Probolinggo,– Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) di Kabupaten Probolinggo menunjukkan perkembangan. Hingga saat ini, realisasi program tersebut telah mencapai sekitar 80 persen, menyisakan 28 desa yang belum tersentuh.
Kepala Kantor ATR/BPN Kabupaten Probolinggo, Agus Susmianto mengatakan, capaian tersebut merupakan hasil kerja panjang sejak program PTSL pertama kali diluncurkan pemerintah pada 2017.
Agua menyebut, tahun perdana menjadi masa yang paling menantang, sebab terjadi lonjakan target secara nasional.
“Saya tahu persis karena waktu itu saya masih bertugas di pusat. Target nasional awalnya hanya satu juta bidang, lalu mendadak dinaikkan menjadi lima juta,” kata Agus, Minggu (23/11/15).
Agus mengatakan, selain target yang meningkat drastis, kondisi operasional di lapangan saat itu juga jauh dari ideal.
Secara teori, proses adjudikasi massal pada program PTSL harus didukung sistem lengkap dan fasilitas yang memadai. Namun pada kenyataannya, banyak aspek yang belum siap.
“Standarnya itu satu desa disapu bersih dan ada basecamp untuk petugas. Realitanya dulu tidak seperti itu. Petugas harus bolak-balik dari kantor ke desa. Bayangkan saja dari Kraksaan ke Tiris, pulang-pergi terus. Itu salah satu tantangan terbesar saat itu,” papar dia.
Ia menilai, keberhasilan mencapai 80 persen saat ini merupakan gambaran kerja kolektif yang lebih terstruktur dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Peningkatan kapasitas sumber daya manusia, pembenahan sistem, serta dukungan pemerintah daerah menjadi faktor penting dalam mendorong percepatan program.
“Sekarang jauh lebih tertata. Baik dari sisi teknis, sumber daya, maupun dukungan anggaran. Kami optimis 28 desa yang tersisa bisa segera terakomodasi, sehingga Kabupaten Probolinggo dapat menuju status lengkap,” ujar Agus optimis.
Dengan terus bergulirnya program PTSL, ia berharap masyarakat semakin mudah mendapatkan kepastian hukum atas tanah mereka.
Pihaknya menargetkan percepatan dapat terus dipacu agar seluruh wilayah dapat terdata dan tersertifikasi secara menyeluruh dalam beberapa tahun ke depan.
“Setiap tahun kami mendapat target menyelesaikan setidaknya 7.000 bidang tanah. Namun karena ada sisa anggaran, kami optimalkan sehingga total realisasinya tahun ini sudah mencapai 110 persen,” klaim Agus. (*)













