Menu

Mode Gelap
Penutupan Jalur Gumitir, Satlantas Probolinggo Siaga Hadapi Potensi Lonjakan Kendaraan di Jalur Pantura Petani Semangka di Ambulu Jember Keluhkan Minimnya Pendampingan, Jamur Jadi Ancaman Utama Serapan Gabah Bulog Jember Turun Usai Panen Raya, Fokus ke Panen Gaduh Diduga Ada Pungli Penahanan Ijazah, Puluhan Mahasiswa UPM Demo Penutupan Jalur Gumitir Berdampak ke Pengusaha Bus Probolinggo, Organda Berharap Penutupan Ditinjau Ulang Polisi Gendut di Pasuruan Tak Bisa Santai Lagi, Kini Wajib Olahraga

Ekonomi · 23 Nov 2018 07:12 WIB

Harga Ikan Anjlok, Nelayan Jeblok


					Harga Ikan Anjlok, Nelayan Jeblok Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Sejak dua pekan terakhir, harga ikan di sejumlah pasar tradisional di wilayah Kabupaten Probolinggo anjlok. Hal ini, membuat pra pedagang heran karena masa tera’an atau masa paceklik sudah berakhir seiring tibanya musim penghujan.

Salah satu pedagang ikan di Pasar Semampir, Kecamatan Kraksaan, Siti Maryam (40) mengaku heran dengan rendahnya harga ikan selama dua minggu terakhir ini. Tidak hanya di Pasar Semampir, harga ikan juga anjlok di pasar lain, seperti di Pasar Paiton dan Pasar Pajarakan.

“Turunnya harga ikan saat ini tidak seperti biasanya. Biasanya kalau sudah selesai kemarau, harga ikan di pasaran agak meningkat, meskipun tidak terlalu tinggi,” ungkap Maryam, Jum’at (23/11/2018).

Selain faktor cuaca, anjloknya harga ikan juga dipicu oleh banyak ikan dari luar daerah dengan harga murah. Akibatnya, harga ikan pedagang ikan lokal semakin tak bisa bersaing. “Sedangkan saat ini pembeli ikan sedikit, cepat busuk kalau gak laku,” tutur dia.

Ia menambahkan, jenis ikan yang harganya turun diantaranya adalah ikan tongkol yang awalnya seharga Rp 23 ribu perkilo, kini turun menjadi Rp. 10 ribu perkiloram. Lalu ikan Layang, yang awalnya Rp 15 ribu, kini hanya seharga Rp 6 ribu.

“Hanya ikan Bulus, yang harganya cukup tinggi, yaitu Rp. 18 ribu perkilogramnya. Sedangkan ikan ikan yang lain, harganya sudah turun semua,” ucap dia.

Sementara itu, Ahmad Toriq (30) nelayan asal Desa Kalibuntu, Kecamatan Kraksaan, mengatakan bahwa rendahnya harga ikan, mencekik para nelayan. Toriq mengaku harga ikan saat ini sangat merugikan pihak nelayan.

“Penghasilan nelayan juga kecil karena harga jual rendah, sehingga lebih banyak biaya daripada uang yang kami dapat. Biasanya setiap melaut, itu kami hitung biaya, baik bahan bakar dan biaya lain. Kalau begini kan rugi nelayan,” tandas Toriq. (*)

 

 

Penulis : Moh Ahsan Faradies

Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 15 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Penutupan Jalur Gumitir, Satlantas Probolinggo Siaga Hadapi Potensi Lonjakan Kendaraan di Jalur Pantura

24 Juli 2025 - 20:02 WIB

Petani Semangka di Ambulu Jember Keluhkan Minimnya Pendampingan, Jamur Jadi Ancaman Utama

24 Juli 2025 - 19:37 WIB

Serapan Gabah Bulog Jember Turun Usai Panen Raya, Fokus ke Panen Gaduh

24 Juli 2025 - 19:10 WIB

Diduga Ada Pungli Penahanan Ijazah, Puluhan Mahasiswa UPM Demo

24 Juli 2025 - 18:34 WIB

Penutupan Jalur Gumitir Berdampak ke Pengusaha Bus Probolinggo, Organda Berharap Penutupan Ditinjau Ulang

24 Juli 2025 - 18:04 WIB

MUI Lumajang Akhirnya Tegaskan Fatwa Haram terhadap Sound Horeg

24 Juli 2025 - 15:48 WIB

Dua Pegawai Terlibat Penjualan e-Pajak Tak Diproses Hukum, Ini Alasan Pemkab Lumajang

24 Juli 2025 - 14:52 WIB

Pemprov Jatim Salurkan Bantuan Sosial Rp1,6 Miliar di Kota Pasuruan

23 Juli 2025 - 19:55 WIB

Kekerasan terhadap Anak di Pasuruan Masih Marak, Dukungan Psikologis Harus Diperkuat

23 Juli 2025 - 19:35 WIB

Trending di Sosial