam hukum fiqih ini tidak akan pernah basi, terutama bagi kalangan santri,” papar kiai muda yang biasa dipanggil Nun Alex ini.

Dengan Bahtsul Masail,  imbuh Nun Alex, pesantren tidak kehilangan ciri khasnya sebagai lembaga pendidikan salaf. Dilain pihak, pemikiran santri terus tumbuh mengikuti perkembangan zaman. “Pondok boleh saja bergedung, tapi pemikiran harus tetap salaf,” urai Nun Alex.

Tak hanya pengasuh, pelaksanaan Bahtsul Masail ini juga diapresiasi oleh kalangan santri. Seperti yang diungkapkan oleh Qotrun Nada (16). Sedari awal, ia mengaku sangat antusias karena bisa saling bertukar pendapat serta dapat menambah teman.

“Selain menambah teman, kami juga bisa menambah wawasan terkait keilmuan salaf. Kami juga bisa belajar menerima pendapat orang lain yang tidak sependapat dengan kita. Intinya, acara ini efektif untuk mencari kebenaran dari dalil tertentu,” tegas santriwati dari PZH Genggong ini. (*)

 

 

 

Penulis : Moh Ahsan Faradies

Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 34 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Hari Pertama Sekolah Rakyat di Kota Probolinggo, Dipantau Langsung Gubernur Khofifah

14 Juli 2025 - 19:54 WIB

Hari Pertama Sekolah Rakyat di Kota Probolinggo, Siswa Ikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah

14 Juli 2025 - 12:49 WIB

Sekolah Rakyat Segera Dimulai, Asrama dan Ruang Kelas Dikenalkan

11 Juli 2025 - 04:47 WIB

Jember Jadi Tuan Rumah Porseni Madrasah se-Jawa Timur, Diikuti Ribuan Pelajar

8 Juli 2025 - 16:54 WIB

Isi Libur dengan Ilmu, Anak-anak di Prigen Pilih Belajar Bahasa Inggris

28 Juni 2025 - 16:16 WIB

Renovasi Sekolah Rakyat Kabupaten Pasuruan Sudah 50 Persen, Siap Digunakan Saat Tahun Pelajaran Dimulai

23 Juni 2025 - 17:43 WIB

Memprihatinkan! 1.500 Sekolah di Jember Rusak

22 Juni 2025 - 22:53 WIB

Senator Ning Lia Dukung Program Kuliah Gratis Pemkab Probolinggo, Dorong Perlakuan Khusus bagi Difabel

22 Juni 2025 - 16:09 WIB

Pemkab Jember Siapkan 8 Ribu Kuota Beasiswa Kuliah, Termasuk Biaya Hidup

19 Juni 2025 - 18:48 WIB

Trending di Pemerintahan