PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Penutupan lokalisasi di kawasan Dusun Sampitan, Desa Asembagus, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo beberapa waktu lalu, rupanya tak cukup menenangkan warga. Warga masih resah karena sejumlah bisnis esek-esek di kawasan Kraksaan belum terjamah.
Informasi yang diperoleh, beberapa warung remang-remang di Kelurahan Semampir, yang ditengarai masih aktif menggeluti bisnis prostitusi. Hal ini membuat warga eks lokalisasi di Dusun Sampitan resah, kwatir bisnis haram itu kembali menggeliat di pemukimannya.
“Kalau disini sudah ditutup, tapi ada warung remang-remang di Kelurahan Semampir, yang kemarin tidak terjaring razia itu masih aktif. Meskipun tidak termasuk daerah kami, tapi kami juga khawatir,” kata Ketua RT dusun Sampitan Sumardi, Senin (8/10/2018).
Masih berlangsungnya bisnis esek-esek di Kelurahan Semampir, Kecamatan Kraksaan, juga dibenarkan oleh Maryam (45) warga setempat. Ia menjelaskan bahwa ada beberapa lokasi prostitusi berkedok warung kopi, yang masih membuka bisnis esek-esek, terutama saat malam hari.
“Di selatan warung saya itu mas, ada dua warung yang masih ada PSK-nya. Kadang 1 PSK yang mangkal, kadang ada 2 orang PSK-nya. Biasanya buka malem, kalau mau kesini mending malam hari saja, kalau sekarang sepi,” ungkap pemilik warung kopi ini.
Sementara, saat ditanya apakah dirinya juga menyediakan wanita penghibur di warungnya, Maryam mengaku bahwa ia hanya menyediakan kopi dan minuman ringam lain, tanpa dilengkapi wanita penghibur atau Pekerja Seks Komersial (PSK).
“Tidak dibolehin sama anak saya mas, anak saya kebetulan mondok di pesantren. Katanya, mending penghasilan sedikit, yang penting dari hasil kerja halal,” tandas wanita paruh baya ini. (*)
Penulis : Moh Ahsan Faradies
Editor : Efendi Muhammad
Tinggalkan Balasan