Menu

Mode Gelap
Dua Maling Motor yang Ditembak Polisi di Gending Divonis 11 Bulan dan 1 Tahun 6 Bulan Janda di Pasuruan Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Rumahnya Pedang Pora Sambut Kedatangan AKBP M. Wahyudin Latif di Polres Probolinggo Warga Kupang NTT Ditemukan Meninggal di Kamar Hotel Jember, ini Dugaan Penyebabnya Infrastruktur Belum Siap, Lumajang Absen dari Peluncuran Serentak Sekolah Rakyat Belum Ditemukan, Keluarga Korban Perahu Terbalik di Lekok Masih Berharap Korban Selamat

Budaya · 12 Agu 2018 16:46 WIB

Unik!! Ada Sarung Race di Kanigaran


					Unik!! Ada Sarung Race di Kanigaran Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Berbagai lomba digelar untuk memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI ke 73, oleh warga di penjuru tanah air. Namun lomba unik, justru diselenggarakan oleh warga di Jalan Ir.Juanda, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo, dengan lomba sarung race, Minggu (17/08/2018).

Sarung race atau balapan dengan menggunakan sarung dilengkapi helm pelindung kepala. Tetapi jangan salah, teknis balapnya cukup unik karena peserta balap berlari dengan posisi duduk. Alhasil, meski rute balap tak seberapa jauh, namun banyak eserta justru bergelimpagan.

“Seru sekali mas, ini untuk memeriahkan Agustusan, serta mengenang jasa para pejuang yang gugur saat perang memperebutkan kemerdekaan,” kata Abdus Syukur, salah seorang peserta loba kepada PANTURA7.com.

Selain sarung race, aneka lomba lain yang digelar adalahlomba pukul bantal, pukul air dalam plastik, lomba dayung serta lomba mencari harta karun. Tak hanya anak-anak dan pria dewasa, sejumlah ibu rumah tangga (IRT) juga terlihat meramaikan lomba.

“Ini salah satu cara agar persaudaraan dengan tetanggga, antar saudara dan hubungan antara anak dengan orang tua semakin erat. Pokoknya, kita bersatu dalam kebersamaan,” jelas dia.

Sementara, warga RT 04/RW 04 Kelurahan Jrebeng Wetan, Kecamatan Kedopok, justru menyambut hari proklamasi dengan menggelar doa bersama. Alasannya, doa bersama merupakan bentuk rasa syukur warga kepada Allah Yang Maha Esa, atas kemerdekaan yang berhasil diraih.

“Merayakan kemerdekaan tak harus dengan lomba dan atribut, warga disini cukup doa bersama. Kami berdoa karena bangsa ini diberi kemerdekaan, kami juga berdoa agar kami dan generasi penerus bisa mengisi kemerdekaan dengan hal-hal positif,” beber Abrizam, warga setempat. (*)

 

 

Penulis : Mohammad Rochim

Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 56 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Pedang Pora Sambut Kedatangan AKBP M. Wahyudin Latif di Polres Probolinggo

14 Juli 2025 - 16:40 WIB

Marak Begal, Curanwan, dan Curanmor: Gus Darwis: NU Lumajang Siap Turun ke Gelanggang

14 Juli 2025 - 11:31 WIB

Soal Sound Horeg, PCNU Lumajang Mengacu pada Keputusan Ulama

14 Juli 2025 - 11:11 WIB

Ada Festival Cerutu di Jember, Diwarnai Gerojokan Bansos bagi 40 Ribu Buruh Tani

13 Juli 2025 - 18:55 WIB

PCNU Lumajang Tegaskan Sebagai Mitra Kritis dan Konstruktif Pemerintah

13 Juli 2025 - 18:02 WIB

Bupati Ikuti Fatwa MUI Soal Sound Horeg: Tidak Dilarang, Tapi Harus Dikendalikan

13 Juli 2025 - 15:30 WIB

Uansut, Seni Menyesap Kopi yang Terlupakan

13 Juli 2025 - 13:38 WIB

Dua Pos Perlintasan KA Segera Dibangun di Kademangan Kota Probolinggo

12 Juli 2025 - 14:48 WIB

Menteri P2MI Kunjungi BLKLN Pasuruan, Tekankan Pentingnya Skill dan Prosedur Resmi

12 Juli 2025 - 08:22 WIB

Trending di Sosial