Menu

Mode Gelap
Miris! Oknum Satpol PP Kota Probolinggo Diduga Curi Beras di Toko Kelontong Dinkes Jember Siapkan 175 Tim Medis untuk Sukseskan MTQ XXXI Jawa Timur 2025 Untuk Ganti Motor Dinas, Pemkab Lumajang Sediakan Rp35 Juta per Desa Jelang Konfercab NU Kraksaan, Desakan Reformasi Pengurus Terjerat Pusaran Korupsi Bermunculan BKD Lumajang Pasrah ke Pusat, Rekrutmen ASN Masih Menggantung Pecatan PNS di Probolinggo Diringkus Polisi Pasca Gelapkan Uang demi Judi Online

Politik Dan Pemerintahan · 27 Agu 2018 01:40 WIB

Demi Tonton Pawai Semipro,  Anak-anak Naik Gardu PLN


					Demi Tonton Pawai Semipro,  Anak-anak Naik Gardu PLN Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Meriahnya penampilan pawai budaya di Kota Probolinggo, Minggu (26/8/2018) siang,  tak sepenuhnya dirasakan masyarakat. Pendeknya rute yang hanya sekitar 500 meter membuat penonton berjubel di kiri-kanan rute.

Bahkan ada sejumlah bocah nekat naik kotak (box) di gardu listrik milik PLN demi bisa menyaksikan pawai budaya. Hal itu dinilai berbahaya karena mereka rawan terjatuh atau tersengat listrik saat asyik menikmati pawai budaya.

Sebagian penonton juga terlihat menaiki bagian atas bangunan demi bisa menyaksikan pawai budaya. Apalagi tidak semua titik bisa digunakan untuk menonton pawai karena terbentur pohon dan pot bunga.

Keluhan para penonton pawai budaya dengan start di simpang tiga Jalan dr Soetomo (depan Toko Jatiluhur) hingga finish di depan Kantor Walikota (Pemkot) Probolinggo itu juga ditumpahkan melalui media sosial (medsos).

Sejumlah warganet (nitizen) mengeluhkan kekecewaannya di antaranya, melalui Facebook (FB). Tidak hanya mengeluh di dunia maya, sebagian penonton di dunia nyata juga tak kalah menggerutunya terkait pawai budaya.

Salah satu tarian yang ditampilkan dalam Pawai Budaya Nusantara Semipro 2018, Minggu (26/8/2018).

“Saya kecewa rutenya terlalu pendek, padahal sebelumnya gak seperti ini. Apalagi saya dengar berubah-ubah rutenya,” kata Rennyta Subandi, salah satu penonton asal Kelurahan Sukabumi, Kecamatan Mayangan.

Hal yang sama disampaikan Bobbi warga Kelurahan Jrebeng Kidul, Kecamatan Wonoasih. Demi mendapatkan tempat yang pas, ia sampai datang pukul 10.00 WIB padahal pawai baru dimulai sekitar pukul 12.00 WIB.

“Saya datang jam sepuluh, eh ternyata penonton sudah berdesak-desakan. Karena tidak bawa payung dan panas akhirnya saya mengalah di belakang,” ujarnya.

menyikapo keluhan sebagian penonton, pihak panitia yang diwakili Tutang Heru Aribowo mengaku, akan mengevaluasi pawai budaya, demi perbaikan ke depan. “Nanti kami evaluasi untuk pelaksanaan yang akan datang,” katanya.

Pawai budaya dalam rangka Seminggu di Kota Probolinggo (Semipro) 2018 dan Hari jadi Kota Probolinggo ke-659 ini juga diikuti oleh peserta dari luar Kota Probolinggo di antaranya, Kabupaten Probolinggo, Malang, Sleman, Banyuwangi , Boyolali dan Pamekasan. (*)

 

Penulis : Rahmad Soleh
Editor : Ikhsan Mahmudi

Artikel ini telah dibaca 16 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Jelang Konfercab NU Kraksaan, Desakan Reformasi Pengurus Terjerat Pusaran Korupsi Bermunculan

12 September 2025 - 16:58 WIB

Jelang Konfercab, Nun Alex Sodorkan Nama Gus Hafid sebagai Calon Ketua NU Kraksaan

11 September 2025 - 16:02 WIB

Buruh Tambang di Lumajang Dipertimbangkan jadi Penerima Jaminan Sosial dari DBHCHT

11 September 2025 - 11:15 WIB

Sengketa Tanah di Sukoharjo Paksa DPRD Kota Probolinggo Gelar RDP

10 September 2025 - 22:01 WIB

Dishub Jember Jamin Bandara Notohadinegoro Siap Sambut Penerbangan Perdana

10 September 2025 - 20:19 WIB

Penerbangan Perdana Halim–Jember Dibuka 18 September, Tiket Sudah Bisa Dipesan

10 September 2025 - 18:59 WIB

GMNI Jember Lurug Kantor DPRD, Desak Reformasi Polri hingga Transparansi DPR

9 September 2025 - 16:44 WIB

Cegah Sengketa, KAI Daop 9 Jember dan Kejari Kota Probolinggo Sepakati Kerjasama

8 September 2025 - 20:13 WIB

Coretan Provokatif Muncul di Sejumlah Titik Kota Pasuruan, Kritisi Kepolisian

8 September 2025 - 18:40 WIB

Trending di Regional