Menu

Mode Gelap
Didorong PK, Pudoli Sandra Disebut Representasi Perubahan Golkar Lumajang Polda Jatim Olah TKP Laka Maut Rombongan Nakes di Jalur Bromo, Gunakan 3D Scanner Bus yang Kecelakaan di Jalur Bromo Ternyata Membawa Rombongan Nakes RS Bina Sehat Jember Lansia di Pasuruan Dianiaya Menantu, Korban Alami Luka Serius Bus Pariwisata Kecelakaan di Jalur Bromo, 6 Penumpang Tewas Lumajang Kawal Percepatan PPPK ke Jakarta, Ribuan Honorer Dapat Kepastian

Ekonomi · 9 Mar 2018 10:24 WIB

Cabai Lokal Mahal, Pedagang Beralih Jual Cabai India


					Cabai Lokal Mahal, Pedagang Beralih Jual Cabai India Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Stok cabai rawit merah yang semakin minim dengan harga selangit, membuat beberapa pedagang cabai di pasar baru Kota Probolinggo, mulai beralih menjual jenis cabai rawit merah kering asal India.

Hal itu sengaja dilakukan pedagang, sebagai solusi guna mempertahankan daya beli konsumen cabai. Meski tak terlalu familiar, cabai impor dari india secara kualitas cukup pedas, disamping harganya yang murah yakni Rp 40 ribu perkilogram.

Ditengah kelesuan harga cabai lokal, yang menembus angka Rp 60 ribu perkilogram, cabai India jadi pilihan alternatif bagi pedagang, maupun pembeli cabai di Kota Probolinggo.

Salah satu penjualnya adalah Juhriyah penjual cabai asal Jrebeng Kulon, Kecamatan Kedopok kota setempat. Ia mengaku, selain menjual cabai rawit merah lokal, saat ini ia juga menjual cabai asal india. Alasannya karena harga cabai india lebih murah dan lebih pedas.

“Cabai India lebih murah dan lebih pedas makanya saya memilih cabai india, harganya cuma Rp. 40 ribu per kilogram,” ujarnya saat ditemui PANTURA7.com, Jum’at (9/3/2018).

Selain soal rasa dan harga, lanjut Juriyah, perbedaan lain antara cabai rawit lokal dan cabai India terletak pada tekstur kulit. “Cabai lokal tekstur kulitnya basah, sedangkan cabai india lebih kering,” imbuhnya.

Meski harga cabai india lebih murah, namun banyak pembeli yang belum menyadari masuknya cabai impor ke pasaran, sehingga penjualan cabai ini relatif stagnan. “Dalam sehari, saya hanya menjual cabai India sebanyak 5 kilogram,” Juriyah menjelaskan. (*)

 

Penulis : Rahmad Soleh
Editor : Zulkifky

Artikel ini telah dibaca 6 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Serapan Gula Petani tak Maksimal, Wagub Emil Tinjau PG Gending Probolinggo

9 September 2025 - 23:54 WIB

Harga Tembakau Kasturi Turun, Petani Lumajang Tetap Sumringah

9 September 2025 - 21:05 WIB

Penyerapan Pupuk Organik di Lumajang Rendah, Alokasi Berpotensi Dikurangi

8 September 2025 - 18:54 WIB

Petani Tebu Lumajang Akhirnya Sumringah, Tumpukan Gula di Gudang Terjual Rp.79,7 Miliar

5 September 2025 - 19:13 WIB

Impor Gula Rafinasi Bocor ke Pasar Konsumsi, Gula Petani Lokal Tak Terserap

4 September 2025 - 10:59 WIB

Kebanjiran Order, Persewaan Baju Karnaval di Pasuruan Raup Puluhan Juta

24 Agustus 2025 - 17:18 WIB

Dari Dapur Nenek ke Meja Milenial, Makanan Tradisional yang Menyatukan Zaman

24 Agustus 2025 - 15:15 WIB

Target Luas Tanam Tembakau di Kabupaten Probolinggo Belum Tercapai

18 Agustus 2025 - 17:22 WIB

Harga Tembakau di Probolinggo Mulai Melonjak, Tembus Rp 66 Ribu/Kg

15 Agustus 2025 - 14:48 WIB

Trending di Ekonomi