Probolinggo,– Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI, Arifatul Choiri Fauzi, Jum’at siang (5/12/25) kunjungan ke Desa Ngadas, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo.
Dalam kunjungannya, Menteri Arifatul menekankan pentingnya kolaborasi lintas lembaga untuk memperkuat ketahanan keluarga dan menurunkan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Menurutnya, berdasarkan analisis kasus yang ditangani selama hampir setahun, ada lima faktor utama penyebab tingginya kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Persoalan ekonomi, pola asuh keluarga, paparan gawai (gadget), lingkungan sosial, serta pernikahan usia anak, menjadi beberapa soal yang berdampak pada kekerasan anak.
“Saya menegaskan, bahwa penyelesaian persoalan ini harus dilakukan dari hulunya dengan memperkuat keluarga, terutama kaum perempuan,” kata Menteri Arifatul.
Ia menjelaskan, program ‘Ruang Bersama Indonesia’ dirancang sebagai kolaborasi antar-kementerian dan lembaga agar berbagai tugas lapangan seperti pendamping desa, pekerja sosial dan tenaga kesehatan tidak lagi bekerja sendiri-sendiri.
Perempuan kelahiran Pulai Madura ini menjamin, Kementerian PPPA berkomitmen menghadirkan mitra pemberdayaan ekonomi untuk melatih perempuan Tengger sesuai kebutuhan pasar, bukan hanya berdasarkan minat produksi.
Setelah pelatihan, sambung wanita yang juga Ketua Umum Pengurus Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama ini, ibu-ibu akan mendapatkan pinjaman modal beserta pendampingan rutin mingguan agar usaha mereka berkelanjutan.
“Nantinya pelatihan akan disesuaikan dengan pasar, bukan sekedar kemauan, yang tujuannya agar produk-produk yang dihasilkan memiliki nilai jual kuat,” tuturnya.
Menteri kelahiran 28 Juli 1969 ini juga mengajak para perempuan menyampaikan langsung kendala dan kebutuhan mereka, sebagai dasar kerjasama kolaboratif pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan perempuan dan anak di wilayah Tengger.
“Kami juga menegaskan peran strategis perempuan sebagai tiang keluarga dan bangsa, ketika perempuannya baik dan kuat, maka keluarga, desa, dan bangsa juga akan kuat,” pesannya.
Harapan Pemerintah Daerah
Wakil Bupati Probolinggo, Lora Fahmi Abdul Haq Zaini mengakui pentingnya kunjungan Menteri PPPA dalam memperkuat program-program pemberdayaan di desa, termasuk peran komunitas Mujdalah Kiai Kampung yang dinilai aktif mendukung pembangunan sosial.
Ra Fahmi juga menyoroti peran strategis perempuan sebagai penggerak utama keluarga. Kementerian PPPA diharapkan dapat memperluas pendampingan serta program pemberdayaan ibu-ibu di wilayah Kabupaten Probolinggo.
“Dengan kerja sama dan dukungan seluruh pihak, mimpi untuk mewujudkan Probolinggo Baru, Probolinggo Maju, dan Probolinggo Sejahtera dapat segera terwujud,” ujar dia.
Sementara itu, Founder Mujadalah Kiai Kampung, Habib Najib Atamimi menuturkan, dengan hadirnya Menteri PPPA, ia berharap, taraf hidup perempuan suku Tengger dapat meningkat, khususnya di sektor perekonomian.
“Semoga dengan hadirnya Bu Menteri serta pendampingan yang dilakukan, dapat menjadi penyemangat serta motivasi perempuan tengger untuk memperbaiki hidup,” harapnya. (*)












