Pasuruan, – Cuaca ekstrem berupa hujan deras disertai angin kencang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Pasuruan, Rabu (12/11/2025). Akibatnya, beberapa rumah warga mengalami kerusakan, sementara ratusan rumah lainnya terendam banjir dengan ketinggian air mencapai 50 centimeter.
Berdasarkan data dari BPBD Kabupaten Pasuruan, hujan mulai turun sekitar pukul 13.00 WIB dan berlangsung lebih dari dua jam. Hujan berintensitas tinggi tersebut memicu terjadinya bencana angin kencang dan banjir di beberapa kecamatan.
Kalaksa BPBD Kabupaten Pasuruan, Sugeng Hariyadi mengatakan, bahwa cuaca ekstrem kali ini menimbulkan dampak cukup signifikan di sejumlah wilayah.
“Hujan deras disertai angin kencang terjadi di beberapa kecamatan seperti Kejayan, Gondangwetan, Wonorejo, dan Beji. Sementara banjir melanda wilayah Winongan, Beji, Gempol, Grati, Bangil, dan Rejoso,” ujar Sugeng, Kamis (13/11/2025).
Ia menjelaskan, angin kencang mengakibatkan sejumlah rumah warga mengalami kerusakan ringan hingga sedang, serta pohon tumbang yang sempat menghambat arus lalu lintas.
Di Kecamatan Kejayan, satu rumah milik warga bernama Aisah di Dusun Krajan, Desa Kepuh, mengalami kerusakan di bagian tembok dan atap belakang.
Di Beji, rumah milik Yulianto di Dusun Sumber Tumpuk, Desa Gununggangsir, juga mengalami kerusakan pada bagian atap.
Sementara di Gondangwetan, rumah milik A. Sokhibul Arifin di Dusun Pekajangan, Desa Bayeman, mengalami kerusakan pada bagian atap dan tembok.
“Sedangkan di Wonorejo, pohon tumbang di Dusun Tumpuk, Desa Sambisirah, sempat menutup akses jalan sebelum akhirnya berhasil dievakuasi petugas,” terang Sugeng.
Untuk bencana banjir, genangan air dilaporkan terjadi di enam kecamatan akibat meluapnya DAS Rejoso, DAS Kedunglarangan, dan DAS Wrati.
Di Kecamatan Winongan, banjir merendam lima dusun di Desa Bandaran dan satu dusun di Desa Prodo dengan ketinggian air antara 10 hingga 30 centimeter. Sebanyak 287 kepala keluarga (KK) terdampak di wilayah ini.
Wilayah Beji menjadi salah satu yang paling luas terdampak, dengan genangan setinggi 10 hingga 40 centimeter di sejumlah desa seperti Kedungringin, Balongrejo, Gersikan, dan Kedungboto. Total 695 KK terdampak di kecamatan tersebut.
Di Kecamatan Gempol, air menggenangi beberapa dusun di Desa Kejapanan dan Desa Gempol dengan ketinggian mencapai 50 centimeter, memengaruhi 1.010 KK.
Sedangkan di Bangil, genangan air mencapai 40 centimeter di beberapa titik, termasuk di Desa Tambakan, Manaruwi, dan Kelurahan Kalianyar dengan total 883 KK terdampak.
Sementara di Grati, banjir setinggi 10 hingga 20 centimeter melanda Dusun Kebrukan, Desa Kedawung Kulon, dan berdampak pada 228 KK. Di wilayah Rejoso, genangan air sempat terjadi di Desa Sadingrejo dan Desa Toyaning, namun kini dilaporkan mulai surut.
Sugeng menegaskan, BPBD bersama aparat terkait terus melakukan penanganan darurat, termasuk pendataan kerusakan, distribusi bantuan, serta koordinasi dengan pemerintah desa setempat.
“BPBD telah menyiagakan tim reaksi cepat untuk memantau kondisi lapangan dan memastikan bantuan kedaruratan segera tersalurkan ke warga terdampak,” jelasnya.
BPBD juga mengimbau masyarakat agar tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem dalam beberapa hari ke depan.
“Kesiapsiagaan perlu terus ditingkatkan, terutama di wilayah rawan banjir dan angin kencang,” pungkas Sugeng. (*)













