Menu

Mode Gelap
Dengan Adanya Operasi Patuh Semeru, Aksi Balap Liar di Lumajang Menurun Kolaborasi DPRD dan Kominfo Lumajang Jadi Kunci Transformasi Digital Berkelanjutan Toko Bangunan Dimasuki Maling, Uang Rp10 Juta Raib Penanaman Energi Hijau Berbasis Perhutanan Sosial di Probolinggo Tuai Penghargaan Akhirnya, Hamparan Sampah di Batas Kota Probolinggo Dibersihkan Sempat Terbakar, Hutan di Kawasan Gunung Arjuno Kini Padam, BPBD Masih Siaga

Ekonomi · 15 Okt 2018 13:59 WIB

Harga Telur Terus Merosot, Peternak Kelimpungan


					Harga Telur Terus Merosot, Peternak Kelimpungan Perbesar

PROBOLINGO-PANTURA7.com, Harga telur ayam di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Probolinggo terus merosot. Imbasnya, peternak ayam mengaku terancam merugi karena harga jual tak sebanding dengan biaya operasional, termasuk biaya pakan ayam.

Salah satu peternak di Desa Brumbungan Kidul, Kecamatan Maron, Babul Arifandhie (31) menuturkan, merosotnya harga telur terjadi sejak dua pekan terakhir. Saat ini, harga jual telur ditingkat peternak sebesar Rp. 18.500 per kilo gram.

“Dua pekan lalu harga jual masih diatas Rp. 20 ribu per kilogram, tetap sejak saat itu berangsur turun. Padahal produktifitas telur sedang bagus,” kata pria yang kerap dipanggil Arie ini, Senin (15/10/2018).

Harga telur ayam sejak dua pekan terakhir merosot sehingga peternak di Kabupaten Probolinggo gelisah. (maf)

Disaat harga telur turun drastis, harga pakan lanjut Arie, justru kian melambung. Harga pakan terutama jagung dan konsentrat terus naik. Campuran pakan ini, belum termasuk dedak dan jenis protein.

“Yang paling tinggi naiknya, ya jagung. Sekarang Rp. 5 ribu per kilo gram, sebelumnya hanya Rp 4 ribu per kilogram. Kalau konsentrat, tiap bulan mesti naik,” papar dia saat ditemui PANTURA7.com di kandangnya.

Jika harga ayam tak berangsur normal, Arie menyebut ia dan para peternak lain bisa merugi. Sebab, hasil panen dibawah biaya operasional. “Jelas kita rugi, apalagi harga jualnya sampai Rp 15 ribu per kilo gram,” ucapnya.

Sementara itu, harga telur di Pasar Maron, berada di angka Rp 20.000 hingga Rp 21.000 per kilogram. “Akhir September lalu masih dikisaran Rp 23.000 per kilogram, sekarang turun, ” tandas Husein, salah satu pemilik toko kelontong di pasar setempat (*)

 

Penulis : Moh Ahsan Faradies
Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 7 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Dorong UMKM Probolinggo Naik Kelas, Gus Hilman Ajak BRIN Berikan Bimtek

17 Juli 2025 - 17:12 WIB

Genjot Produksi Susu, Kementan Tebar 1.080 Sapi Perah Bunting ke 5 Wilayah di Jatim

15 Juli 2025 - 19:20 WIB

Piodalan di Pura Mandhara Giri Semeru Agung Gerakkan Ekonomi Warga Senduro

13 Juli 2025 - 14:49 WIB

Kunjungi Jember, Wamentan Dorong Peningkatan Produksi Padi

11 Juli 2025 - 20:41 WIB

Piwadalan di Pura Senduro Lumajang Jadi Simpul Tumbuhnya Ekonomi Inklusif

11 Juli 2025 - 14:20 WIB

Serangan Wereng Meluas, 11 Kecamatan di Lumajang Terancam Gagal Panen

10 Juli 2025 - 09:39 WIB

Stok Beras di Pasar Tanjung Jember Menipis, Pedagang Hanya Andalkan Stok Sisa

9 Juli 2025 - 20:29 WIB

Model Nasional Desa Berbasis Kearifan Lokal, Senduro Jawab Tantangan Iklim

8 Juli 2025 - 16:25 WIB

Jasad Sopir Korban Kecelakaan Kapal Selat Bali Tiba di Rumah Duka, Keluarga Histeris

4 Juli 2025 - 07:20 WIB

Trending di Nasional