PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Kebakaran hutan yang melanda kawasan konservasi Gunung Bromo dua pekan lalu, membuat sejumlah kalangan prihatin. Pasalnya, kebakaran itu mengancam kelestarian bunga Edelweiss atau yang dikenal sebagai bunga Abadi.

Tak ingin bunga khas tengger itu punah, puluhan relawan dari Bromo Lovers turun tangan dengan mengkampanyekan penyelamatan Edelweis. Caranya dengan menyisir lautan pasir Bromo di Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, hingga ke tanjakan Pakis Bincil, Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan.

Mereka kemudian mengambil edelweiss muda atau yang baru tumbuh, untuk dibudidayakan kembali. Edelwesi muda itu merupakan sisa tanaman yang selamat dari jangkauan api, yang membakar lereng bromo.

“Pasca kebakaran, banyak tanaman edelweiss yang mati. Kami berusaha membudidayakan yang masih tersisa, khawatir terjjadi musibah kebakaran lagi,” tutur Ketua Bromo Lovers, Teguh Wibowo, Jum’at (29/9/2017),

Hasilnya, sekitar 300 edelweis muda berhasil diangkat oleh penggiat lingkungan ini. Bibit itu lalu dipindahkan ke polibag yang telah disediakan, sebelum dibawa pulang untuk dipelihara.

”Kami sepakat bahwa ini adalah bentuk kampanye terhadap penyelamatan lingkungan, semoga menjadi motivasi dan mengispirasi pemuda atau kelompok lain untuk turut terlibat melestarikan lingkungan”, tambahnya.

Bibit yang dipelihara dan dapat tumbuh degan sempurna, nantinya akan diserahkan ke Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) sebagai pihak pengelola kawasan Gunung Bromo. “Jadi tanaman ini akan kami serahkan ke TNBTS untuk ditanam kembali,” jelas Sunarip, salah satu pendiri komunitas Bromo Lovers. (em/ela).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *