PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Musim kemarau berkepanjangan membuat sejumlah warga di Kabupaten Probolinggo mulai dilanda krisis air bersih. Salah satunya adalah warga masyarakat yang bermukim di Dusun Jellun, Desa Bima, Kecamatan Pakuniran.
Berdasarkan pantauan PANTURA7.com, krisis air bersih terjadi setelah sungai yang berhulu di kaki pegunungan Argopuro kering kerontang. Akibatnya, tak hanya sawah ladang yang tak teraliri air, namun kebutuhan air untuk kebutuhan sehari-hari juga tersendat.
“Untuk bercocok tanam sudah gak bisa, nanti warga disini akan kembali menanami sawah jika sudah turun hujan. Saat ini kami kesulitan air, sungai kering mas,” ujar salah satu warga setempat, Saiful Anwar (27).
Untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari, lanjut pria yang menjadi tenaga pendidik ini, warga mengambil air dari sumur atau sumber mata air lain. Selain itu, warga membuat wadah penampungan air yang dipersiapkan saat aliran air masih normal.
“Sementara agar tidak kekurangan air, kami memaksimalkan sumber air yang dibuat oleh warga, seperti penampungan dan sumber mata air buatan. Jadi warga disini ngambil air bersih dari situ, tapi ya sekarang terus mengecil (debit airnya, red),” ungkap dia.
Sementara, Kepala Desa Bima, Irham, saat dikonfirmasi membenarkan bahwa saat ini ada beberapa dusun di desanya yang kesulitan air. Kondisi ini membuat warganya hemat air, dengan hanya memanfaatkan air untuk minum dan memasak.
“Beberapa sumur disini mulai kering. Kalaupun ada, itu cukup untuk air minum saja. Sedangkan kalau untuk dibuat mandi, sudah sangat kesulitan,” terang Irham.
Untuk menyiasati hal itu, pihak desa berencana mengambil dari desa lain yang pasokan airnya masih normal, demi memenuhi kebutuhan air bersih warga. “Rencananya kami akan mengambil air menggunakan jeriken dari daerah lain, agar masyarakat tidak kekurangan air,” tandasnya. (*)
Penulis : Moh Ahsan Faradies
Editor : Efendi Muhammad
Tinggalkan Balasan