Menu

Mode Gelap
Cegah Penyelundupan, Lapas Probolinggo Terapkan Pemeriksaan Berlapis Tahun ini, Pemkab Probolinggo Dirikan 129 Desa Mandiri Sebanyak 204 Bangunan Ponpes di Lumajang Belum Kantongi Izin PBG Akibat Bakar Sampah, Rumah di Talkandang Probolinggo Ludes Terbakar Gerbong Mutasi Dimulai, Bupati Probolinggo Geser 130 Pejabat Eselon III dan IV Petahunan Menuju Desa Bersinar 2025, DPRD Lumajang Dorong Replikasi Program P4GN

Ekonomi · 23 Nov 2018 07:12 WIB

Harga Ikan Anjlok, Nelayan Jeblok


					Harga Ikan Anjlok, Nelayan Jeblok Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Sejak dua pekan terakhir, harga ikan di sejumlah pasar tradisional di wilayah Kabupaten Probolinggo anjlok. Hal ini, membuat pra pedagang heran karena masa tera’an atau masa paceklik sudah berakhir seiring tibanya musim penghujan.

Salah satu pedagang ikan di Pasar Semampir, Kecamatan Kraksaan, Siti Maryam (40) mengaku heran dengan rendahnya harga ikan selama dua minggu terakhir ini. Tidak hanya di Pasar Semampir, harga ikan juga anjlok di pasar lain, seperti di Pasar Paiton dan Pasar Pajarakan.

“Turunnya harga ikan saat ini tidak seperti biasanya. Biasanya kalau sudah selesai kemarau, harga ikan di pasaran agak meningkat, meskipun tidak terlalu tinggi,” ungkap Maryam, Jum’at (23/11/2018).

Selain faktor cuaca, anjloknya harga ikan juga dipicu oleh banyak ikan dari luar daerah dengan harga murah. Akibatnya, harga ikan pedagang ikan lokal semakin tak bisa bersaing. “Sedangkan saat ini pembeli ikan sedikit, cepat busuk kalau gak laku,” tutur dia.

Ia menambahkan, jenis ikan yang harganya turun diantaranya adalah ikan tongkol yang awalnya seharga Rp 23 ribu perkilo, kini turun menjadi Rp. 10 ribu perkiloram. Lalu ikan Layang, yang awalnya Rp 15 ribu, kini hanya seharga Rp 6 ribu.

“Hanya ikan Bulus, yang harganya cukup tinggi, yaitu Rp. 18 ribu perkilogramnya. Sedangkan ikan ikan yang lain, harganya sudah turun semua,” ucap dia.

Sementara itu, Ahmad Toriq (30) nelayan asal Desa Kalibuntu, Kecamatan Kraksaan, mengatakan bahwa rendahnya harga ikan, mencekik para nelayan. Toriq mengaku harga ikan saat ini sangat merugikan pihak nelayan.

“Penghasilan nelayan juga kecil karena harga jual rendah, sehingga lebih banyak biaya daripada uang yang kami dapat. Biasanya setiap melaut, itu kami hitung biaya, baik bahan bakar dan biaya lain. Kalau begini kan rugi nelayan,” tandas Toriq. (*)

 

 

Penulis : Moh Ahsan Faradies

Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 17 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Cegah Penyelundupan, Lapas Probolinggo Terapkan Pemeriksaan Berlapis

7 Oktober 2025 - 04:03 WIB

Sebanyak 204 Bangunan Ponpes di Lumajang Belum Kantongi Izin PBG

6 Oktober 2025 - 17:08 WIB

Bupati Lumajang dan TNI Serahkan Bantuan Kepada Mbok Imuk Warga Kecamatan Guculialit

6 Oktober 2025 - 13:13 WIB

Waspada! ini 5 Ciri Rokok Ilegal yang Perlu Diketahui Masyarakat

6 Oktober 2025 - 09:59 WIB

Pemuda Lumajang Ubah Limbah Makanan MBG Jadi Eco Enzyme, Pupuk, dan Pakan Magot

5 Oktober 2025 - 15:10 WIB

Gerakan Sosial, NU Santuni Anak Penderita Sindromproteus di Besuk Probolinggo

5 Oktober 2025 - 14:42 WIB

Pemdes Tempeh Tengah Ajak Warga Bantu Santri Keracunan HCL

5 Oktober 2025 - 13:47 WIB

Harmoni Lagu Anak Indonesia, Anak-anak Lereng Bromo Ikuti Lomba Bernyanyi

4 Oktober 2025 - 17:08 WIB

Rampungkan Struktur Pengurus, PCNU Kota Kraksaan Sertakan 13 Doktor

4 Oktober 2025 - 16:31 WIB

Trending di Regional