Menu

Mode Gelap
Sempat Terbakar, Hutan di Kawasan Gunung Arjuno Kini Padam, BPBD Masih Siaga Hindari Razia Polisi, Puluhan Motor Disembunyikan di Semak-semak Soal Koperasi Merah Putih, Ketua DPRD Lumajang: Ini Langkah Strategis Yang Membuka Peluang Luar Biasa Kurir Paket Tewas Tertabrak Truk di Jalur Pantura Nguling Potensi Hilang dari Pajak Pasir Rp16 Miliar, Bupati Lumajang Perketat Penjagaan di Pos Pajak MUI Desak Wali Kota Probolinggo Berani Perangi Miras, LGBT dan Sound Horeg

Kesehatan · 5 Nov 2018 10:16 WIB

Pancaroba, Dinkes Imbau Waspadai Munculnya Peyakit


					Pancaroba, Dinkes Imbau Waspadai Munculnya Peyakit Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Hujan yang tak kunjung datang, bahkan musim kemarau yang seharusnya saat ini sudah berakhir membuat berbagai pihak was-was. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Probolinggo melalui Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Joesminingsih mengimbau, agar seluruh masyarakat Kota Probolinggo mewaspadai perubahan cuaca (pancaroba) yang kerap menimbulkan berbagai macam gangguan pada tubuh dan juga penyakit.

Berdasar Edaran Walikota Probolinggo, Dinkes bersama masyarakat diimbau untuk melaksanakan dua hal. Yakni, Gerakan Aktif Berantas Sarang Nyamuk Aedes Aegyoti (Gerak Bersama) dan Satu Rumah Satu Juru Pemantau Jentik (Jumantik ).

Joesminingsih mengingatkan masyarakat terkait musim pancaroba, biasanya membuat perkembangbiakan virus dan bakteri penyebab penyakit terjadi sangat cepat. Salah satu jenis penyakit yang sering dialami saat musim pancaroba adalah Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).

“Beberapa penyakit kadang timbul seperti itu yang harus diwaspasdai ada tiga penyakit yang mudah menyerang masyarakat saat musim pancaroba dan musim hujan yakni, demam berdarah dengue (DBD), diare, dan saluran pernafasan, “ ujarnya, Senin (5/11/2018).

Joesminingsih menambahkan, masyarakat juga perlu tahu pentingnya memonitor genangan air di saat musim peralihan ini. “Ketika air tidak termonitor akan membahayakan sekali. Kalau ini tidak segera diganti berarti sebagai perindukan nyamuk aedes aegypti yakni nyamuk penyebab penyakit demam berdarah,” katanya.

Saat ini, Dinkes juga menugaskan pada tim jumantik yakni, sebanyak 580 kader jumantik baik kader Posyandu maupun petugas Puskesmas. Mereka secara rutin memantau perkembangan jentik nyamuk. (*)

 

Penulis: Rahmad Soleh

Editor: Ikhsan Mahmudi

Artikel ini telah dibaca 6 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Pakai Motor Protolan, Pelajar di Pasuruan Dihukum Nyanyi Saat Operasi Patuh

22 Juli 2025 - 12:12 WIB

Tenaga Non ASN Jember Turun Jalan, Tolak Skema Kerja Baru Pemerintah

21 Juli 2025 - 20:48 WIB

Hamparan Sampah Menumpuk di Batas Kota Probolinggo, Dikeluhkan Warga

21 Juli 2025 - 18:02 WIB

Satu Kartu, Satu Komoditas Tarif Pajak Batu, Pasir, dan Grosok Kini Dibedakan

21 Juli 2025 - 14:49 WIB

Penambang Protes Tambahan Opsen Rp8.750, Pemerintah Tetap Jalankan Amanat UU No.1/2022

21 Juli 2025 - 09:58 WIB

Kapolres Probolinggo Tinjau Lokasi Terdampak Gempa di Tiris, Salurkan Bantuan

20 Juli 2025 - 18:33 WIB

Top Up Barcode Subsidi Wajib Lewat Bank Jatim, Penambang Pasir Lumajang Kini Harus Legal

20 Juli 2025 - 18:15 WIB

Top Up Barcode Subsidi Harus Lewat Verifikasi Izin Tambang, BPRD Terapkan Skema Baru

20 Juli 2025 - 17:14 WIB

Peduli Gempa Tiris, Bupati Gus Haris Tinjau Langsung dan Salurkan Bantuan

20 Juli 2025 - 08:22 WIB

Trending di Pemerintahan