Menu

Mode Gelap
Sempat Terbakar, Hutan di Kawasan Gunung Arjuno Kini Padam, BPBD Masih Siaga Hindari Razia Polisi, Puluhan Motor Disembunyikan di Semak-semak Soal Koperasi Merah Putih, Ketua DPRD Lumajang: Ini Langkah Strategis Yang Membuka Peluang Luar Biasa Kurir Paket Tewas Tertabrak Truk di Jalur Pantura Nguling Potensi Hilang dari Pajak Pasir Rp16 Miliar, Bupati Lumajang Perketat Penjagaan di Pos Pajak MUI Desak Wali Kota Probolinggo Berani Perangi Miras, LGBT dan Sound Horeg

Ekonomi · 22 Agu 2018 12:33 WIB

Harga Tembakau Mahal, Petani Justru Was-was


					Harga Tembakau Mahal, Petani Justru Was-was Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Petani tembakau di Kabupaten Probolinggo saat ini diliputi rasa senang sekaligus was-was. Para petani senang bukan main karena harga jual tembakau saat ini mahal. Meski demikian, mereka juga kwatir tembakaunya jadi objek pencurian.

Mendekati akhir bulan Agustus, harga jual tembakau kering pasca rajang berkisar antara Rp 31 ribu sampai dengan Rp 37 per kilogramnya. Kisaran harga ini sudah cukup untuk mendongkrak pendapatan petani, karena harga jual menutupi biaya tanam dan operasional.

Namun tingginya harga tembakau justru dimanfaatkan oleh pihak tak bertanggung jawab untuk mencuri daun tembakau petani, yang masih berada di sawah. Bahkan beberapa hari terakhir, para petani sering kehilangan daun tembakau yang hendak dipanen.

Mohammad Khoirul (31), salah seorang petani asal Desa Brani, Kecamatan Maron, mengakui bahwa sebagian petani di desanya kini resah. Seringkali tembakau yang akan dipanen, esok harinya sudah didahului orang lain.

“Sudah beberapa kali sejak harga tembakau mahal, tembakau milik warga sini sering hilang. Tetapi hilangnya tidak semuanya, hanya separuh dari daun yang akan dipetik,” kata Khoirul, Rabu (22/8/2018).

Biasanya, jelas Khoirul, sekali panen petani memetik antara 3 hingga 5 helai daun tembakau per pohon. Namun ulah jahil pencuri membuat tembakau yang sudah menguning hanya bisa dipetik setengahnya saja.

“Kalau tetap dipetik seperti jumlah awal, ya hasilnya gak bagus mas, karena dauunya masih mmuda, masih hijau,” papar Khoirul.

Untuk antisipasi itu, sambung Khoirul, petani kini berusaha meningkatkan penjagaan di sawah, terutama jika daun tembakau sudah siap panen. “Harapan saya, pihak kepolisian juga bisa mengatasi ini,” harap pria dengan 2 anak ini. (^)

 

 

Penulis : Moh Ahsan Faradies

Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Sempat Terbakar, Hutan di Kawasan Gunung Arjuno Kini Padam, BPBD Masih Siaga

22 Juli 2025 - 18:20 WIB

Kurir Paket Tewas Tertabrak Truk di Jalur Pantura Nguling

22 Juli 2025 - 14:49 WIB

MUI Desak Wali Kota Probolinggo Berani Perangi Miras, LGBT dan Sound Horeg

22 Juli 2025 - 12:43 WIB

Nestapa Pria Mengambang di Sungai Pekalen Maron, Wajah Penuh Luka, Motor Raib

21 Juli 2025 - 21:20 WIB

Geger! Mayat Pria Tanpa Identitas Mengambang di Sungai Pekalen Maron

21 Juli 2025 - 15:17 WIB

Truk Tabrak Pemotor di Jalur Pantura Pesisir, Korban Meninggal Seketika

21 Juli 2025 - 14:58 WIB

Ada Pengendara Mabuk, Dua Pemotor Adu Banteng di Kota Probolinggo, Satu Tewas

20 Juli 2025 - 02:13 WIB

Gempa di Tiris Probolinggo Terjadi 64 Kali, Rusak 21 Rumah

19 Juli 2025 - 15:29 WIB

Korban Terakhir Perahu Pemancing di Perairan Lekok Ditemukan, Operasi SAR Dinyatakan Selesai

18 Juli 2025 - 17:55 WIB

Trending di Peristiwa