Menu

Mode Gelap
Sekda Memasuki Masa Pensiun, Pemkot Probolinggo Segera Buka Seleksi Terbuka Anak-Anak Sumberlangsep Lumajang Tak Bisa Sekolah Akibat Banjir Lahar Dingin Semeru Simpan 11 Paket Sabu Siap Edar, Penjual Ampas Tahu di Lekok Dibekuk Polisi Jalur Gumitir Ditutup, Warga Ramai-ramai Naik Kereta Api Tiga Tahun Mangkrak, Pembangunan Gedung Inspektorat Kota Probolinggo Kembali Dilanjutkan Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik PWI Probolinggo Bergulir, Polisi Periksa Saksi

Pendidikan · 23 Okt 2017 08:27 WIB

Tuntut S-K, Ribuan GTT dan PTT Jember Gelar Aksi Mogok Massal


					Tuntut S-K, Ribuan GTT dan PTT Jember Gelar Aksi Mogok Massal Perbesar

JEMBER-PANTURA7.com, Ribuan guru tidak tetap (GTT) dan pegawai tidak tetap (PTT) di Kabupaten Jember, Jawa Timur, melakukan aksi mogok massal, Senin (23/10/2017). Aksi ini dilakukan di kantor Unit Pelaksanaan Teknis (UPT), yang kemudian dilanjutkan di kantor Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Jember.

Dikantor PGRI Jember, massa melakukan mogok kerja, dengan menduduki halaman kantor sambil menggelar doa bersama. Selain itu, massa melakukan orasi sambil membentangkan spanduk bernada tuntutan kepada Bupati Jember, agar aspirasi mereka dikabulkan.

Abdullah, salah satu perwakilan massa mengatakan, aksi ini dilakukan karena para GTT dan PTT resah dengan kebijakan Permendikbud nomor 26 tahun 2017, yang menyatakan bahwa GTT dan PTT berhak menerima honor dari dana bantuan operasional sekolah (BOS) jika sudah mengantongi surat keputuan (SK) penugasan dari kepala daerah.

“Oleh karenanya, kami mendesak Bupati untuk segera menerbitkan SK penugasan. Selain untuk legalitas, SK itu juga salah satu syarat agar kami mendapat honor dari BOS. Kami ingin melihat langkah kongkrit dari Bupati, dalam mensejahterakan dunia pendidikan di Jember,” ujar Abdullah, seusai berorasi.

Aksi para GTT dan PTT ini, kata Abdullah, akan berkala mereka lakukan hingga Bupati Jember, Hj. Faida, benar-benar mendengar aspirasi mereka dan memenuhi tuntutan para GTT dan PTT. “Kami akan tunggu sejauh mana Bupati mengentaskan nasib kami, yang jelas perjuangan ini tidak akan berhenti disini,” tandasnya.

Meski melibatkan sedikitnya 2.000 warga, namun dari awal hingga akhir, aksi berjalan cukup tertib sehingga petugas kepolisian Polres Jember yang melakukan pengawalan tidak kewalahan. Sementara dari jajaran Pemkab Jember, tak satupun yang keluar menemui massa. (fly/ela).

Artikel ini telah dibaca 22 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Kurang Diminati, Pemkab Probolingggo Bakal Tutup SDN Warujinggo 2

18 Juli 2025 - 16:06 WIB

Miris! SDN Warujinggo 2 Probolinggo 2 Tahun Gagal Dapatkan Siswa Baru

17 Juli 2025 - 09:29 WIB

Hari Pertama Sekolah Rakyat di Kota Probolinggo, Dipantau Langsung Gubernur Khofifah

14 Juli 2025 - 19:54 WIB

Hari Pertama Sekolah Rakyat di Kota Probolinggo, Siswa Ikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah

14 Juli 2025 - 12:49 WIB

Sekolah Rakyat Segera Dimulai, Asrama dan Ruang Kelas Dikenalkan

11 Juli 2025 - 04:47 WIB

Jember Jadi Tuan Rumah Porseni Madrasah se-Jawa Timur, Diikuti Ribuan Pelajar

8 Juli 2025 - 16:54 WIB

Isi Libur dengan Ilmu, Anak-anak di Prigen Pilih Belajar Bahasa Inggris

28 Juni 2025 - 16:16 WIB

Renovasi Sekolah Rakyat Kabupaten Pasuruan Sudah 50 Persen, Siap Digunakan Saat Tahun Pelajaran Dimulai

23 Juni 2025 - 17:43 WIB

Memprihatinkan! 1.500 Sekolah di Jember Rusak

22 Juni 2025 - 22:53 WIB

Trending di Pendidikan