PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Diterjang lahar hujan Gunung Bromo, jembatan darurat Sungai Paser di Desa Patalan, Kecamataan Wonomerto, Kabupaten Probolinggo ambrol. Rusaknya jembatan membua akses warga di 2 kecamatan lumpuh.

Informasi yang dihimpun, jembatan dari bambu dan kayu itu ambrol setelah debit Sungai Paser dari wilayah selatan meningkat signifikan, pada Rabu (28/11/2018) petang. Arus sungai deras berwarna kecoklatan bercampur kayu dan dedaunan.

“Hanyut terbawa banjir, airnya kemarin memang tinggi dan deras. Tapi alhamdulillah tidak ada warga yang ikut terbawa arus,” kata salah satu warga, Fatimah (45) di lokasi, Kamis (29/11//2018).

Ambrolnya jembatan, menurut Fatimah, sangat merugikan warga sekitar. Sebab jembatan itu merupakan jalur penghubung antara Kecamatan Wonomerto dengan Kecamatan Kuripan. Jembatan itu, sejatinya merupakan jembatan alternatif karena jembatan permanen tengah diperbaiki.

“Ya bingung sekarang mau lewat mana, kalau muter lewat pasar patalan, kan makan waktu dan tenaga. Sedangkan jembatan yang diperbaiki belum selesai, belum bisa dilewati kendaraan,” ratap dia.

Advertisement

Dengan kondisi ini, Fatimah harus menempuh jarak sekitar 10 kilometer untuk menuju ke Kecamatan Kuripan. Sementara bagi pejalan kaki, bisa melintasi jalur jembatan yang baru dibangun. “Tapi kalau sepeda motor dan mobil tetap susah,” keluh Fatimah.

Terpisah, Kapolsek Wonomerto, AKP Sugianto menuturkan bahwa berdasarkan laporan dari warga, memang terjadi banjir setelah wilayah Gunung Bromo diguyur hujan deras. Sementara laporan kerusakan rumah maupun korban manusia belum ia terima.

“Betul, jembatan darurat yang dibuat warga terseret arus lahar dingin. Saya himbau warga tidak kwatir, karena dalam waktu dekat jembatan utama segera selesai, sekarang tinggal finishing kontruksinya saja,” ujar Kapolsek. (*)

 

Penulis : Mohamamd Rochim

Editor : Efendi Muhammad

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *