PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Tak sedikit jalur transportasi laut di berbagai daerah yang masih menggunakan kapal-kapal kecil. Direktorat Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) pun mengingatkan agar setiap pengelola pelayaran memakaikan life jacket (jaket pelampung) kepada setiap penumpang.
Untuk itu, Direktorat KPLP yang berada dibawah naungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan RI, memberikan bantuan berupa 250 unit life jacket kepada para nahkoda dan para ABK di Pelabuhan Pantai Probolingo Mayangan Kamis (6/12/2018).
Kasubdit Sarana dan Prasarana Direktorat KPLP Ditjen Hubla F. Zulistian menuturkan, tingginya mobilitas penumpang yang hendak ke Pulau Gili atau Madura atau yang hendak mencari ikan via Pelabuhan Tanjung Tembaga Kota Probolinggo, masih belum disertai dengan kesadaran terhadap keselamatan pelayaran, khususnya kapal-kapal tradisional.
“Oleh karena itu, bantuan life jacket ini kami berikan selain sebagai bentuk tanggung jawab terhadap keselamatan pelayaran, juga untuk meningkatkan awareness pemilik kapal dan masyarakat umum terhadap pentingnya keselamatan pelayaran,” ujar Zulistian kepada wartawan.
Petugas KPLP memperlihatkan stiker keamanan yang ditempelkan pada kapal di Pelabuhan Mayangan, Kota Probolinggo. (rs)
Keselamatan Pelayaran, menurut Zulistian, harus menjadi perhatian dan tanggung jawab bersama, baik regulator, operator penyedia jasa serta pengguna jasa. Khusus Pelabuhan Mayangan Kota Probolinggo, diakui Zulistian, memang mobilitasnya tinggi sehingga cocok untuk objek kampanye Keselamatan Pelayaran Tahun 2018.
“Ini juga bentuk dukungan kami terhadap pengembangan pariwisata daerah, dengan menciptakan transportasi laut yang tertib, selamat dan aman. Life jacket diharapkan dapat meningkatkan minat dan jumlah wisatawan kepulau Gili maupun Madura yang tentunya dapat meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar,” beber dia.
Selain pemberian bantuan jaket pelampung kepada nelayan tradisional maupun nahkoda dan anak buah kapal (ABK) antar pulau, petugas juga menempelkan stiker sosialisasi keamanan pelayaran. “Harapannya, keamanan transportasi laut terjaga, apalagi cuaca juga tak setiap waktu bagus,” tutup Zulistian.
Salah satu ABK Kapal, Jatmiko (33) mengaku senang dengan pemberian bantuan life jacket tersebut, meski diakuinya ia belum terbiasa menggunakan jaket keselamatan itu. “Ya biar lebih aman biar nanti nelayan tidak was-was. Walaupun tidak terbiasa nanti dibiasakan pakai jaket ini,” paparnya. (*)
Penulis : Rahmad Soleh
Editor : Efendi Muhammad
Tinggalkan Balasan