PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Libur panjang Natal dan jelang tahun baru 2018, berdampak pada lonjakan pengunjung di kawasan wisata Gunung Bromo, Kabupaten Probolinggo. Mayoritas merupakan pengunjung domestik, yang berasal dari sejumlah kota besar di penjuru tanah air.
Sayangnya, euforia menghabiskan liburan membuat kebanyakan pengunjung abai terhadap keselamatannya sendiri. Tak sedikit pengunjung yang naik ke tangga Gunung Bromo, bahkan hingga mencapai puncak kawah. Padahal status Gunung Bromo masih berada di level waspada dengan jarak aman 1 kilometer dari puncak kawah.
“Status Gunung Bromo masih waspada dengan radius aman satu kilometer. Kami himbau kepada pengunjung dan warga, untuk tidak memasuki zona bahaya ini, demi keselamatan bersama,” kata Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) Gunung Bromo, Ahmad Subhan beberapa waktu lalu.
Meski dilarang, namun nyatanya para pengunjung tetap nekad memasuki kawasan berbahaya itu. Alasannya, selain untuk mendapatkan spot terbaik, mereka juga penasaran kondisi kawah pasca gunung berketinggian 2.329 meter diatas permukaan laut (MDPL) itu erupsi pada awal 2016 lalu.
Tak ingin kecolongan, Polres Probolinggo dan Kodim 0820 pun melakukan patroli terpadu, Selasa (26/12/2017). Sejumlah wisatawan dan pelaku wisata yang hendak naik ke kawah, dicegat dan disarankan untuk tidak memasuki zona bahaya. Selain itu, petugas membagikan masker guna melindungi sistem pernafasan mereka dari belerang yang menyegat mendekati bibir kawah.
“Kami ingin memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengunjung yang menikmati liburan disini. Kami juga himbau agar pengunjung menjauhi zona bahaya karena gunung ini merupakan gunung api aktif dengan radius aman satu kilo meter,” papar Kapolres Probolinggo, AKBP Fadly Samad yang memimpin patroli gabungan tersebut.
Selain himbauan dan pemberian masker gratis, menurut Kapolres, pihaknya juga akan menempatkan personel jaga di kaki Gunung Bromo. “Tujuannya untuk mengurangi jumlah pengunjung yang naik ke kawah. Kami sudah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait tentang hal ini,” tandas perwira kelahiran Makassar Sulawesi Selatan ini. (em/arf).
Tinggalkan Balasan