Menu

Mode Gelap
Belum Memenuhi Izin, Pemkot Probolinggo Tutup Sementara Mie Gacoan Akhirnya, Polisi Tetapkan Sopir Bus sebagai Tersangka Laka Maut di Jalur Bromo Kasus Suami Tusuk Istri, Pelaku Mengaku Emosi Setelah Dituduh Memberi Uang ke Istri Kedua Kesal Ditanyai Motor yang Digadaikan, Suami di Pasuruan Kalap Tusuk Istri Siasati Balap Liar, Bupati Jember Canangkan Pembangunan Sirkuit di Kawasan Stadion JSG Satreskrim Lumajang Ringkus 2 Pelaku Pengeroyokan Sadis di Bayeman

Lingkungan · 25 Des 2018 11:21 WIB

Tak Takut Tsunami di Luar Kota, Warga Padati Pantai Mayangan untuk Mandi di Laut


					Tak Takut Tsunami di Luar Kota, Warga Padati Pantai Mayangan untuk Mandi di Laut Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Memanfaatkan liburan Natal dan Tahun Baru, rupanya benar-benar dimanfaatkan warga untuk berlibur. Salah satunya mereka mendatangi objek wisata bahari di Pantai Mayangan, Selasa (24/12/2018). Kendati pantai identik dengan bencana alam tsunami, justru di Pantai Mayangan banyak warga memanfaatkan air laut untuk mandi.

Seperti yang diketahui,  Pantai Mayangan merupakan salah satu objek wisata yang menjadi daya tarik tersendiri. Selain digunakan sebagai terapi kesehatan, adanya Komunitas Sahabat Laut pengikat kebersamaan di antara mereka.

Apalagi, momentum liburan ini tidak dilewatkan oleh masyarakat. Puluhan warga tampak tengah asyik menikmati air laut, dari berbagai usia mereka asyik berendam dan berenang. Mereka seolah tak takut dengan pasca kehadian tsunami yang terjadi di Selat Sunda di Banten dan Lampung, Sabtu malam lalu.

Zainuddin (33) warga Kareng Lor, Kecamatan Kedopok mengaku, sengaja mandi air laut untuk memanfaatkan liburan. Ia yang datang bersama istri dan dua anaknya merasa lebih nyaman jika berlibur di pantai. Meski sempat ada tsunami di Banten ia tak takut.

Beberapa warga yang tengah menikmati suasana pantai saat Natal. (Foto : Rahmad Soleh).

“Lebih enak selain murah ya emang suka mandi d llaut. Rencana sih di luar kota, cuma ramai jadinya milih di kota sendiri. Ya meski di luar sana ada tsunami kami tak takut. Insyaallah aman,” ucapnya pada PANTURA7.com.

Hal senada disampaikan, Halimah (26).  Wanita asal Madura ini mengaku, mandi air laut sebagai sarana terapi kesehatan. Ia yang tahu dari medsos ingin mencoba merasakan terapi air laut.

“Penasaran sih, katanya bisa sebagai terapi. Makanya saya coba. Kebetulan agak pegal linu. Memang lebih segar sih, rencana gak kali ini saja tapi nanti akan sering-sering ke sini,” ujarnya.

Warga di Kota Probolinggo justru tak takut untuk mandi di pantai pasca tsunami.  (*)

 

 

Penulis:  Rahmad Soleh

Editor: Ikhsan Mahmudi

Artikel ini telah dibaca 16 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Belum Memenuhi Izin, Pemkot Probolinggo Tutup Sementara Mie Gacoan

23 September 2025 - 00:30 WIB

Cegah Kecelakaan, Polisi Uji Kelayakan Jeep Bromo Secara Gratis

22 September 2025 - 14:56 WIB

Pimpin Karang Taruna Lumajang, Dedi Marta Siap Sinergikan Peran Pemuda

21 September 2025 - 13:19 WIB

Pekerja Migran asal Ranuagung Meninggal di Malaysia, Pemkab Probolinggo Fasilitasi Pemulangan Jenazah

21 September 2025 - 07:52 WIB

Jelang Musim Hujan, 7 Wilayah KAI Daops 9 Jember Rawan Terdampak Bencana Alam

19 September 2025 - 20:06 WIB

Penerbangan Perdana Jember–Jakarta Kembali Ditunda, Dijadwalkan 23 September 2025

18 September 2025 - 17:53 WIB

Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru

17 September 2025 - 20:06 WIB

Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali Sepanjang Januari Hingga September

17 September 2025 - 19:52 WIB

Sidak Pembangunan Gedung Inspektorat, DPRD Kota Probolinggo Pesimis Pengerjaan Tepat Waktu

17 September 2025 - 17:27 WIB

Trending di Regional