Menu

Mode Gelap
Innalillahi! Mr. X Ditemukan Membusuk di Jalur Pendakian Gunung Arjuno Top! Jember Marching Band Sabet 5 Emas di Kejuaraan Dunia Malaysia Kala Khofifah Turun Ke Sungai Legundi Probolinggo, Bersihkan Sampah Bersama Warga Finis di Posisi Tiga, Jember Raih 11 Medali di MTQ XXXI Jawa Timur Polisi Tetapkan 5 Tersangka Pengeroyokan di Gondang Wetan Pasuruan, Seluruhnya Pelajar Warga 4 Desa Bergotong Royong Bangun Akses Baru di Senduro Lumajang

Pendidikan · 23 Okt 2017 08:27 WIB

Tuntut S-K, Ribuan GTT dan PTT Jember Gelar Aksi Mogok Massal


					Tuntut S-K, Ribuan GTT dan PTT Jember Gelar Aksi Mogok Massal Perbesar

JEMBER-PANTURA7.com, Ribuan guru tidak tetap (GTT) dan pegawai tidak tetap (PTT) di Kabupaten Jember, Jawa Timur, melakukan aksi mogok massal, Senin (23/10/2017). Aksi ini dilakukan di kantor Unit Pelaksanaan Teknis (UPT), yang kemudian dilanjutkan di kantor Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Jember.

Dikantor PGRI Jember, massa melakukan mogok kerja, dengan menduduki halaman kantor sambil menggelar doa bersama. Selain itu, massa melakukan orasi sambil membentangkan spanduk bernada tuntutan kepada Bupati Jember, agar aspirasi mereka dikabulkan.

Abdullah, salah satu perwakilan massa mengatakan, aksi ini dilakukan karena para GTT dan PTT resah dengan kebijakan Permendikbud nomor 26 tahun 2017, yang menyatakan bahwa GTT dan PTT berhak menerima honor dari dana bantuan operasional sekolah (BOS) jika sudah mengantongi surat keputuan (SK) penugasan dari kepala daerah.

“Oleh karenanya, kami mendesak Bupati untuk segera menerbitkan SK penugasan. Selain untuk legalitas, SK itu juga salah satu syarat agar kami mendapat honor dari BOS. Kami ingin melihat langkah kongkrit dari Bupati, dalam mensejahterakan dunia pendidikan di Jember,” ujar Abdullah, seusai berorasi.

Aksi para GTT dan PTT ini, kata Abdullah, akan berkala mereka lakukan hingga Bupati Jember, Hj. Faida, benar-benar mendengar aspirasi mereka dan memenuhi tuntutan para GTT dan PTT. “Kami akan tunggu sejauh mana Bupati mengentaskan nasib kami, yang jelas perjuangan ini tidak akan berhenti disini,” tandasnya.

Meski melibatkan sedikitnya 2.000 warga, namun dari awal hingga akhir, aksi berjalan cukup tertib sehingga petugas kepolisian Polres Jember yang melakukan pengawalan tidak kewalahan. Sementara dari jajaran Pemkab Jember, tak satupun yang keluar menemui massa. (fly/ela).

Artikel ini telah dibaca 22 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Dulu Hanya Makan Sekali Sehari, Kini Siswa SD Ini Bisa Makan Dua Kali Berkat Program MBG

29 Agustus 2025 - 18:50 WIB

Polinema Jadi Harapan Baru Lumajang Cetak SDM Berdaya Saing Global

28 Agustus 2025 - 16:34 WIB

Tanpa Tunggu Tahun Ajaran Baru, Sekolah Rakyat di Jember Terima Siswa Sepanjang Tahun

1 Agustus 2025 - 16:59 WIB

Demi Sekolah, Siswi SD di Lumajang Terjatuh Saat Digendong Ayahnya Seberangi Lahar Semeru

1 Agustus 2025 - 16:31 WIB

Kurang Diminati, Pemkab Probolingggo Bakal Tutup SDN Warujinggo 2

18 Juli 2025 - 16:06 WIB

Miris! SDN Warujinggo 2 Probolinggo 2 Tahun Gagal Dapatkan Siswa Baru

17 Juli 2025 - 09:29 WIB

Hari Pertama Sekolah Rakyat di Kota Probolinggo, Dipantau Langsung Gubernur Khofifah

14 Juli 2025 - 19:54 WIB

Hari Pertama Sekolah Rakyat di Kota Probolinggo, Siswa Ikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah

14 Juli 2025 - 12:49 WIB

Sekolah Rakyat Segera Dimulai, Asrama dan Ruang Kelas Dikenalkan

11 Juli 2025 - 04:47 WIB

Trending di Pendidikan