PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Teka-teki penyebab aksi bakar diri satu keluarga di Desa Pondok Wuluh, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo, mulai terkuak. Diduga kuat, aksi itu dilakukan karena Si Ibu, Soleha (35) depresi akibat konflik rumah tangga dengan suaminya, Siham (45).
Sholeha depresi berat karena sudah 3 bulan tak disapa oleh suaminya, semenjak mereka cek cok hebat beberapa bulan lalu. Konflik ini dipicu oleh kondisi ekonomi keluarga, dimana Siham yang dulunya sukses sebagai petani sekaligus pemilik penggilingan padi, mulai mengalami kesulitan ekonomi.
“Jadi korban sengaja melakukan aksi bakar diri karena tidak dimaafkan oleh suaminya sejak tiga bulan lalu. Korban ini depresi berat lalu membeli bensin dan mengajak putranya bakar diri di lahan jagung,” kata Kasatreskrim Polres Probolinggo, AKP Riyanto, Selasa (10/4/2018).
Kesimpulan ini juga diperkuat oleh hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), keterangan Siham, dan kesaksian warga sekitar. “Kami sudah memeriksa suami korban, Siham dan saksi-saksi lain. Memang antara korban dan suaminya sudah tiga bulan konflik,” tegas Riyanto.
Sebelum kejadian, tambah Riyanto, Soleha membeli 2 liter premium kepada tetangganya dengan alasan untuk bahan bakar sepeda motor. Setelah itu, ia memasak lalu pergi ke lahan jagung bersama anaknya Faris (1,5). “Selang satu jam setelah itu, terdengar teriakan anak kecil. Ternyata suara itu berasal dari suara Faris yang terbakar bersama ibunya,” ujar dia.
Diberitakan sebelumnya, Soleha dan anaknya Faris, dilarikan ke RSUD dr Mohamad Saleh, pasca mengalami luka bakar hebat, Senin (9/4/2018) kemarin. Faris akhirnya meninggal dunia saat menjalani perawatan, sedangkan Soleha dirawat dalam ruangan ICU lantaran kondisinya terus memburuk. (*)
Penulis : Mohamad Rochim
Editor : Efendi Muhammad