PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Hujan yang tak kunjung datang, bahkan musim kemarau yang seharusnya saat ini sudah berakhir membuat berbagai pihak was-was. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Probolinggo melalui Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Joesminingsih mengimbau, agar seluruh masyarakat Kota Probolinggo mewaspadai perubahan cuaca (pancaroba) yang kerap menimbulkan berbagai macam gangguan pada tubuh dan juga penyakit.
Berdasar Edaran Walikota Probolinggo, Dinkes bersama masyarakat diimbau untuk melaksanakan dua hal. Yakni, Gerakan Aktif Berantas Sarang Nyamuk Aedes Aegyoti (Gerak Bersama) dan Satu Rumah Satu Juru Pemantau Jentik (Jumantik ).
Joesminingsih mengingatkan masyarakat terkait musim pancaroba, biasanya membuat perkembangbiakan virus dan bakteri penyebab penyakit terjadi sangat cepat. Salah satu jenis penyakit yang sering dialami saat musim pancaroba adalah Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
“Beberapa penyakit kadang timbul seperti itu yang harus diwaspasdai ada tiga penyakit yang mudah menyerang masyarakat saat musim pancaroba dan musim hujan yakni, demam berdarah dengue (DBD), diare, dan saluran pernafasan, “ ujarnya, Senin (5/11/2018).
Joesminingsih menambahkan, masyarakat juga perlu tahu pentingnya memonitor genangan air di saat musim peralihan ini. “Ketika air tidak termonitor akan membahayakan sekali. Kalau ini tidak segera diganti berarti sebagai perindukan nyamuk aedes aegypti yakni nyamuk penyebab penyakit demam berdarah,” katanya.
Saat ini, Dinkes juga menugaskan pada tim jumantik yakni, sebanyak 580 kader jumantik baik kader Posyandu maupun petugas Puskesmas. Mereka secara rutin memantau perkembangan jentik nyamuk. (*)
Penulis: Rahmad Soleh
Editor: Ikhsan Mahmudi
Tinggalkan Balasan