Menu

Mode Gelap
Serapan Gula Petani tak Maksimal, Wagub Emil Tinjau PG Gending Probolinggo Anggaran Zonk, Persipro 54 Diambang Kegagalan Ikuti Liga 4 Jawa Timur Harga Tembakau Kasturi Turun, Petani Lumajang Tetap Sumringah GMNI Jember Lurug Kantor DPRD, Desak Reformasi Polri hingga Transparansi DPR Pemuda di Pasuruan Dikeroyok Gara-gara Serempetan Motor, Satu Pelaku Ditangkap Kekeringan Meluas, BPBD Kabupaten Probolinggo Petakan Daerah Rawan Krisis Air Bersih

Lingkungan · 6 Jan 2019 05:17 WIB

‘Teror’ Ulat Jati Meluas, Kini Masuki Sekolah


					‘Teror’ Ulat Jati Meluas, Kini Masuki Sekolah Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Penyebaran hama ulat Jati di Kabupaten Probolinggo meluas. Jika sebelumnya, hama ini ‘meneror’ warga di Desa Sumberkare, Kecamatan Wonometo, saat ini ulat juga menyebar di Desa Kropak Kecamatan Bantaran. Bahkan ulat jati tak hanya masuk rumah, namun juga sekolah.

Salah satu sekolah yang dimasuki ulat adalah MTs Darul Hikmah Al-Islamy di Dusun Timbangan, Desa Kropak. Ulat menempel di dinding sekolah dan merayapi tanaman di halaman sekolah. Sebagiannya memasuki ruang kelas, menempel pada bangku dan sarana belajar lainnya.

Salah satu pelajar MTs Darul Hikmah Al-Islamy Shinta Bella (15) mengaku sangat terganggu dengan penyebaran binatang melata itu. Selain jijik, ia takut badannya terserang gatal-gatal jika lingkungan tempatnya belajar dipenuhi ulat.

“Sudah dua harian banyak ulat disini, jijik sekali. Setiap mau belajar, mesti bersihkan bangku dan kursi dari ulat,” gerutu Bella, Minggu (6/1/2019).

Penyebaran hama ulat jati kian meluas hingga ke rumah dan sekolah. (Foto : Rahmad Soleh).

Kepala  MTs Darul Hikmah, Ahmad Zubair mengakui jika keberadaan ulat berwarna hitam itu mengganggu kegiatan belajar mengajar (KBM) di lembaganya. Terutama saat proses KBM mau dimulai, ia dan siswa-siswinya harus membersihkan ulat terlebih dahulu.

“Ya mengganggu, hanya proses belajar mengajar tetap kami laksanakan. Bangku dan kursi di kelas dibersihkan dulu, teras dekolah juga disapu,” paparnya.

Selama proses KBM berlangsung pun, ulat kadang harus dibersihkan agar tak menjalar ke tempat lainnya. “Kami masih mencari cara sekiranya sekolah tak lagi dimasuki ulat. Hanya untungnya ini ulat jati, bukan ulat bulu,” tandas Zubair.

Diketahui, hama ulat jati pertama kali ditemui di Desa Sumberkare, Kecamatan Wonomerto, pekan lalu. Hama ini awalnya menggrogoti pohon jati hingga pucuk dan daun pohon rusak. Dari pohon jati, ulat ini menyebar ke pemukiman penduduk lalu menempel di dinding dan atap rumah warga. (*)

 

Penulis : Mohammad Rochim

Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 15 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

GMNI Jember Lurug Kantor DPRD, Desak Reformasi Polri hingga Transparansi DPR

9 September 2025 - 16:44 WIB

Cegah Sengketa, KAI Daop 9 Jember dan Kejari Kota Probolinggo Sepakati Kerjasama

8 September 2025 - 20:13 WIB

Coretan Provokatif Muncul di Sejumlah Titik Kota Pasuruan, Kritisi Kepolisian

8 September 2025 - 18:40 WIB

Ikon ‘I Like Lumajang’ Alun-alun Tak Tersentuh Perbaikan, DLH Beri Alasan Begini

7 September 2025 - 17:01 WIB

Alun-alun Lumajang Mulai Bersolek, PKL Tetap Nyaman Berjualan

7 September 2025 - 15:13 WIB

Libur Panjang Maulid Nabi, Polisi Tingkatkan Pengamanan di Area Wisata Gunung Bromo

6 September 2025 - 14:55 WIB

Grebek Gunungan Meriahkan Peringatan Maulid di Talangsari Jember

5 September 2025 - 21:05 WIB

Permudah Mobilitas Warga ke Surabaya, Pemkot Probolinggo Bakal Fasilitasi Rute KA Komuter

4 September 2025 - 15:25 WIB

Parkir Gratis Berakhir, Pemkab Jember Kembali Terapkan Tarif Sesuai Perda

3 September 2025 - 20:10 WIB

Trending di Regional