Menu

Mode Gelap
Ribuan Tenaga R4 Terancam Dirumahkan, Pemkab Jember Janji Perjuangkan Nestapa Pria Mengambang di Sungai Pekalen Maron, Wajah Penuh Luka, Motor Raib Tenaga Non ASN Jember Turun Jalan, Tolak Skema Kerja Baru Pemerintah Ribuan Pelanggaran Ditindak Polres Pasuruan Kota Selama Operasi Patuh Semeru 2025, Roda Dua Jadi Pelanggar Terbanyak Motif Tewasnya Pria Asal Madiun yang Ditemukan di Sungai Purwosari, Dipicu Dugaan Pelecehan Geger! Mayat Pria Tanpa Identitas Mengambang di Sungai Pekalen Maron

Lingkungan · 6 Jan 2019 05:17 WIB

‘Teror’ Ulat Jati Meluas, Kini Masuki Sekolah


					‘Teror’ Ulat Jati Meluas, Kini Masuki Sekolah Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Penyebaran hama ulat Jati di Kabupaten Probolinggo meluas. Jika sebelumnya, hama ini ‘meneror’ warga di Desa Sumberkare, Kecamatan Wonometo, saat ini ulat juga menyebar di Desa Kropak Kecamatan Bantaran. Bahkan ulat jati tak hanya masuk rumah, namun juga sekolah.

Salah satu sekolah yang dimasuki ulat adalah MTs Darul Hikmah Al-Islamy di Dusun Timbangan, Desa Kropak. Ulat menempel di dinding sekolah dan merayapi tanaman di halaman sekolah. Sebagiannya memasuki ruang kelas, menempel pada bangku dan sarana belajar lainnya.

Salah satu pelajar MTs Darul Hikmah Al-Islamy Shinta Bella (15) mengaku sangat terganggu dengan penyebaran binatang melata itu. Selain jijik, ia takut badannya terserang gatal-gatal jika lingkungan tempatnya belajar dipenuhi ulat.

“Sudah dua harian banyak ulat disini, jijik sekali. Setiap mau belajar, mesti bersihkan bangku dan kursi dari ulat,” gerutu Bella, Minggu (6/1/2019).

Penyebaran hama ulat jati kian meluas hingga ke rumah dan sekolah. (Foto : Rahmad Soleh).

Kepala  MTs Darul Hikmah, Ahmad Zubair mengakui jika keberadaan ulat berwarna hitam itu mengganggu kegiatan belajar mengajar (KBM) di lembaganya. Terutama saat proses KBM mau dimulai, ia dan siswa-siswinya harus membersihkan ulat terlebih dahulu.

“Ya mengganggu, hanya proses belajar mengajar tetap kami laksanakan. Bangku dan kursi di kelas dibersihkan dulu, teras dekolah juga disapu,” paparnya.

Selama proses KBM berlangsung pun, ulat kadang harus dibersihkan agar tak menjalar ke tempat lainnya. “Kami masih mencari cara sekiranya sekolah tak lagi dimasuki ulat. Hanya untungnya ini ulat jati, bukan ulat bulu,” tandas Zubair.

Diketahui, hama ulat jati pertama kali ditemui di Desa Sumberkare, Kecamatan Wonomerto, pekan lalu. Hama ini awalnya menggrogoti pohon jati hingga pucuk dan daun pohon rusak. Dari pohon jati, ulat ini menyebar ke pemukiman penduduk lalu menempel di dinding dan atap rumah warga. (*)

 

Penulis : Mohammad Rochim

Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 13 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Jalur Pendakian Gunung Semeru Ditutup Sementara, 17-26 Agustus

18 Juli 2025 - 14:12 WIB

Ada Festival Nusantara 2025 di Jember, Perkuat Branding Surga Kopi dan Tembakau

17 Juli 2025 - 19:17 WIB

Revitalisasi Pasar Besar Pasuruan Tahap II Dimulai Tahun Ini, Anggaran Capai Rp6,4 Miliar

17 Juli 2025 - 15:38 WIB

Masih Bingung Tiket Kereta Api untuk Anak? Begini Aturannya

17 Juli 2025 - 11:24 WIB

Dari Hulu ke Hilir: Menyusun Ekosistem Mitigasi di Tengah Perubahan Iklim

16 Juli 2025 - 12:26 WIB

Pedang Pora Sambut Kedatangan AKBP M. Wahyudin Latif di Polres Probolinggo

14 Juli 2025 - 16:40 WIB

PCNU Lumajang Tegaskan Sebagai Mitra Kritis dan Konstruktif Pemerintah

13 Juli 2025 - 18:02 WIB

Dua Pos Perlintasan KA Segera Dibangun di Kademangan Kota Probolinggo

12 Juli 2025 - 14:48 WIB

Temui Wali Kota, KPU Kota Probolinggo Minta Hibah Kantor

7 Juli 2025 - 19:25 WIB

Trending di Regional