PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Angin kencang menyapu rumah semi permanen milik Sura (75), warga Desa Banyuanyar Kidul, Kecamatan Banyuanyar, Kabupaten Probolinggo. Akibatnya, rumah berukuran 12×6 meter itu rata dengan tanah.
Informasi yang dihimpun PANTURA7.com, angin kencang mulai berhembus disekitar pemukiman tersebut sejak Sabtu (30/9/2017) siang. Saat itu, hembusan angin membuat rumah nenek renta itu agak miring ke barat. Sejumlah tetangga dan kerabat kemudian menyarankan korban mengungsi, sebagai antisipasi jika rumah benar-benar roboh.
“Saya dan beberapa tetangga menyuruh nenek Sura mengungsi, jangan tinggal didalam rumah karena membahayakan. Benar saja, rumah itu kemudian roboh,” tutur Sutrisno, salah satu kerabat korban, Minggu (01/10/2017).
Sebelum roboh, jelas Sutrisno, terdengar suara gemuruh dan angin kencang tanpa disertai hujan. Hampir seluruh bagian rumah dan perabotan, tidak dapat diselamatkan. Beruntung saat kejadian, Sura sedang tidak didalam rumah.
“Setiap harinya, dia kan berkerja sebagai tukang pijat dan memelihara kambing milik orang. Nah saat kejadian, nenek Sura sedang keluar rumah,” jelas tambah Sutrisno.
Akibat rumahnya roboh, nenek Sura kini terpaksa mengungsi ke rumah saudaranya. Rumah itu ia tinggali bersama anaknya, sedangan sang suami telah meninggal dunia 10 tahun silam.
Sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Kabupaten Probolinggo yang datang ke lokasi, mulai membersihkan material rumah dan mencari harta benda yang masih bisa diselamatkan. Untuk rencana lebih lanjut, BPBD masih akan berkoordinasi dengan sejumlah instansi terkait.
“Kami akan koordinasi dengan pihak kecamatan dan Dinas Sosial untuk penanganan selanjutnya, kalau kerugian material kami prediksi sedikitnya Rp. 15 juta,” jelas Heri, petugas BPDB Kabupaten Probolinggo di lokasi. (em/ela).
Tinggalkan Balasan