Menu

Mode Gelap
Cuaca Ekstrem, BPBD Jember: Waspadai Potensi Banjir dan Longsor Hingga 17 September Mengenal Gus Hafid dari Ponpes Nurul Qodim, Kiai Muda Sejuta Potensi Harapan Nahdliyin Waspada Penipuan dan Penculikan Anak, Pemkot Probolinggo Keluarkan Surat Edaran Jelang MTQ XXX Jawa Timur, Jember Optimistis Lolos Tiga Besar Terisolasi Akibat Banjir Lahar Semeru, Puluhan Siswa SD Tak Bisa Sekolah Coret ‘Police Killed People’ Dua Pemuda Dibekuk Polisi

Lingkungan · 5 Nov 2018 08:12 WIB

Kemarau Panjang, Warga Bima Krisis Air Bersih


					Kemarau Panjang, Warga Bima Krisis Air Bersih Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Musim kemarau berkepanjangan membuat sejumlah warga di Kabupaten Probolinggo mulai dilanda krisis air bersih. Salah satunya adalah warga masyarakat yang bermukim di Dusun Jellun, Desa Bima, Kecamatan Pakuniran.

Berdasarkan pantauan PANTURA7.com, krisis air bersih terjadi setelah sungai yang berhulu di kaki pegunungan Argopuro kering kerontang. Akibatnya, tak hanya sawah ladang yang tak teraliri air, namun kebutuhan air untuk kebutuhan sehari-hari juga tersendat.

“Untuk bercocok tanam sudah gak bisa, nanti warga disini akan kembali menanami sawah jika sudah turun hujan. Saat ini kami kesulitan air, sungai kering mas,” ujar salah satu warga setempat, Saiful Anwar (27).

Untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari, lanjut pria yang menjadi tenaga pendidik ini, warga mengambil air dari sumur atau sumber mata air lain. Selain itu, warga membuat wadah penampungan air yang dipersiapkan saat aliran air masih normal.

“Sementara agar tidak kekurangan air, kami memaksimalkan sumber air yang dibuat oleh warga, seperti penampungan dan sumber mata air buatan. Jadi warga disini ngambil air bersih dari situ, tapi ya sekarang terus mengecil (debit airnya, red),” ungkap dia.

Sementara, Kepala Desa Bima, Irham, saat dikonfirmasi membenarkan bahwa saat ini ada beberapa dusun di desanya yang kesulitan air. Kondisi ini membuat warganya hemat air, dengan hanya memanfaatkan air untuk minum dan memasak.

“Beberapa sumur disini mulai kering. Kalaupun ada, itu cukup untuk air minum saja. Sedangkan kalau untuk dibuat mandi, sudah sangat kesulitan,” terang Irham.

Untuk menyiasati hal itu, pihak desa berencana mengambil dari desa lain yang pasokan airnya masih normal, demi memenuhi kebutuhan air bersih warga. “Rencananya kami akan mengambil air menggunakan jeriken dari daerah lain, agar masyarakat tidak kekurangan air,” tandasnya. (*)

 

Penulis : Moh Ahsan Faradies
Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 9 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Jelang Konfercab, Nun Alex Sodorkan Nama Gus Hafid sebagai Calon Ketua NU Kraksaan

11 September 2025 - 16:02 WIB

Buruh Tambang di Lumajang Dipertimbangkan jadi Penerima Jaminan Sosial dari DBHCHT

11 September 2025 - 11:15 WIB

Sengketa Tanah di Sukoharjo Paksa DPRD Kota Probolinggo Gelar RDP

10 September 2025 - 22:01 WIB

Dishub Jember Jamin Bandara Notohadinegoro Siap Sambut Penerbangan Perdana

10 September 2025 - 20:19 WIB

Penerbangan Perdana Halim–Jember Dibuka 18 September, Tiket Sudah Bisa Dipesan

10 September 2025 - 18:59 WIB

Longsor Tutup Jalur Lumajang-Malang, Sistem Buka-Tutup Diberlakukan

10 September 2025 - 11:42 WIB

GMNI Jember Lurug Kantor DPRD, Desak Reformasi Polri hingga Transparansi DPR

9 September 2025 - 16:44 WIB

Cegah Sengketa, KAI Daop 9 Jember dan Kejari Kota Probolinggo Sepakati Kerjasama

8 September 2025 - 20:13 WIB

Coretan Provokatif Muncul di Sejumlah Titik Kota Pasuruan, Kritisi Kepolisian

8 September 2025 - 18:40 WIB

Trending di Regional